Keep The Fire Burning Memiliki roh yang menyala-nyala (Pdt Hendrawan Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 3 September 2024 10.20 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "text-muted" menjadi "text-body-secondary")
Lompat ke: navigasi, cari

Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." (Kisah 1:5)

Shalom, malam ini Tuhan mengingatkan kita, roh yang menyala-nyala.

Dalam Kisah 1:5, 8, Tuhan mengingatkan murid-murid-Nya:

Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." (Kisah 1:5)
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8)

Kita tentu beriman percaya, di era kita, pencurahan Roh Kudus itu kita terima dan kita akan menjadi saksi Tuhan, di mulai dari keluarga kita, keluarga besar, komunitas yang lebih besar, bahkan di manapun Tuhan mengutus kita. Dan dengan pencurahan Roh Kudus, harus terjadi metanoia, perubahan paradigma, seperti para murid Tuhan.

Walaupun disidang di Mahkamah Agama, Petrus dan Yohanes tidak gentar, dia tetap beriman. Bahkan dalam Kisah 4:12, dia katakan,

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Begitu radikal terjadi perubahan dalam diri para murid Tuhan.

Di era kita, tentu kita juga beriman dan percaya, seperti yang dikatakan waktu pencurahan Roh Kudus dalam Kisah 2:2-4,

Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Kita imani, kita pun menerima kuasa itu di mana pun kita diutus Tuhan. Kita katakan, Tuhan ini aku utuslah aku! Kita harus siap jadi utusan Tuhan. Karena Roh Kudus sudah dicurahkan dan bersama dengan roh kita. Dia adalah pengajar dan penasehat agung kita.

Yohanes 14:26,

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Kita siap diutus Tuhan karena Roh Kudus selalu menasihati, mengajar kita, bagaimana kita harus memuliakan Tuhan sebagai utusan-Na. Mari tangkap, dalam pencurahan Roh Kudus dalam era Pentakosta Ketiga ini, kita akan selalu diajar dan dinasihati Tuhan.

Tentu dengan niat yang tulus, roh kita harus menyala-nyala.

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (Roma 12:11)

Kalau saya renungkan Firman ini, dan saya menjadikan kalimat aktif, maka menjadi: kita melayani Tuhan dengan rajin, karena roh yang menyala-nyala dalam setiap pribadi.

Rajin di sini artinya adalah kasih yang mula-mula. Jadi dengan kata lain, dengan kasih mula-mula dalam kehidupan kita yang kita jaga, maka itulah roh kita menyala-nyala.

Dalam Wahyu 2, di Efesus, jemaat di sana sangat tekun, berjerih lelah, sabar kepada penderitaan, tapi Tuhan mencela mereka karena mereka meninggalkan kasih mereka yang mula-mula. Ini menjadi acuan bagi Saudara dan saya, mari jaga kasih kita yang mula-mula. Mari senantiasa bersemangat, roh kita menyala-nyala. Kita sebagai utusan Tuhan selalu giat di dalam rencana Tuhan. Amin!

Kita percaya Rayon 7 akan menuai. Amin! 70 cabang, 2500 COOL, 50000 jemaat akan digenapi karena kita mempunyai kasih mula-mula yang kita pertahankan. Itu yang membuat roh kita menyala-nyala.

HER Triangle of Fire Natural.jpg

Dalam ilmu fisika ada yang namanya triangle of fire. Kita lihat simbol segitiga ini:

  • Api akan muncul kalau ada sumber bahan bakar (fuel)
  • Lalu ada oksigen sebagai pemicunya (oxygen), dan
  • Ada obyeknya yaitu panas (heat).

Ini secara natural, alamiah, diciptakan oleh Tuhan.

HER Triangle of Fire Word of God.jpg

Jadi kalau Tuhan bekerja dalam hidup kita, maka akan terjadi seperti ini.

  • Sumber itu Firman Tuhan, bahan segala sesuatunya adalah Firman Tuhan.
  • Pemicunya adalah kepenuhan Roh Kudus dalam hidup kita.
  • Kemudian kita sebagai obyeknya, utusan Tuhan, kita harus menyaksikan kemuliaan Tuhan.

Sehingga dari setiap sumber Firman itu akan muncul iman. Iman tumbuh karena pendengaran Firman Tuhan, apalagi kalau kita melakukannya dengan roh yang menyala-nyala, kita percaya iman kita akan semakin teguh hari-hari ini. Kepenuhan Roh Kudus itulah yang menciptakan kasih yang seperti Tuhan Yesus.

Tuhan mau kita mempunyai kasih yang seperti Dia. Kalau penuh Roh Kudus, maka buah roh akan muncul dalam kehidupan kita. Dari 9 karakter itu, salah satunya adalah kasih. Sehingga kepenuhan Roh Kudus akan menimbulkan kasih yang seperti Tuhan.

Kemudian kesaksian kita, kita membawa Injil ke mana pun kita diutus Tuhan sehingga iman kita makin kokoh.

Mari di hari-hari pencurahan Roh Kudus, kita camkan betul, kita harus jaga kepenuhan Roh Kudus berdasarkan Firman yang hidup itu, sehingga kita menjadi saksinya Tuhan dengan membawa kasih yang seperti Tuhan.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. (1 Korintus 13:13)

Kasih adalah Tuhan Yesus sendiri. Karakter Tuhan yang harus hidup dalam hidup kita, karena kepenuhan Roh Kudus itu menimbulkan kasih mula-mula. Itu kuncinya. Sehingga, di era Pentakosta Ketiga ini, mari kita melaksanakan Amanat Agung. Dan ingat, tahun 2033, kita menjangkau everyone, karena kita percaya. Pak Niko, Pak Rusli ingatkan, waktu begitu cepat, untuk setiap orang bisa berjumpa secara autentik dengan Tuhan. Kita persiapkan setiap jiwa, di mana pun kita berada, di gereja lokal, di marketplace, COOL-COOL, mari kita jangkau setiap jiwa, karena itulah rencana Tuhan untuk memenangkan jiwa-jiwa. Kita percaya, kita tertanam di Rayon 7, kita diingatkan terus oleh Pak Rusli, Pak Niko, ini adalah era penuaian terbesar dan terakhir. Kita harus siap senantiasa dengan kasih yang mula-mula, dan nama Tuhan dipermuliakan.

Amin.

Lihat pula

Video