Ketulusan terhadap Firman-nya

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.17 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya. (2 Korintus 2:17)

Ketulusan terhadap Firman Allah adalah karakteristik selanjutnya yang Tuhan inginkan sebagai ciri bagi kita dalam kasih karunia-Nya. “Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya." Sikap kita terhadap Firman Allah sangat penting di hadapan Tuhan. Dalam gereja mula-mula, sudah ada sikap yang salah terhadap Firman Tuhan: “Banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Allah." Mereka memanfaatkan Alkitab untuk keuntungan pribadi.

Alkitab memperingatkan kita mengenai godaan terhadap penyalahgunaan firman. “Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan” (Titus 1:10-11). Paulus memperingatkan Titus bahwa di dalam gereja ada orang-orang yang memberontak terhadap pesan Firman Allah. Mereka suka untuk membicarakan hal yang sia-sia dan penipuan berkedok agama yang berasal dari merek yang memanipulasi hukum Taurat. Orang-orang seperti ini harus dihentikan dengan kebenaran, karena mereka melemahkan kesehatan rohani jemaat yang lainnya. Mereka mengajarkan hal-hal yang bertolak belakang dengan Alkitab. Motivasi mereka adalah keuntungan finansial. Sekarang pun banyak yang tergoda untuk mengejar keuntungan materi dengan menyebarkan pengajaran agamawi yang mengikat.

Paulus juga memperingatkan mengenai orang-orang yang termotivasi dengan kekuasaan dan pengaruh yang mereka nikmati dengan memanipulasi firman. “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka." (Kisah Para Rasul 20:29-30). Murid yang sejati akan mengikuti Tuhan Yesus Kristus. Juga, murid yang sejati akan menolong orang lain untuk mengikut Yesus. Sementara mereka yang memanipulasi firman membuat jemaat mengikuti mereka. Bahaya yang timbul ada dua. Orang-orang tidak percaya yang ganas akan masuk dari luar gereja. Bahkan dari antara jemaat akan muncul orang-orang yang memanipulasi firman.

Ketulusan dan kemurnian harus menjadi karakter kita terhadap Firman. Kita harus menyatakan kebenaran. “Kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya." Kita harus menyatakan pesan-pesan Alkitab yang merupakan isi hati Tuhan, dengan tulus dan murni, karena kita tahu bahwa Tuhan mengawasi dari sorga.

Doa

Tuhan, aku tidak ingin bersikap sembarangan terhadap Firman-Mu, atau memiliki motivasi yang mementingkan diri sendiri dalam menyampaikan firman. Biarlah aku memiliki ketulusan dan kemurnian terhadap Alkitab. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya. (2 Korintus 2:17) Ketulusan terhadap Firman Allah adalah karakteristik selanjutnya yang Tuhan inginkan sebagai ciri bagi kita dalam kasih karunia-Nya. “Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya."