The seven mountains (Pdt Nathan Subroto, MDiv)
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | 21 Days of Greater Breakthrough 2022 |
Tanggal | Senin, 13 Desember 2021 |
Gereja | GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya |
Lokasi | Online |
Kota | Bogor |
Video | Rekaman YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Shalom Bapak/Ibu, hari ini atau pagi ini saya diberi kepercayaan untuk menyampaikan apa yang sudah didoakan selama kurang lebih 13 hari ini tentang seven mountains.
Shalom Bapak/Ibu, hari ini atau pagi ini saya diberi kepercayaan untuk menyampaikan apa yang sudah didoakan selama kurang lebih 13 hari ini tentang seven mountains.
Seperti yang sudah kita dengar dari Pak David beberapa hari lalu, seven mountains pertama kali dicetuskan oleh Bill Bright dari Campus Crusade for Christ tahun 1975, bersama dengan Loren Cunningham dari Youth With A Mission.
Dalam perjalanannya, seven mountains ini menemui banyak penyesuaian-penyesuaian, ada yang berkata seven pillars, tetapi isinya tetap sama. Jadi kita tidak perlu terlalu mempermasalahkan namanya. Tetapi urutannya pun kita akan lihat ayat dasar dari pergerakan ini:
- Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
Jadi ada sebuah pengertian baru yang Tuhan bukakan bagi kita semua, luar biasanya ini bukan sesuatu yang sangat baru atau completely new, karena sudah disampaikan tahun 1975, tetapi seperti tadi sudah saya sampaikan terjadi beberapa penyesuaian baik nama judulnya serta isinya juga ada perubahan atau penyesuaian. Ada beberapa hal yang berubah, atau lebih lengkap, atau bergeser posisinya, seven mountains of influence, seven mountains of culture. Hari ini saya akan mencoba menjelaskan secara singkat saja karena ini adalah topik yang begitu besar, tidak mungkin dapat secara utuh menangkapnya. Tetapi apa esensi dari pengajaran seven mountains ini. Atau dasar dari pengajaran seven mountains atau tujuh gunung ini.
Mendatangkan Kerajaan Allah di muka bumi
Esensi yang pertama adalah mendatangkan kerajaan Allah di muka bumi.
- datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Saya garis bawahi, kata-kata di bumi seperti di sorga. Jika bicara mengenai Kerajaan Allah kita lihat dalam ilmu pemerintahan di dunia ini sebuah kerajaan harus memenuhi 3 unsur:
- Memiliki teritorial atau wilayah
- Memiliki penduduk
- Memiliki yang memerintah
Bicara tentang Kerajaan Allah di muka bumi, jadi esensi dari pengajaran ini bicara tentang kita rindu untuk mendatangkan Kerajaan Allah di muka bumi, kita rindu Kerajaan Allah boleh dirasakan oleh seluruh penduduk bumi. Jika berbicara tentang kerajaan Allah di muka bumi, jelas teritori atau wilayahnya adalah bumi, seluruh dunia. Penduduknya adalah penduduk bumi, orang-orang yang tinggal di muka bumi. The ruler atau yang memerintah siapa, karena judulnya adalah Kerajaan Allah sudah tidak perlu diperdebatkan yang memerintah adalah Allah sendiri. Tetapi dalam perjalanan kita sebagai orang Kristen harus kita akui bahwa doa Bapa Kami ini, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga belum sepenuhnya terjadi.
Harus juga diakui, orang Kristen seringkali tidak sadar mereka hanya berpikir Kerajaan Allah hanya didatangkan di gereja saja. Orang Kristen tidak sadar selama 100 tahun, ketika ditanya representasi Kerajaan Allah adalah gereja. Tetapi Orang Kristen lupa bahwa ayatnya berkata datanglah kerajaan-Mu di bumi, bukan di gereja saja. Makanya, sudah terjadi secara tidak kita sadari, sebuah pergeseran arti. Jadi Kingdom of God yang harusnya Tuhan mau di bumi, jadinya hanya di gereja. Citizen yang seharusnya seluruh penduduk bumi, jadinya hanya jemaat gereja. The ruler-nya tetap Allah, Allah memberikan otoritas kepada Hamba-Hamba Tuhan, Gembala, Lima jawatan yang sudah kita tahu.
Pengajaran tentang seven mountains, sebenarnya membuat kita harusnya membuka paradigma kita, bahwa Kerajaan Allah di muka bumi tidak hanya berbicara tentang gereja saja. Tetapi bicara tentang seluruh bumi. Kita lihat ayat selanjutnya:
- "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Di sini tidak menggunakan kata garam gereja atau garam orang Kristen, tidak menggunakan kata terang gereja atau terangnya Orang Kristen. Jadi kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia. Tuhan mau kita menjadi influence, menjadi dampak, menjadi pengaruh, bagi dunia.
- Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kata-kata di situ menggunakan kata bumi dan dunia. Jadi pengajaran tentang seven mountains yang kita sudah doakan sejak tanggal 1 Desember adalah sesuatu yang membuat kita harus terbuka paradigmanya bahwa Tuhan mau kita menguasai bumi. Tuhan mau kita menjadi pengaruh bagi dunia. Bukan hanya di dalam gereja. Seperti tadi sudah saya katakan, pelajaran ini sejak tahun 1975 sudah ada, tetapi memang ternyata banyak orang yang belum tahu, dan adalah sebuah berita sukacita waktu Bapak Gembala kita Pak Niko menyampaikan ini kembali di MDPJ Bulan November lalu. Saya percaya Pak Niko akan membawa kita semakin menjadi berkat bagi dunia. Tujuan salah satunya adalah Pentakosta Ketiga harus disampaikan ke ujung-ujung bumi. Bukan hanya dari gereja ke gereja, tetapi ke dalam seven mountains ini. Kita akan lihat satu per satu dengan cepat seven mountains ini apa aja.
The seven mountains
Ada tujuh gunung/pilar yang akan kita lihat. Biasanya kita orang Kristen hanya fokus dengan yang namanya Church, dan sisanya kita katakan sebagai Orang Kristen tidak usah ikut campur di tempat lain, apalagi jika kita lihat sekilas nama-namanya ada beberapa istilah atau area, atau gunung yang menurut kita itu tempat yang kotor, yang tidak kudus, yang tidak suci, bahkan beberapa mengatakan tempat-tempat yang haram. Luar biasa, karena beberapa bulan lalu Pak Niko juga sudah mengatakan yang dinyatakan halal oleh Tuhan, tidak boleh kita haramkan. Jadi Tuhan benar-benar mau membawa kita kepada the new paradigm. Tuhan tidak mau Orang Kristen hanya berkutat di C saja atau Church. Tapi Tuhan mau kita menguasai tujuh gunung ini:
- Arts, entertainment, media, and sports
- Business and finance
- Church
- Development of the poor
- Education, science, and technology
- Family and health
- Government and military
#1 Arts, entertainment, media, and sports
Banyak seringkali kita berkata orang-orang yang berkutat di gunung yang pertama adalah orang-orang yang aneh. Orang-orang yang susah dijamah oleh Injil. Tetapi saya percaya jika Tuhan menyampaikan hal ini melalui Gembala Pembina kita. Tuhan juga mau kita anak-anak Tuhan menguasai gunung yang pertama. Kita tidak boleh menentang jika ada anggota keluarga kita, bahkan anggota gereja kita yang memang memiliki pelayanan di bidang itu. Bahkan saya dengar di Rayon 7 ada beberapa anak muda yang pelayanannya di bidang itu. Kita harus dukung mereka, kita harus doakan mereka, kita harus support mereka. Agar mereka menjadi berkat, alat Tuhan, di dunia arts, entertainment, media, dan sports. Pengalaman hidup saya, beberapa kali secara tidak sengaja saya menonton di TV penghargaan-penghargaan di dunia seni. Contohnya ada di Grammy Awards yang adalah music awards seluruh dunia. Ada Academy Awards yang bicara tentang film. Ada AMI awards yang bicara tentang TV industry.
Memang harus diakui gaya hidup mereka adalah gaya hidup yang sangat flamboyan, high standard. Tetapi di tengah-tengah kehidupan mereka yang sangat flamboyan tadi beberapa kali saya melihat dengan mata kepala saya sendiri ada beberapa anak Tuhan waktu mendapatkan penghargaan karena mereka menang, dan diberikan kesempatan untuk pidato atau speech, mereka berkata “First of all, I would like to say thank you to Jesus Christ, My Lord and Savior." Waktu saya dengar itu keren sekali, ada anak-anak Tuhan yang tampil di pentas dunia dan menyampaikan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.
#2 Business and finance
Kita juga seringkali berkata “Sudahlah orang Kristen jangan bisnis, itu daerah yang kotor banyak korupsi, banyak orang tidak bayar hutang, banyak orang tidak bayar pajak." Seharusnya paradigmanya kita ubah, bukan kita tidak mau masuk ke dunia business dan finance, tetapi waktu kita masuk kita mengubahkan keadaan. Salah satu contoh di dunia yang mengubahkan keadaan business dan finance adalah John Maxwell, seorang Hamba Tuhan, Gembala, Pendeta, yang masuk dalam dunia bisnis. Seorang pebisnis yang terkenal namanya William Colgate, itu juga mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, bahkan kita sudah tau ceritanya 90% keuntungan dari Colgate itu untuk mendukung pelayanan. Itu contoh-contoh anak-anak Tuhan yang menguasai gunung tadi.
#3 Church
Jangan dipikir church adalah sebuah area yang tidak perlu direformasi. Waktu saya mempelajari hal ini, banyak hal yang Tuhan singkapkan. Gereja juga harus kita reformasi, salah satunya adalah khususnya di negara berkembang, orang-orang yang sekolah Alkitab adalah orang-orang yang tidak dapat sekolah di mana-mana. Jadi membuat orang mempunyai anggapan yang rendah terhadap sekolah Alkitab dan gereja. Gereja harus diurus oleh orang-orang yang benar-benar dipanggil atau terpanggil. Memiliki calling, bukan orang yang tidak laku di mana-mana. Jadi walaupun kita sebagai orang Kristen sudah seringkali berkutat di dalam church. Tetapi church juga harus di reformasi.
#4 Development of the poor
Tuhan Yesus sendiri memberikan contoh yang jelas. Setiap kali Dia melayani timbul compassion, belas kasihan. Seharusnya yang memiliki atau melakukan development of the poor pertama kali adalah orang Kristen bukan agama lain. Kita lihat agama lain, begitu rajin untuk membantu orang miskin. Orang Kristennya ketinggalan di belakang, karena memang orang Kristen berkata kita selamat karena anugerah bukan karena perbuatan baik. Jadi orang-orang agama lain yang keselamatannya karena perbuatan baik mereka berlomba-lomba berbuat baik. Seharusnya walaupun kita percaya bahwa keselamatan kita karena anugerah, tetapi kita tidak melupakan, Tuhan juga mau kita menjadi berkat bagi orang lain.
#5 Education, science, and technology
Kita juga harusnya membuka paradigma kita tidak anti dengan science dan teknologi bahkan melalui education kita dapat memenangkan dunia. Beberapa tahun atau beberapa ratus tahun yang lalu gereja melakukan sebuah kesalahan yang fatal. Gereja mempersekusi scientist, dua nama scientist yang terkenal adalah Galileo Galilei dan David Copernicus. Itu karena gereja tidak dapat membaca bahwa dunia berubah. Kita seharusnya tidak terburu-buru melakukan penghakiman terhadap perkembangan science dan teknologi. Tetapi kita juga ingin belajar dan melihat hubungan dan koneksinya dengan Firman Tuhan.
#6 Family and health
Kita juga harus belajar bahwa keluarga-keluarga Kristen adalah keluarga yang menjadi berkat. Juga dalam bidang health dan medical, di masa pandemi ini anak-anak Tuhan harusnya ada di depan untuk menjadi tenaga-tenaga kesehatan. Menjadi berkat bagi dunia.
#7 Government and military
Banyak sekali orang berkata anak Tuhan jangan ada urusannya di government dan military, itu daerah-daerah yang "kotor". Jika memang paradigmanya seperti itu kita bukan seharusnya menjauh, tetapi waktu kita mau masuk atau terpanggil masuk kita mengubahkan government dan military.
Penutup
Jadi secara singkat demikian Bapak/Ibu, kuncinya adalah:
Matius 5:1,}})
- Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Saya ajak kita fokus dengan kata-kata melihat perbuatanmu yang baik. Kunci dari kita anak-anak Tuhan mengambil alih tujuh gunung tadi adalah perbuatan yang baik. Perbuatan yang baik tidak hanya berarti generous atau murah hati atau dermawan. Tetapi perbuatan yang baik diartikan sebagai perbuatan atau perilaku yang berprestasi. Waktu kita menjadi anak Tuhan yang berprestasi di gunung masing-masing di mana Tuhan tempatkan. Mungkin Tuhan tempatkan kita di arts, ada yang di sports, ada yang di media, ada yang di bisnis, dan sebagainya. Tuhan mau kita berprestasi di situ, sehingga kita membuat orang lain memuliakan Bapa kita yang di Surga. Bukan hanya kita yang memuliakan Bapa di Surga, tetapi kita dapat membuat orang lain yang memuliakan Bapa kita di Surga. Jika kita dapat melakukan itu di setiap gunung. Itu bicara tentang kita sudah melakukan terobosan-terobosan, di setiap lini kehidupan di dunia ini. (MGT)
Video
- Pages using DynamicPageList3 parser function
- ArticleLink pages that already existed
- Khotbah
- Khotbah Nathan Subroto
- Khotbah 2021
- Khotbah GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya
- Khotbah 21 Days of Greater Breakthrough 2022
- 21 Days of Greater Breakthrough 2022
- Unified info article
- Unified info article 2021
- Article 2021
- Reporter Minerva Gabriela Tuanakotta