Berjalan bersama Yesus seperti ketika kita menerima dia (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 04.54 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. (Kolose 2:6-7)

Dengan cara ketika kita menerima Tuhan, demikian cara kita hidup bersama Dia. “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.” Kita menerima Dia dengan kasih karunia, maka kita harus hidup dengan kasih karunia. Kita dilahirkan kembali oleh Roh, maka kita harus hidup oleh Roh. Lebih dari itu, ketika kita pertama kali menerima Kristus, Ia adalah satu-satunya pengharapan kita. Sekarang, kita harus hidup bersama Dia dengan cara yang sama.

Adalah baik untuk mengingat kembali bagaimana Yesus menjadi fokus dari awal kehidupan kita bersama Dia. Ketika kita menerima Yesus dan pengampunan-Nya, kita tahu bahwa Ia sudah memberikan semua yang kita perlukan untuk keselamatan kita. Kita percaya dengan Firman Allah bahwa tidak ada pengharapan lain selain dari pada Yesus. “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4:12). Kita tahu bahwa kita tidak dapat menghasilkan apapun dari diri kita sendiri. Dahulu kita mati secara rohani, sama sekali tidak memiliki kebenaran apapun: “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” (Efesus 2:1). “Segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Yesaya 64:6). Lalu kita mendapatkan berkat yaitu menyadari kondisi rohani kita yang miskin. “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 5:3).

Sekarang kita harus berjalan bersama dengan Dia dengan kebutuhan yang sama dengan sewaktu kita menerima Dia dan lahir baru. Untuk hidup pertumbuhan rohani, hidup dalam kemenangan dan hidup yang berbuah, maka Yesus harus kembali menjadi satu-satunya pusat perhatian kita. “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Kita harus “berakar di dalam Dia,” yaitu dengan iman kita mengandalkan Dia untuk memelihara kita, sama seperti akar pohon yang tertanam di dalam tanah untuk mencari makanan. Kita harus “dibangun di atas Dia,” yaitu ketika Tuhan yang berkarya di dalam hidup kita. Kita harus "bertambah teguh dalam iman,” yaitu mengizinkan Dia untuk membangun kita lewat Firman-Nya. Semua ini akan membuat hidup yang “melimpah dengan syukur.” Yang bersyukur bahwa “Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu” (Kolose 3:11). Sungguh kita perlu Tuhan Yesus untuk kehidupan Kekristenan kita sekarang, seperti ketika kita lahir baru di dalam Dia.

Doa

Tuhan Yesus, Engkau-lah pengharapanku satu-satunya untuk memulai hidup yang baru bersama Engkau. Engkau adalah harapanku satu-satunya di dalam hidupku. Tolong ingatkan aku bahwa aku memerlukan Engkau senantiasa. Terima kasih untuk kesediaan-Mu. Amin.