Prinsip dalam mengikuti tuntunan Tuhan (9 Weeks of Breakthroughs)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 25 November 2010 09.11 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." (Keluaran 19:3-6)

Dari ayat-ayat di atas, kita akan mendapati sebuah prinsip: Tuhan memiliki sebuah rencana atas bangsa Israel. Hal yang sama juga sebetulnya Tuhan ingin bagikan atas setiap kita – Dia memiliki sebuah rancangan khusus untuk setiap Saudara. Dalam ayat 5, Tuhan berkata "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri …" Dengan kata lain, Tuhan berkata: "Aku akan membuat kamu berbeda dibanding orang-orang lain." Dan memang sesungguhnya Tuhan sendiri ingin membuat setiap kita menjadi sekumpulan orang benar – tempat di mana Dia bisa memanifestasikan kemuliaan-Nya dan seluruh keberadaan-Nya dalam dunia ini, sehingga apa pun yang Tuhan rencanakan dapat terwujud lewat hidup setiap kita. Meski demikian, jika kita mempelajari lebih lanjut dari ayat-ayat di atas, untuk kita dapat memenuhi kriteria dari apa yang Tuhan sudah tetapkan untuk hidup kita, kita harus mengizinkan Roh-Nya membentuk dan menuntun hidup kita. Itu sebabnya kita mendapati adanya sebuah perintah/arahan yang Tuhan berikan dalam ayat 10-11, Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. Ayat ini dengan jelas menunjukkan adanya batasan-batasan, arahan dan tuntunan yang Tuhan harus sampaikan lewat Musa untuk dilakukan oleh seluruh bangsa Israel, baru mereka akan dapat alami penyertaan Tuhan nyata dalam hidup mereka.

Jika kita mempelajari alasan mengapa kita dibawa oleh Tuhan untuk dapat mendengar suara Roh-Nya dan berinteraksi dengan Roh Kudus, tujuannya adalah agar kita dapat terus berjalan mengikuti tuntunan Roh-Nya untuk menjadi seperti yang Dia mau. Ketika Tuhan pertama kali menerima kita, Ia memang menerima kita apa adanya. Tetapi setelah kita ada di tangannya, Tuhan akan membentuk kita menjadi seperti yang Dia mau. Dalam Injil, Tuhan berkata kepada para murid, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia." Dari sini, kita mendapati ada satu tujuan/kriteria – suatu kualitas hidup- tertentu yang Tuhan telah tetapkan untuk kita miliki. Kualitas hidup/kriteria inilah yang setiap kita secara pribadi harus masuk terlebih dahulu, sebelum kita dapat menikmati janji Tuhan dalam hidup kita, melihat setiap rencana Tuhan terwujud dalam hidup kita, dan mengalami Kristus menjadi nyata dengan segala kepenuhan-nya lewat hidup kita. Dalam hal ini, kriteria hidup yang Tuhan tetapkan untuk setiap kita berbeda satu sama lain, itu sebabnya kita sangat membutuhkan tuntunan Roh Kudus, karena kita tidak lagi hidup di dalam Taurat, melainkan di dalam Roh-Nya.

Tuntunan Roh Kudus kepada setiap orang berbeda-beda sesuai dengan destiny yang Tuhan tetapkan dalam hidup kita, karena apa yang Tuhan akan kerjakan dalam hidup kita menuntut adanya kualitas hidup tertentu. Alkitab berkata dalam 2 Timotius 2:20-21, Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. Dari ayat ini, Tuhan jelas berkata bahwa semakin Engkau mengizinkan dirimu dikuduskan dan dari waktu ke waktu engkau terus mengikuti Roh-Nya, engkau pun akan dipakai untuk hal-hal yang ilahi. Dengan kata lain, semua kita punya sesungguhnya kesempatan untuk bisa dipakai Tuhan secara luar biasa, asalkan kita bersedia terus mengikuti Roh-Nya. Ada beberapa prinsip tentang mengikuti tuntunan Tuhan. Jika kita kembali ke kitab Keluaran 19, kita akan mendapati bahwa Tuhan memberikan arahan/tuntunan kepada seluruh bangsa Israel dengan kriteria yang spesifik sifatnya. Tujuannya adalah agar mereka layak dijadikan Tuhan sebagai harta kesayangan-Nya sendiri. Begitu pula halnya dengan Anda: setiap Saudara secara individu juga akan dipakai Tuhan dengan luar biasa, selama engkau bersedia mengikuti tuntunan Roh-Nya dalam dirimu.

Beberapa prinsip tentang mengikuti tuntunan Tuhan:

  1. Tuntunan Tuhan akan kita terima sejalan dengan kesiapan/keterbukaan kita untuk taat pada-Nya
  2. Bicara tentang menerima tuntunan Tuhan, sangkut pautnya bukan lagi tentang masalah apa yang dosa atau tidak, karena kita memang sudah tidak lagi berada pada area itu. Kita sudah berada area di mana kita telah dikuduskan dan dibenarkan oleh Darah Yesus. Ketika kita mulai mengikuti tuntunan Roh-Nya, Tuhan ingin membawa kita berpindah dari sebuah kehidupan yang biasa-biasa saja menjadi sebuah kehidupan yang selalu berguna, selalu membangun dan memberi faedah. Itu sebabnya kita akan mendapati bahwa tuntunan Roh dan arahan yang Tuhan beri berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

    Sebagai contoh, misalkan ada seseorang yang selama ini terlalu banyak membicarakan orang lain (bergosip). Ketika Tuhan ingin membawa orang tersebut menjadi seorang penyampai firman, Roh Kudus akan terlebih dahulu menanggulangi kualitas hidup suka bergosip tersebut, agar ketika dia berdiri dan menyampaikan Firman, ia betul-betul hanya menyampaikan Firman secara murni. Demikian pula dalam hidup sehari-harinya, ia akan terus mengeluarkan Firman. Itu sebabnya Tuhan ingin membawa setiap kita untuk terus mengikuti tuntunan Roh-Nya, agar kualitas hidup yang Tuhan tetapkan untuk kita akan dapat kita masuki.

    Untuk itu, kita harus semakin terbuka dan selalu siap untuk berjalan bersama Dia. Semakin kita menaati setiap tuntunan-Nya dengan tekun dan setia (dan biasanya dibarengi dengan adanya ujian terlebih dahulu), Tuhan pun akan memberikan arahan yang berikutnya. Sebaliknya selama kita belum menaati arahan yang pertama, Tuhan tidak akan memberikan arahan yang kedua; selama kita belum lulus dari arahan yang pertama, kita tidak akan bertumbuh ke level yang baru.

    Tuhan sedang membawa gereja-Nya naik ke level kemuliaan yang lebih lagi. Tapi untuk kita bisa hidup setiap hari dalam dimensi kemuliaan yang Dia hadirkan bagi kita, pastikan kualitas hidup kita terus alami peningkatan dan perubahan.

    Sesungguhnya, setiap kali Tuhan memberikan tuntunan/arahan dalam hidup kita, tuntunan/arahan tersebut selalu pasti dapat kita lakukan/penuhi. Tapi, di balik setiap TUNTUNAN, ada TUNTUTAN untuk kita mengalami perubahan dalam gaya hidup kita. Karenanya, apa pun yang menjadi arahan/tuntunan-Nya dalam hidup kita, pastikanlah bahwa kita selalu taat. Mungkin ada beberapa dari Saudara yang selama beberapa waktu lamanya mulai kehilangan arahan/tuntunan; hal itu seringkali disebabkan karena tuntunan yang Tuhan berikan terakhir kali kepadamu belum engkau taati. Begitu Anda menaatinya, Tuhan pun akan melanjutkan perjalan rohani Anda.

  3. Tuntunan Tuhan mengarahkan kita memiliki pola hidup yang berbeda dengan orang dunia
  4. Sekali waktu, Tuhan pernah memberikan sebuah janji kepada saya dari Keluaran 34:10, Firman-Nya: "Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian. Di depan seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, seperti yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi di antara segala bangsa; seluruh bangsa, yang di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan TUHAN, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh dahsyat."

    Saya percaya, janji yang sama juga Ia ingin berikan kepada setiap Saudara, tetapi sebelum kita dapat mengalami penggenapan dari janji ini, kita harus mempraktekkan terlebih dahulu ayat 11: "Tetapi engkau, berpeganglah pada yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini. Lihat, Aku akan menghalau dari depanmu orang Amori, orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus." Sesungguhnya secara spesifik Tuhan berkata, "Jika engkau ingin melihat Aku melakukan pekerjaan yang dahsyat lewat hidupmu, engkau harus mengikuti apa yang Aku perintahkan kepadamu pada hari ini." Kata "perintah" di sini bukan mengacu kepada Hukum Taurat tetapi arahan/tuntunan yang secara spesifik diberikan Roh Kudus kepada kita.

    Untuk itu, Tuhan akan mulai berurusan secara pribadi dengan kita masing-masing, dengan cara yang berbeda. Selama kita bersedia, kita akan alami bagaimana Tuhan menuntun dan melatih kita untuk mulai membangun gaya hidup/pola hidup yang "berbeda", sehingga sebagai akibatnya, Dia pun akan mulai menganugerahkan perkenanan-Nya atas hidup kita. Karenanya saya percaya, Tuhan ingin menantang setiap kita sebagai jemaat, untuk kita terus mengizinkan tuntunan Roh Kudus terjadi dalam hidup kita, sehingga sementara kita terus melangkah dalam ketaatan, kita pun akan melihat perubahan gaya hidup/pola hidup yang permanen.

    Semakin kita ikuti tuntunan Roh-Nya, kualitas hidup kita akan semakin selaras dengan Firman, semakin menyukakan hati Tuhan, dan semakin disukai manusia.

  5. Tuntunan Tuhan yang kita taati akan mematikan kedagingan kita
  6. Galatia 5:16-18 berkata "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat."

    Dengan kata lain, perbuatan daging tidak akan pernah muncul dalam hidup kita selama kita terus mengikuti tuntunan Roh-Nya, karena Ia akan selalu menuntun kita untuk membangun gaya hidup ilahi yang membuat kita justru menjauhi setiap perbuatan daging. Dengan demikian, ada banyak pergumulan melawan dosa yang akan hilang, hanya dengan kita membangun hidup kita sesuai dengan tuntunan Roh yang Tuhan berikan dalam hidup kita.

    Yang namanya godaan, baru akan menghasilkan dampak dalam diri kita – membuat kita tergoda – jika di dalam diri kita ada satu kualitas hidup yang membuat kita tertarik oleh si jahat. Sebagai contoh, jika Saudara melempar sebuah magnet ke tanah, hanya pasir yang mengandung bijih besi yang akan menempel ke magnet itu, sementara pasir yang tidak memiliki kandungan bijih besi akan tetap di tanah.

    Demikian pula ketika iblis mencobai kita, jika di dalam kita telah terdapat 'keinginan' untuk melakukan perbuatan daging, secara otomatis kita akan dengan mudah tergoda. Sebaliknya, ketika kita izinkan Roh Kudus terus menuntun hidup kita sehingga kualitas hidup kita semakin mengalami perubahan, pada akhirnya keinginan untuk memunculkan perbuatan daging tidak akan ada lagi.

  7. Tuntunan Tuhan akan membuat kita siap memasuki destiny kita
  8. Seperti yang kita baca sebelumnya dari 2 Timotius 2, semakin kita izinkan Roh Kudus menuntun hidup kita dan meningkatkan kualitas hidup kita, semakin kita akan didekatkan dengan penggenapan rencana Tuhan dalam hidup kita.

    Sebagai contoh, Tuhan mungkin pernah berfirman bahwa Dia akan memakai kita menjadi pemimpin rohani yang akan membawa kebangunan rohani besar. Tapi jika kualitas hidup yang kita miliki masih belum sesuai, kita tidak akan pernah melihat janji tersebut tergenapi. Dengan kita terus mengikuti tuntunan Roh-Nya, Dia pun akan mulai sampaikan banyak pewahyuan firman, dan semakin pewahyuan demi pewahyuan tersebut kita hidupi sungguh-sungguh, takaran iman kita semakin berkembang dan kita semakin mendekati penggenapan dari apa yang Tuhan sudah janjikan tersebut.

    Setiap kita pasti pernah menerima janji dari Tuhan dan seringkali janji tersebut kita rasakan terlalu besar untuk dapat kita wujudkan.

    Masalahnya, banyak dari kita yang selama sekian waktu setelah menerima janji tersebut hanya "menunggu datangnya waktu Tuhan". Padahal yang seharusnya kita lakukan –bahkan dalam masa menunggu pun—bukan menunggu dengan pasif, tetapi mulai mengambil langkah-langkah persiapan secara aktif.

    Ketika Daud diurapi oleh Samuel untuk menjadi Raja Israel, Daud tidak segera naik menduduki takhta Saul saat itu juga; ada kurun waktu kurang lebih 13 tahun dari sejak ia diurapi sampai ia akhirnya sungguh-sungguh menjadi raja. Meski demikian, itu bukanlah masa 13 tahun tanpa persiapan; ada banyak hal yang Daud lakukan, Tuhan melakukan persiapan-persiapan dalam hidup Daud dan Daud meresponi persiapan yang Tuhan berikan, sehingga ketika waktunya tiba, Daud bisa langsung naik menjadi raja.

    Demikian pula halnya dengan Yesus. Dari sejak lahir, Yesus sudah ditetapkan menjadi Juruselamat, tetapi Ia belum melakukan apa-apa sampai Ia berumur 30 tahun Meski demikian, "tidak melakukan apa-apa" di sini bukan berarti Dia tidak melakukan persiapan. Kita membaca dalam Alkitab bahwa ketika Yesus berusia 12 tahun, Dia mempelajari Hukum Taurat dan berdiskusi dengan ahli-ahli Taurat – itulah masa persiapan Yesus. Makanya ketika Dia dimunculkan untuk menggenapi destiny yang ditetapkan Bapa dalam hidup-Nya, Dia bisa menyelesaikan destiny tersebut sampai tuntas.

    Pertanyaannya sekarang bagi Saudara adalah: sudahkah Saudara melakukan persiapan atas janji Tuhan yang pernah Dia ucapkan atas hidupmu? Berapa persenkah persiapan yang telah engkau lakukan sampai saat ini? Sebab selama kita tidak mengizinkan Roh Kudus mempersiapkan dan menuntun kita, dan kita mengikuti tuntunan-Nya dengan ketaatan dan ketekunan , pengharapan yang kita miliki bahwa Tuhan akan memakai hidup kita tidak akan pernah terwujud.

  9. Menaati tuntunan Tuhan akan membuat kita selalu mengalirkan kehidupan ilahi dan terus bertumbuh dalam otoritas ilahi
  10. Ketika kualitas kerohanian kita semakin meningkat, kuasa Roh Kudus secara otomatis akan terus menyertai hidup kita dan sehingga akhirnya, apa pun yang kita lakukan secara manusiawi akan bisa menghasilkan dampak supranatural.

    Dalam kitab Keluaran, ketika Tuhan memerintahkan Musa untuk membebaskan orang Israel, sementara Musa bertindak, semua hal manusiawi yang Tuhan suruh untuk Musa lakukan mendatangkan hasil yang supranatural. Demikian pula ketika kita melakukan hal-hal yang sederhana sekalipun –hal-hal natural yang semua orang bisa lakukan—oleh karena Tuhan melihat kualitas hidup kita, apa pun tindakan natural yang kita lakukan akan menghasilkan sesuatu yang supranatural.

Pada hari-hari ini, Tuhan ingin membawa setiap kita membangun kualitas hidup yang berbeda. Kita ada di hari-hari di mana Tuhan hendak banyak berbicara untuk memberikan arahan dan tuntunan-Nya. Biarlah Roh Kudus secara spesifik akan sekali lagi memberikan arahan dan tuntunannya dalam setiap Saudara, pribadi lepas pribadi. Jika di waktu lalu Saudara pernah menerima tuntunan dan arahan dari Tuhan tapi belum engkau lakukan, saya berdoa agar Tuhan akan mengingatkan Saudara kembali akan tuntunan dan arahan tersebut sehingga Saudara dapat menaatinya dan menikmati hasil dan dampak yang besar dalam hidupmu.

Amin.