Menjadi saksi-Nya (Pdt Andi Panggabean, MA)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 25 Februari 2023 06.41 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Ada apa dengan Yesus sehingga Ia dikerumuni orang banyak? Jawabannya sederhana, karena Yesus adalah Pribadi yang mengagumkan. Dari ayat di atas ada suatu pelajaran rohani yang dapat ditarik. Jika kita berkata Yesus ada dalam hidup kita, Yesus ada dalam hati kita, maka seharusnya kita juga menjadi orang yang mengagumkan bagi lingkungan kita, karena Yesus ada dalam hidup kita. Ada pelajaran berharga yang dapat kita lihat dari Lukas 5:1-11. Untuk kita dapat menjadi saksi-Nya, maka ada hal-hal yang harus kita alami:

  1. Memancarkan kasih Kristus
  2. Memberi diri untuk diubahkan-Nya
  3. Memberi apa yang ada pada kita untuk melayani-Nya
  4. Lebih dalam lagi dengan-Nya
  5. Taat pada perintah Tuhan

Memancarkan kasih Kristus

Lukas 5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

Mungkin di tempat tinggal kita, kita adalah orang/kelompok yang minoritas, dalam segi jumlah, tetapi secara mentalitas kita harus menjadi mayoritas, karena Roh Tuhan ada pada kita. Mungkin ada orang Kristen yang penampilannya sangat sederhana, tetapi ketika ia hadir, orang disekitarnya merasakan damai sejahtera, perkataannya membangun. Jadi bukti bahwa seseorang memiliki Yesus dalam hidupnya bukanlah terlihat dari "penampilan agamawi". Orang percaya dimanapun mereka berada selalu memberitakan kabar baik, ini berbicara mengenai tutur sapa yang baik, tidak suka menjelekkan orang, tidak menilai orang hanya dari penampilan lahiriah saja, selalu berpikir positif dalam menilai orang.

Memberi diri untuk diubahkan oleh-Nya

Lukas 5:2-3 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

Yesus menyuruh Simon untuk menolakkan perahunya sedikit lebih jauh dari pantai untuk mengajar, karena Ia mengerti betul bahwa dengan cara demikian maka ketika Ia berbicara, angin laut akan membawa suaraNya ke darat sehingga orang banyak dapat mendengarkan Dia. Pelajaran rohani yang dapat kita tarik di sini ialah: Jangan berpikir Yesus tidak menguasai pekerjaan kita. Tuhan ialah Pencipta alam semesta, sehingga Ia tahu segala sesuatu, termasuk persoalan dan jalan keluar bagi masalah pekerjaan kita.

Ada dua perahu yang ada dipantai, tetapi Yesus memilih perahu Simon. Apakah ini suatu kebetulan? Tentu tidak. Pelajaran rohaninya: tidak ada satu halpun dalam hidup kita yang terjadi secara kebetulan. Yesus tahu dan mengatur hidup kita, untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Nama Simon memiliki arti "ilalang". Ilalang menggambarkan sesuatu yang tidak berguna. Ilalang juga menggambarkan sesuatu yang tidak stabil. Dan memang Simon murid Yesus ini memiliki kepribadian yang tidak stabil. Puji Tuhan ketika Yesus ada di dalam hidupnya, maka Simon yang tidak berguna dan tidak stabil diubahkan menjadi Petrus. Petrus memiliki arti batu karang, ini berbicara mengenai keteguhan, kestabilan, kekuatan.

Mungkin ada diantara saudara yang merasa hidupnya tidak berguna dan tidak stabil, sebentar kuat sebentar lemah. Tetapi ketika kita memberi diri kita kepada-Nya, maka Ia akan mengubahkan hidup kita.

Memberi apa yang ada pada kita untuk melayani-Nya

Lukas 5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

Setelah Yesus memakai perahu Petrus untuk mengajar, maka Ia mengajak Yesus untuk menangkap ikan. Karena Simon sudah memberikan hartanya kepada Yesus untuk pelayanan, maka Tuhan tidak pernah lupa kepada janjiNya untuk memberkati kita. Setiap kita yang memberi diri untuk melayani Tuhan, maka Tuhan sudah menyiapkan upahnya. Oleh sebab itu, jika Tuhan telah menununjuk saudara melalui gembala saudara untuk melayani, jangan pernah tolak pelayanan itu. Kalau saudara mendapatkan panggilan untuk melayani Tuhan sepenuh waktu, jangan pernah berpikir: bagaimana dengan kebutuhan hidupku? Ketahuilah, Tuhan akan mencukupkan keperluan kita. Bahkan berkat-Nya berlimpah telah Ia siapkan bagi mereka yang mau memberi diri untuk melayani-Nya. Bicara mengenai berkat, tidak hanya soal uang atau materi, tetapi berkat yang lengkap mancakup berkat rohani, jiwani, jasmani, dan materi, semua Tuhan sediakan bagi mereka yang menanggapi panggilan-Nya

Lebih dalam lagi dengan-Nya

Lukas 5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

Mengapa Tuhan mengajak Simon ke tempat yang dalam? Ini berbicara mengenai hubungan yang lebih dalam lagi dengan Dia. Kenapa Tuhan mau kita lebih dalam lagi dengan Dia?

  • Yesus mengajak Simon ke tempat yang lebih dalam karena di tempat yang dalam ikannya besar-besar.
Pelajaran rohani yang kita dapatkan ialah: semakin kita memiliki hubungan yang dalam dengan Tuhan, maka berkat-Nya pun semaikn melimpah atas kita.
  • Mengapa Tuhan mengajak Simon ke tempat yang dalam? Karena di tempat yang dalam airnya lebih jernih/bersih.
Pelajaran rohani yang kita dapatkan ialah: semakin kita memiliki hubungan yang dalam dengan Tuhan, maka hidupnya akan semakin bersih/kudus. Orang yang lebih dalam dengan Tuhan pikirannya akan lebih bersih, hidupnya bersih, bisnisnyapun bersih.
  • Tempat yang dalam akan membuat orang makin dewasa.
Mari ambil sebuah perumpamaan: kalau kita berekreasi ke kolam renang, maka umumnya kita akan menemukan dua kolam, kolam yang dangkal dan kolam yang dalam. Kolam yang dangkal ialah untuk anak-anak, kolam yang dalam untuk orang dewasa.
Pelajaran rohani yang kita dapatkan ialah: semakin kita memiliki hubungan yang dalam dengan Tuhan maka kita akan menjadi semakin dewasa. Apa bukti seseorang makin dewasa? Salah satunya ialah ia akan tertanam digereja lokal. Mereka yang dewasa juga bukanlah orang-orang yang mudah tersinggung, mudah sakit hati. Mereka berkomitmen untuk menjadi anggota jemaat. Meskipun mereka melihat kekurangan yang ada, mereka justru melengkapi apa yang menjadi kekurangan disitu. Semakin dalam dengan Tuhan akan membuat kita semakin dewasa.

Taat pada perintah Tuhan

Lukas 5:5-6 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

Simon sempat berargumentasi dengan Tuhan, karena setelah sepanjang malam mereka berusaha tetapi tidak mendapatkan ikan, tetapi Simon tetap taat dengan "perintah ganjil" dari Tuhan. Ada banyak perintah Tuhan yang tidak dapat masuk akal, tetapi dapat masuk iman. Contohnya: Tuhan memberi perintah untuk an persepuluhan. Akal kita mulai menganalisa, penghasilan kita saja tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sebulan, apalagi jika dipotong persepuluhan. Tetapi jika kita mentaati perintah-Nya dengan iman, maka kita akan mengalami janji-Nya, Ia akan memberkati kita secara kuantitas dan kualitas. Kita diberkati dan bisa menikmati berkat tersebut dan hidup kita berkualitas dihadapan-Nya.