Hukum Taurat menuntun manusia kepada Kristus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.16 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. (Galatia 3:24-25)

Tujuan utama dari hukum Taurat adalah untuk menuntun manusia kepada Kristus. Hukum Taurat dirancang untuk memberitahu manusia bahwa mereka membutuhkan Yesus Kristus. Ingat rangkuman dari hukum Taurat: “jadilah kudus, mengasihi, jadilah sempurna.”

Hukum Taurat menuntut kita untuk hidup kudus. Tetapi kita tahu, sesuai dengan standar hukum Taurat bahwa kita tidak kudus. Oleh karena itu, hukum Taurat berkata: “Engkau perlu Yesus Kristus.” Hukum Taurat menuntut kita untuk mengasihi. Kita tahu kita tidak mengasihi seperti Tuhan mengasihi kita. Oleh karena itu, hukum Taurat berkata “Engkau perlu Yesus Kristus.” Hukum Taurat menuntut kita untuk sempurna. Kita tahu bahwa kita tidak sempurna. Oleh karena itu, hukum Taurat berkata “Engkau perlu Yesus Kristus.” Inilah yang dimaksud Paulus dengan hukum Taurat sebagai penuntun, mengajar manusia bahwa mereka memerlukan Yesus yang bisa membuat kita kudus, mengasihi dan sempurna lewat kasih karunia-Nya.

Jika kita meresponi tuntunan hukum Taurat, dengan percaya dan menerima Yesus, maka kita sudah tidak perlu tuntunan hukum Taurat lagi. “Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.”

Jika dahulu kita dituntut oleh hukum Taurat untuk menjadi kudus, sekarang kita memandang kepada Yesus yang membenarkan dan menguduskan kita. “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (1 Korintus 1:30).

Jika dahulu kita dituntut oleh hukum Taurat untuk mengasihi, sekarang kita memandang kepada Roh Kudus yang diberikan oleh Yesus yang akan menimbulkan kasih dalam hidup kita. “Tetapi buah Roh ialah: kasih” (Galatia 5:22).

Jika dahulu kita dituntut oleh hukum Taurat untuk menjadi sempurna, sekarang kita memandang kepada Allah yang bekerja dalam hidup kita untuk menjadikan kita sempurna. “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Filipi 1:6).

Doa

Ya Tuhan Allah penebusku, aku berterima kasih untuk hukum Taurat-Mu yang menuntun aku kepada Kristus. Taurat-Mu menyadarkan kebutuhanku akan seorang Juru Selamat. Sekarang aku bersukacita bahwa aku tidak lagi di bawah tuntunan Taurat karena imanku kepada Yesus Kristus. Aku berdoa kepada-Mu Tuhan Yesus, sempurnakan pekerjaan-Mu dalam hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku.

Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. (Galatia 3:24-25) Tujuan utama dari hukum Taurat adalah untuk menuntun manusia kepada Kristus. Hukum Taurat dirancang untuk memberitahu manusia bahwa mereka membutuhkan Yesus Kristus. Ingat rangkuman dari hukum Taurat: “jadilah kudus, mengasihi, jadilah sempurna.”