Sexual integrity

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 29 April 2023 08.08 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "https://drive.google.com/drive/folders/17r9Wv8ho0yrLBgN4Y1ftr0ZovVZIp8Eh?usp=sharing" menjadi "https://s.id/r7mcool")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kejadian 1:27)

Asal mula seks

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk seksual:

  • Manusia terdiri dari pria dan wanita, yang dibedakan dari jenis kelamin dan organ reproduksi.
  • Pria dan wanita mempunyai bentuk tubuh, perilaku dan sifat yang berbeda, di mana perbedaan ini saling melengkapi.
  • Perbedaan ini menimbulkan daya tarik, termasuk daya tarik seksual terhadap lawan jenisnya

Tujuan Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan seksual:

  1. Menghasilkan keturunan Ilahi (Kejadian 4:1; Kejadian 1:28; Maleakhi 2:15)
  2. Persekutuan dan kesatuan suami-istri (Kejadian 2:24)
  3. Pernyataan cinta kasih antara suami-istri (Kidung 7:6-8)
  4. Sebagai rekreasi bagi suami-istri (hubungan biologis untuk dinikmati)

Fungsi tersebut tidak terpisahkan dalam wadah “pernikahan”. Jadi seks boleh dilakukan apabila seseorang sudah diberkati oleh Allah dalam pemberkatan kudus melalui Hamba Tuhan untuk menjadi suami-istri (Kejadian 2:24).

Seks (hubungan suami-istri) adalah karunia Allah yang indah. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, iblis memakai seks secara luar biasa untuk mencemarkan dan membinasakan manusia.

Sexual disintegrity=Sexual sin

Segala bentuk penyimpangan seks dan kegiatan seksual yang dilakukan di luar kehendak Tuhan.

  1. Hubungan seks diluar pernikahan
  2. Hubungan seks dalam pernikahan yang dilakukan dengan dorongan dan cara yang berdosa
  3. Hubungan seks bukan dengan pasangan nikah
  4. Masturbasi
  5. Pelacuran
  6. Khayalan/fantasi seksual
  7. Pornografi
  8. Perilaku seksual menyimpang (LGBTQ)

Dampak dosa seksual

  1. Merusak hubungan dengan Tuhan
  2. Semua dosa memisahkan kita dari Tuhan Yesus; semua dosa mendukakan Roh Kudus.

    Dosa seks menyerang lebih jauh ke dalam kehidupan orang percaya, menghalanginya untuk mengalami pertumbuhan rohani dan untuk aktif dalam pelayanan Roh Kudus, serta hidup dalam berkat Tuhan.

    Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan. (Amsal 6:32-33)

  3. Memberi ruang untuk iblis membelenggu
  4. Kita akan menjadi serupa dengan roh yang kita patuhi. Jika kita tunduk kepada Roh Kudus, maka kekudusan akan terwujud dalam kehidupan.

    Dosa seksual yang dibiarkan dan diberi tempat akan menyebabkan iblis mengambi kendali atas hidup kita, bahkan atas keturunan kita (kutuk yang diturunkan kepada keturunan).

    TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat. (Bilangan 14:18)

  5. Kutuk sakit penyakit pada tubuh
  6. Pelanggaran moralitas seksual tidak hanya berbicara soal dosa, tetapi juga penyebaran penyakit serta kematian.

    Dosa seks membuka kemungkinan penyebaran virus dan bakteri bagi tubuh yang akan menghancurkan kehidupan di masa depan.

Membangun sexual integrity

  1. Bertumbuh dalam hubungan pribadi dengan Tuhan.
  2. Mengucap syukur untuk dorongan seksual.
  3. Hindari penyebab dosa-dosa seks dari luar/jangan beri kesempatan pada Iblis.
  4. Latih tubuh untuk tunduk pada keinginan roh, bukan pada keinginan daging.
  5. Sublimasi (melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan kreatif)
  6. Terima pengajaran yang benar dari alkitab mengenai seks, jangan belajar dari sumber yang salah/sesat.
  7. Jangan simpan dosa seksual, bertobatlah dan beri diri untuk dipulihkan.

Diagram murid Kristus-sexual integrity (BPA).jpg