Diperkaya oleh kasih karunia dalam Kristus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 Juli 2018 09.43 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan. (1 Korintus 1:4-5)

Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, --dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. (2 Korintus 8:7)

Kita telah melihat bahwa perjanjian baru kasih karunia pada intinya adalah mengenai membangun persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus. Allah ingin mengimpartasikan kasih karunia-Nya ke dalam hidup kita, lewat persekutuan kita dengan anak-Nya: “kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus." Kalimat ini sekali lagi menunjukkan aspek hidup dalam persekutuan dengan Kristus oleh kasih karunia. Kasih karunia Allah mengalir ke dalam hidup kita oleh persekutuan kita dengan Kristus. Jadi, kasih karunia Allah yang tidak terbatas itu disediakan bagi dengan dasar pribadi Yesus dan apa yang sudah Yesus lakukan bagi kita. Kita dapat menikmatinya setiap saat kita mengandalkan dia dalam iman dan kerendahan hati.

Sumber daya yang senantiasa tersedia bagi kita begitu melimpah. Orang-orang percaya di Korintus mengalami sendiri hal ini. “Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal." Dua area kehidupan yang Tuhan perkaya dalam kasih karunia disebutkan di sini: “segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan." Kasih karunia Allah memperkaya mereka dengan kemampuan untuk mengetahui keajaiban Tuhan dan merangkainya menjadi kata-kata yang bisa dimengerti.

Ketika Paulus menulis surat yang lain kepada orang-orang di Korintus, ia mengingatkan mereka mengenai kekayaan kasih karunia yang sudah mereka alami secara pribadi. “Kamu kaya dalam segala sesuatu – dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami." Tiga aspek ditambahkan terhadap daftar yang pertama: “iman, kesungguhan dan kasih." Oleh kasih karunia Allah yang bekerja di dalam mereka, kemampuan mereka untuk beriman dan mengandalkan Dia juga diperbesar. Oleh kasih karunia Allah yang bekerja di dalam mereka, ketekunan mereka dalam berbuat baik juga diperluas. Oleh kasih karunia Allah yang bekerja di dalam mereka, perhatian mereka yang penuh kasih kepada Paulus dan pekerjaan pelayanannya juga bertambah.

Ketika Paulus berdoa untuk para pengikut Yesus, ia berdoa sedemikian rupa sehingga sesuai dengan gambaran ini. Rasul Paulus berdoa agar hidup mereka bisa “Penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah” (Filipi 1:11). Buah kebenaran seperti yang dialami oleh jemaat di Korintus, dikerjakan oleh Yesus dengan melimpahkan kasih karunia-Nya ke dalam hidup kita.

Doa

Bapa kami yang di Sorga, sekali lagi aku melihat bagaimana kasih karunia-Mu memperkaya hidup ku oleh karena persekutuan dengan Anak-Mu, Yesus Kristus. Aku mengandalkan Engkau untuk melimpahkan buah kebenaran-Mu ke dalam hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan. (1 Korintus 1:4-5) Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, --dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. (2 Korintus 8:7)