Roh Kudus dan berjalan bersama Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.01 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? (Galatia 3:2-3)

Oleh pekerjaan Roh Kudus, kita dapat mulai hidup yang baru secara rohani melalui kelahiran baru, yaitu saat kita dibenarkan di hadapan Allah. Untuk kehidupan selanjutnya setelah lahir baru, kembali Roh Kudus yang harus mengerjakannya di dalam kita, yaitu dalam proses pendewasaan rohani, di mana kita dikuduskan dari hari ke hari.

Dalam ayat di atas, Paulus membuka dengan pertanyaan mengenai bagaimana orang-orang percaya di Galatia memulai hidup baru mereka bersama dengan Allah. “Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?” Jawaban dari pertanyaan ini sangat jelas. Tidak ada seorangpun yang dapat menjadi tempat tinggal Roh Kudus berdasarkan usaha mereka melakukan hukum Taurat, namun “karena percaya kepada pemberitaan Injil” saja. Roh Kudus tinggal di dalam kita pada saat kita percaya kepada kabar baik mengenai Tuhan Yesus Kristus dan percaya kepada Dia. Pada saat itu, seluruh dosa kita diampuni, kita dibenarkan, dan kita dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Semua ini menjadi awal dari hidup kita bersama Allah. Semuanya dilakukan oleh Roh Kudus untuk kita.

Pada bagian berikutnya dari ayat di atas, Paulus menutup dengan dua pertanyaan mengenai bagaimana kehidupan selanjutnya setelah lahir baru, yaitu hidup berjalan bersama Allah. Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sebagai anak-anak Allah, kita memulai hidup di dalam dia “dengan Roh.” Alangkah bodohnya jika kita berpikir kita bisa melanjutkan hidup kita “di dalam daging.” Tentunya kita sudah setuju bahwa kita tidak mungkin membuat diri kita sendiri lahir ke dalam keluarga Allah. Kita harus “dilahirkan dari Roh” (Yohanes 3:6). Tentunya kita juga harus setuju bahwa kita juga tidak mungkin menghasilkan sendiri pertumbuhan rohani kita, kita tidak mungkin “mengakhirinya di dalam daging.”

Tuhan menghendaki bahwa kita bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam hidup yang baru ini bersama Kristus. Pertumbuhan ini bersifat rohani. “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging” (Yohanes 3:6). Secara daging kita tidak bisa menghasilkan yang rohani. Proses pendewasaan rohani, di mana kita semakin disempurnakan agar menjadi seperti Kristus harus dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam kita. Ingat, cara Tuhan membuat kita mengawali hidup baru bersama dengan Dia (lahir baru dan pembenaran) adalah sama dengan cara Dia membuat kita bertumbuh dalam perjalanan hidup bersama dengan Dia (untuk menyucikan kita).

Doa

Allah Bapa yang kudus, dengan rendah hati aku mengakui bahwa aku sering kali berpikir untuk menghasilkan hidup yang berkenan di hadapan-Mu dengan usahaku sendiri. Tuhan aku menyadari sekarang bahwa aku memerlukan Roh Kudus supaya aku dapat bertumbuh menjadi dewasa, seperti ketika aku memerlukan Roh Kudus supaya aku dapat lahir baru. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.