Jangan melihat ke belakang

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 1 November 2024 11.29 oleh Sari (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{unified info | templatetype=cell | namespace= Article | pagename= 20241122/CLU | type= umum | title= Jangan melihat ke belakang | captionstyle= | date= 2024-11-22 | name= Departemen COOL | completename= Departemen COOL | downloadurl= https://s.id/r7mcool | downloadcaption= Google Drive <span class="fas fa-download"></span> | illustration16x9= Logo COOL 2021 16x9.jpg | illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg | longsummary= <!-- 4-5 kalimat --> | summary= Fokus...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Fokus artinya tidak melihat kebelakang dan tetap mengarahkan pandangan kita kepada Kristus dengan hidup kudus dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Lukas 9:62

Pendahuluan

Mengapa orang Kristen bisa kecewa dan meninggalkan imannya? Sharingkan. Seorang percaya bisa meninggalkan imannya karena tidak memiliki kesiapan atau hidup yang tidak fokus dengan Tuhan. Fokus artinya tidak melihat kebelakang dan tetap mengarahkan pandangan kita kepada Kristus dengan hidup kudus dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Disaat kita menghadapi masalah, beban hidup, dan ujian iman, biasanya fokus kita mulai terganggung dan menoleh kebelakang dan tidak sedikit dari kita berkata : "Wah kayanya dulu sebelum mengikut Yesus tidak sepert ini?!" Jika ada perkataan seperti itu, mari kita stop dan bertobat, kembalikan fokus kita kepada Yesus Kristus agar dapat hidup sesuai dengan rencana yang Tuhan sudah tetapkan bagi kita dan meraih setiap janji-janji-Nya dalam hidup kita.

Isi dan sharing

Mengapa kita tidak boleh melihat kebelakang?

  1. Agar kita menjadi hamba yang berkenan Lukas 9:62
  2. Saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan, maka kita menjadikan Yesus sebagai prioritas utama dalam hidup ini. Untuk itu sebagai pengikut Kristus tidak seharusnya mementingkan hal-hal yang bersifat materi, tetapi sebagai pengkuti Kristus yang sejati harus melepaskan diri dari ikatan-ikatan dosa yang dapat mengalihkan perhatian kita kepada Kristus. Kita harus hidup kudus dan sesuai firman Tuhan agar kita menjadi hamba yang berkenan kepada Kristus. Memang tidak mudah untuk hidup kudus dan hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, tetapi hal yang tidak mudah ini bukan berarti kita menyerah, menjadi alasan untuk kita hidup dalam dosa, dan tidak memiliki kualitas hidup yang diinginkan oleh Tuhan. Dalam Roma 8:1-2 dikatakan: "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." Jadi, jika demikian tidak ada halangan lagi untuk kita menjadi hamba yang berkenan dihadapan Tuhan. Kita hanya perlu hidup dipimpin oleh Roh Kudus, sebab dengan hidup dipimpin oleh Roh, maka kita akan dimampukan untuk mematikan perbuatan-perbuatan daging, menuntun kita hidup dalam damai sejahtera serta kita berhak menerima setiap janji-janji Allah di dalam hidup ini. Pada akhirnya, saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, maka kita diizinkan untuk masuk dalam kerajaan sorga dan turut dalam kebahagian tuannya (Matius 25:21).

  3. Menggenapi panggilan sorgawi Filipi 3:13-14
  4. Dari perjumpaan Paulus secara pribadi dengan Tuhan Yesus, Paulus mengalami pertobatan, dimuridkan dan diberikan kesempatan untuk memberitakan Injil. Namun di tengah-tengah murid yang ada, ada orang-orang yang takut, ragu, dan tidak sedikit yang menolak Paulus karena masa lalunya. Dari tantangan yang dihadapi oleh Paulus, ia tidak menyerah dan bahkan segala sesuatu yang Paulus dapatkan dianggap rugi karena pengenalan akan Kristus. Paulus berhasil mentransformasi pergumulan, masalah, dan ujian iman dalam hidupnya, menjadi batu yang membuat diri Paulus semakin fokus, tidak melihat kebelakang dan terus berlari kepada panggilan sorgawi. Apapun kondisi yang Anda hadapi saat ini, jangan pernah menoleh kebelakang dan memikirkan kegagalan atau keberhasilan di masa lalu dimana kehidupan yang kita jalani tanpa kehadiran Kristus. Yang dapat kita lakukan sekarang adalah meneladani iman yang Paulus miliki dengan melupakan apa ada di belakang kita, mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapan kita, dan berlari-lari untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Amin.

Kesaksian

Dalam perjalanan rohani Anda, apakah selama ini pernah melihat kebelakang? Lalu bagaimana Anda dapat kembali memfokuskan pandangan Anda kepada Kristus Yesus? Sharingkan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Seberat apapun keadaan, situasi, dan masalah yang terjadi di dalam hidup Anda, tetaplah fokus dan tidak melihat kebelakang. Berjalanlah bersama dengan Tuhan, maka kita akan terus dimampukan untuk hidup kudus, hidup sesuai kehendak-Nya dan menerima janji-janji-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.

Jadwal

  • 01 Nov: Materi COOL: Bangkit dan menjadi teranglah (1)
  • 08 Nov: Materi COOL: Bangkit dan menjadi teranglah (2)
  • 15 Nov: Materi COOL: Doa membawa damai sejahtera
  • 22 Nov: Materi COOL: Jangan melihat ke belakang
  • 25 Nov: Bergabung dengan Doa Keliling dan Puasa Estafet Nusantara (2024)