Ayo Baca Alkitab (28 Ags 2024)
Pelayanan nabi Obaja dan Yeremia, Gedalya menjadi gubernur dan dibunuh
(Ratapan 5:1-22; Obaja 1:1-21; 2 Raja-Raja 25:22-26; Yeremia 40:7-41:18)
Doa untuk pemulihan
Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami,
pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.
Milik pusaka kami beralih kepada orang lain,
rumah-rumah kami kepada orang asing.
Kami menjadi anak yatim, tak punya bapa,
dan ibu kami seperti janda.
Air kami kami minum dengan membayar,
kami mendapat kayu dengan bayaran.
Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah,
bagi kami tak ada istirahat.
Kami mengulurkan tangan kepada Mesir,
dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan roti.
Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi,
dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka.
Pelayan-pelayan memerintah atas kami;
yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada.
Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun,
kami harus mengambil makanan kami.
Kulit kami membara laksana perapian,
karena nyerinya kelaparan.
Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion
dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda.
Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka,
para tua-tua tidak dihormati.
Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan,
anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu.
Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang,
para teruna berhenti main kecapi.
Lenyaplah kegirangan hati kami,
tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.
Mahkota telah jatuh dari kepala kami.
Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa!
Karena inilah hati kami sakit,
karena inilah mata kami jadi kabur:
karena bukit Sion yang tandus,
di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.
Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya,
takhta-Mu tetap dari masa ke masa!
Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya,
meninggalkan kami demikian lama?
Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN,
maka kami akan kembali,
baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!
Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali?
Sangat murkakah Engkau terhadap kami?
Nubuat tentang Edom
Penglihatan Obaja.
Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang Edom--suatu kabar telah kami dengar dari TUHAN,
seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa:
"Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!" --
Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-bangsa,
engkau dihinakan sangat.
Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau,
ya engkau yang tinggal di liang-liang batu,
di tempat kediamanmu yang tinggi;
engkau yang berkata dalam hatimu:
"Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"
Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali,
bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang,
dari sanapun Aku akan menurunkan engkau, --
demikianlah firman TUHAN.
Jika malam-malam pencuri atau perampok datang kepadamu --betapa engkau dibinasakannya-- bukankah mereka akan mencuri seberapa yang diperlukannya?
Jika pemetik buah anggur datang kepadamu,
bukankah mereka akan meninggalkan sisa-sisa pemetikannya?
Betapa kaum Esau digeledah,
betapa harta bendanya yang tersembunyi dicari-cari!
Sampai ke tapal batas engkau diusir
oleh semua teman sekutumu;
engkau diperdayakan, dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu.
Siapa yang makan sehidangan dengan engkau
memasang jerat terhadap engkau.
--Tidak ada pengertian padanya.
Bukankah pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN,
Aku akan melenyapkan orang-orang bijaksana dari Edom,
dan pengertian dari pegunungan Esau?
Juga para pahlawanmu, hai Teman, akan tertegun,
supaya semua orang di pegunungan Esau lenyap terbunuh.
Karena kekerasan terhadap saudaramu Yakub,
maka cela akan meliputi engkau,
dan engkau akan dilenyapkan untuk selama-lamanya.
Pada waktu engkau berdiri di kejauhan,
sedang orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem
dan orang-orang asing memasuki pintu gerbangnya dan membuang undi atasnya,
engkaupun seperti salah seorang dari mereka itu.
Janganlah memandang rendah saudaramu,
pada hari kemalangannya,
dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda
pada hari kebinasaannya;
dan janganlah membual
pada hari kesusahannya.
Janganlah masuk ke pintu gerbang umat-Ku
pada hari sialnya,
bahkan janganlah memandang ringan malapetaka yang menimpanya
pada hari sialnya;
dan janganlah merenggut kekayaannya
pada hari sialnya.
Janganlah berdiri di persimpangan
untuk melenyapkan orang-orangnya yang luput,
dan janganlah serahkan orang-orangnya yang terlepas
pada hari kesusahan.
Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa.
Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu,
perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri.
Sesungguhnya, seperti kamu telah minum di atas gunung-Ku yang kudus,
segala bangsapun akan minum dengan tidak henti-hentinya;
bahkan, mereka akan minum dengan lahap,
dan mereka akan menjadi seakan-akan mereka tidak pernah ada.
Keluputan hanya di Sion
Tetapi di gunung Sion akan ada orang-orang yang terluput,
dan gunung itu akan menjadi tempat kudus;
dan kaum keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya.
Kaum keturunan Yakub akan menjadi api
dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api,
dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum:
mereka akan membakar dan memakan habis sekaliannya,
dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorangpun yang terlepas, sebab Tuhanlah yang berfirman demikian.
Maka orang-orang Tanah Negeb akan memiliki pegunungan Esau,
dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah orang Filistin.
Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria,
dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.
Orang-orang Israel yang diangkut ke dalam pembuangan
akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke Zarfat;
dan orang-orang Yerusalem yang diangkut ke dalam pembuangan, yang ada di Sefarad,
akan memiliki kota-kota di Tanah Negeb.
Penyelamat-penyelamat akan naik ke atas gunung Sion
untuk menghukumkan pegunungan Esau;
maka Tuhanlah yang akan empunya kerajaan itu.
Gedalya menjadi gubernur dan dibunuh
Tentang rakyat yang masih tinggal di tanah Yehuda yang ditinggalkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, diangkatnyalah atas mereka Gedalya bin Ahikam bin Safan. Ketika semua panglima tentara dengan orang-orangnya mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya, maka pergilah mereka kepada Gedalya, ke Mizpa, yaitu Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, orang Netofa itu, dan Yaazanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya. Lalu bersumpahlah Gedalya kepada mereka dan anak buah mereka, katanya kepada mereka: "Janganlah kamu takut terhadap pegawai-pegawai orang Kasdim itu; tinggallah di negeri ini dan takluklah kepada raja Babel, maka keadaanmu akan menjadi baik." Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa. Maka bangkitlah seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, serta panglima-panglima tentara, lalu larilah mereka ke Mesir, sebab mereka takut terhadap orang Kasdim itu.
Masa Gedalya menjadi gubernur dan pembunuhannya
Ketika semua panglima tentara, yang masih berada di luar kota dengan orang-orangnya, mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya bin Ahikam bin Safan atas negeri itu dan bahwa kepadanya telah diserahkan pengawasan atas laki-laki, perempuan dan anak-anak, yaitu dari orang-orang lemah di negeri itu, yang tidak diangkut ke dalam pembuangan ke Babel, maka pergilah mereka kepada Gedalya di Mizpa; mereka ialah Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, anak-anak Efai orang Netofa itu, dan Yezanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya. Lalu bersumpahlah Gedalya bin Ahikam bin Safan kepada mereka dengan anak buah mereka: "Janganlah kamu takut untuk takluk kepada orang-orang Kasdim itu; tinggallah di negeri ini dan takluklah kepada raja Babel, maka keadaanmu akan menjadi baik. Dan aku sendiri, aku menetap di Mizpa untuk bertindak sebagai wakil di depan orang-orang Kasdim yang akan datang kepada kita; tetapi kamu ini, kumpulkanlah saja hasil anggur, buah-buahan dan minyak, kemudian simpanlah sebagai persediaan, dan tinggallah di kota-kota di mana kamu hendak menetap."
Juga ketika semua orang Yehuda, yang ada di Moab di antara bani Amon, di Edom dan di negeri-negeri lain, mendengar bahwa raja Babel telah membiarkan tinggal sisa rakyat di Yehuda dan mengangkat Gedalya bin Ahikam bin Safan atas mereka, maka kembalilah semua orang Yehuda dari segala tempat ke mana mereka telah berserak-serak, dan masuk ke tanah Yehuda kepada Gedalya di Mizpa; mereka mengumpulkan hasil anggur dan buah-buahan amat sangat banyaknya.
Pada suatu kali Yohanan bin Kareah dan semua panglima tentara yang masih berada di luar kota datang kepada Gedalya di Mizpa, dan mereka berkata kepadanya: "Tahukah engkau bahwa Baalis, raja bani Amon, telah menyuruh Ismael bin Netanya membunuh engkau?" Tetapi Gedalya bin Ahikam tidak percaya kepada mereka. Kemudian Yohanan bin Kareah berkata dengan diam-diam kepada Gedalya di Mizpa: "Baiklah aku pergi membunuh Ismael bin Netanya itu dengan tidak diketahui siapapun juga. Mengapa engkau harus dibunuhnya, sehingga semua orang Yehuda yang telah berkumpul di sekelilingmu berserak-serak lagi dan sisa Yehuda itu binasa?" Tetapi Gedalya bin Ahikam menjawab Yohanan bin Kareah: "Janganlah lakukan itu! Sebab yang kaukatakan tentang Ismael itu adalah bohong."
Dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama--ia keturunan raja dan perwira tinggi raja--beserta sepuluh orang kepada Gedalya bin Ahikam di Mizpa. Sementara mereka makan roti bersama-sama di Mizpa, maka bangkitlah Ismael bin Netanya dengan kesepuluh orang yang ada bersama-sama dia, lalu mereka memukul mati Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang; demikianlah Ismael membunuh dia yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu. Juga semua orang Yehuda yang ada bersama-sama dengan Gedalya di Mizpa dan orang-orang Kasdim, yakni prajurit, yang terdapat di sana dipukul mati oleh Ismael.
Esok harinya sesudah ia membunuh Gedalya--ketika itu belum ada yang tahu-- datanglah orang-orang dari Sikhem, dari Silo dan dari Samaria, delapan puluh orang jumlahnya, yang janggutnya bercukur, pakaiannya koyak-koyak dan badannya bertoreh-toreh; mereka membawa korban sajian dan kemenyan untuk dipersembahkan di rumah TUHAN. Lalu keluarlah Ismael bin Netanya dari Mizpa untuk mendapatkan mereka sambil menangis. Ketika ia bertemu dengan mereka, berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kepada Gedalya bin Ahikam!" Tetapi ketika mereka sampai ke tengah-tengah kota itu, maka mereka disembelih oleh Ismael bin Netanya dengan dibantu oleh orang-orang yang bersama-sama dengan dia; mayat-mayat mereka dicampakkan ke dalam perigi. Tetapi di antara mereka terdapat sepuluh orang yang berkata kepada Ismael: "Janganlah bunuh kami, sebab kami masih mempunyai perbekalan tersembunyi di luar kota, yakni gandum, jelai, minyak dan madu!" Maka iapun membiarkan mereka, tidak membunuhnya bersama-sama dengan rekan-rekan mereka. Adapun perigi, ke mana Ismael melemparkan segala mayat orang-orang yang dipukulnya mati itu adalah perigi besar yang telah dibuat oleh raja Asa untuk menghadapi Baesa, raja Israel; itulah yang diisi Ismael bin Netanya dengan mayat orang-orang yang mati terbunuh itu. Lalu Ismael mengangkut sebagai tawanan seluruh sisa-sisa rakyat yang ada di Mizpa itu, puteri-puteri raja dan semua orang yang masih tinggal di Mizpa yang telah ditempatkan di bawah Gedalya bin Ahikam oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Ismael bin Netanya mengangkut mereka sebagai tawanan, lalu ia berangkat untuk menyeberang ke daerah bani Amon.
Tetapi ketika Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara, yang bersama-sama dengan dia, mendengar tentang segala kejahatan yang telah dilakukan Ismael bin Netanya, maka merekapun mengumpulkan semua anak buah mereka, lalu mereka berangkat memerangi Ismael bin Netanya. Mereka bertemu dengan dia di telaga yang di Gibeon. Ketika seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Ismael melihat Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara yang bersama-sama dengan dia, maka bersukacitalah mereka. Semua orang yang diangkut sebagai tawanan oleh Ismael dari Mizpa itu berbalik dan pergi mengikuti Yohanan bin Kareah. Tetapi Ismael bin Netanya beserta delapan orang terluput dari tangan Yohanan dan pergi ke daerah bani Amon.
Lalu Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara yang bersama-sama dengan dia mengumpulkan seluruh sisa-sisa rakyat yang diangkut sebagai tawanan oleh Ismael bin Netanya dari Mizpa, setelah ia memukul mati Gedalya bin Ahikam: yaitu laki-laki, prajurit-prajurit, perempuan, anak-anak dan pegawai-pegawai istana yang dibawa kembali dari Gibeon, kemudian mereka berjalan terus dan berhenti di tempat penginapan milik Kimham dekat Betlehem, dengan maksud berjalan terus menuju Mesir, untuk mengelakkan orang-orang Kasdim, yang ditakuti mereka, oleh karena Ismael bin Netanya telah memukul mati Gedalya bin Ahikam yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.