Merdeka tapi bukan sebebas-bebasnya
Materi COOL Umum | |
---|---|
Tanggal | Jumat, 13 Oktober 2023 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Pada kesempatan ini kita akan merenungkan 2 (dua) makna kemerdekaan yang harus kita pahami dengan benar. Sehingga kita tidak salah dalam menyikapi kemerdekaan sesuai dengan Firman Tuhan.
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Pendahuluan
Tahun ini kita telah memperingati 78 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, hari yang bersejarah dan sangat bermakna bagi seluruh bangsa Indonesia.
Jika kita menyimak dalam kamus bahasa Indonesia, kata ‘merdeka’ berarti bebas dari segala bentuk kekangan, bebas dari segala belenggu dan penjajahan. Namun demikian apakah ‘merdeka’ itu berarti bebas sebebas-bebasnya? Tentunya tidak demikian.
Isi dan sharing
Pada kesempatan ini kita akan merenungkan 2 (dua) makna kemerdekaan yang harus kita pahami dengan benar. Sehingga kita tidak salah dalam menyikapi kemerdekaan sesuai dengan Firman Tuhan.
- Merdeka tapi tidak berarti bebas berdosa Galatia 5:13 berkata,
- Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
- Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
- Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" (Roma 8:14-15)
- Merdeka tapi tidak bebas berbicara
- Yakobus 1:26,
- Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
- Yakobus 3:6,
- Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
- Amsal 18:21,
- Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Namun demikian, kita harus menyadari satu perkara penting ini: kita merdeka, tapi kita tidak bebas untuk berbuat dosa!
Rasul Paulus dengan inspirasi Roh Kudus menuliskan kepada jemaat di Galatia dan kepada kita semua, orang-orang yang telah menjadi Kristen, orang yang telah menjadi percaya untuk hidup dengan sungguh-sungguh dan tidak jatuh ke dalam dosa perbuatan daging.
Berbicara adalah salah satu hak yang dimiliki oleh setiap orang. Artinya orang bebas untuk mengutarakan pendapat, ide dan pemikirannya.
Namun demikian, apakah kebebasan kita untuk berbicara itu adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya? Mari kita simak dan perhatikan beberapa bagian Firman Tuhan berikut di bawah ini:
Kita memang memiliki kemerdekaan, namun kita tidak bebas sebebas-bebasnya menggunakan lidah kita untuk mengatakan hal-hal tertentu, khususnya perkataan negatif dan kasar tanpa batasan. Ingatlah satu kali kelak kita harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.
Kesaksian
Bagaimana Anda bisa bebas dari hal-hal yang selama ini membelenggu diri? Sharingkan.
Kesimpulan dan saling mendoakan
Ingatlah selalu bahwa tubuh serta organ-organ tubuh kita adalah bait Allah dan milik Allah, jadi muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Jadwal
- 06 Okt: Nusantara Call
- 13 Okt: Materi COOL
- 20 Okt: Materi COOL
- 27 Okt: Evaluasi sharing