Ranting dalam pokok anggur, pokok anggur dalam ranting

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.34 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:4-5)

Sebelumnya kita sudah mempelajari ayat-ayat ini dan menemukan bahwa kasih karunia Allah akan menghasilkan buah di dalam hidup mereka yang memiliki iman dan rendah hati. Sekarang, kita akan melihat ayat-ayat ini kembali untuk merenungkan gambaran tentang persekutuan yang intim antara kita dan Tuhan. Hubungan antara pokok anggur dan ranting digunakan untuk memperlihatkan kebenaran bahwa kita ada di dalam Kristus dan Kristus ada di dalam kita. Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya." Yesus adalah sumber dari kehidupan yang kita butuhkan, kita adalah penerima hidup yang hanya dapat disediakan oleh Tuhan.

Tuhan Yesus ingin agar kita, ranting-ranting-Nya, menghasilkan buah. “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak” (Yohanes 15:8). Buah dihasilkan dari hidup yang bertumbuh. Ranting-ranting sendiri tidak memiliki hidup. “Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri." Ranting harus mendapatkan kehidupan dari pokok anggur. Yesus adalah pokok anggur yang memiliki hidup. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk memberikan hidup yang berkelimpahan. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Kelimpahan hidup inilah yang memampukan kita untuk menghasilkan buah.

Kelimpahan hidup ini mengalir dari persekutuan yang intim di dalam Kristus. Sama seperti ranting muncul dari pokok anggur, dan senantiasa melekat kepada pokok anggur. Sumber kehidupan dari pokok anggur, mengalir kepada ranting-ranting. Kita lahir dari Yesus pada saat kita lahir baru, dan untuk selanjutnya, kita melekat kepada Dia. “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia” (1 Korintus 6:17).

Kita dapat menikmati kelimpahan hidup tersebut dengan persekutuan yang intim. “Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu." Saat kita mengandalkan Dia sebagai sumber kehidupan kita, maka Tuhan akan tinggal di dalam kita.

Doa

Tuhan Yesus, pokok anggur-ku, hanya Engkau satu-satunya sumber dari kehidupan rohaniku. Aku mengakui bahwa seringkali aku mencoba untuk menghasilkan buah dengan kekuatanku sendiri. Aku juga sering berpikir bahwa Engkau adalah Allah yang jauh di Sorga. Kebenarannya adalah: Engkau dan aku melekat seperti ranting melekat kepada pokok anggur. Ingatkan aku selalu akan penyertaan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:4-5) Sebelumnya kita sudah mempelajari ayat-ayat ini dan menemukan bahwa kasih karunia Allah akan menghasilkan buah di dalam hidup mereka yang memiliki iman dan rendah hati.