Hai Ibu, besar imanmu

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 31 Agustus 2012 08.38 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
"Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku". Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: " Benar Tuhan, namun anjing itu makan dari remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh" (Matius 15:25-28)

Pendahuluan

Dalam hidup ini kita akan selalu diperhadapkan dengan berbagai macam pergumulan yaitu berbagai macam tantangan dan kesulitan. Seringkali pergumulan itu begitu kompleks, sehingga kita ragu dalam melangkah bahkan sepertinya tidak ada jalan keluar. Ketika kita tidak mengerti lagi apa yang harus dilakukan, kita tidak boleh menyerah begitu saja, pada saat itulah kita harus datang lebih lagi pada Tuhan.

Isi

Ku tak akan menyerah pada apapun juga // Sebelum kucoba semua yang kubisa // Tetapi kuberserah kepada kehendak-Mu // Hatiku percaya Tuhan punya rencana

Perempuan Kanaan ini memiliki sikap yang tidak mudah menyerah hingga Yesus berkata padanya, "Hai ibu, besar imanmu."

Bagaimana memiliki sikap yang tidak mudah menyerah? (Matius 15:21-28)

  1. Berpikir positif (Matius 15:22)
  2. Pada waktu itu orang Kanaan mempunyai image negatif karena dianggap oleh orang Israel akan membawa pengaruh buruk. Dalam keadaan tersebut perempuan Kanaan itu tidak berkecil hati, tapi dia berpikir positif (Filipi 4:8) dengan menghampiri Tuhan Yesus.
  3. Tidak mudah terpengaruh oleh keadaan (Matius 15:23)
  4. Walaupun murid-murid Yesus meminta-Nya untuk menyuruh perempuan Kanaan itu pergi, tetapi perempuan itu tetap tegar. Demikian pula kita, ketika menghadapi pergumulan/kesulitan kita jangan mudah putus asa.
  5. Merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengandalkan Dia (Matius 15:27)
  6. Kita tidak bisa mengandalkan segala sesuatu yang ada pada diri kita, baik kekayaan, kepandaian, jabatan kita. Hanya kepada Dia sajalah kita berharap. Kita harus andalkan Tuhan karena:
    • Tanpa Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)
    • Hanya Dia yang dapat meluruskan jalan kita (Amsal 3:5-6)
    • Hanya dengan Dia saja kita mampu menanggung segala perkara (Filipi 4:13)
  7. Bertekun dalam iman yang benar (Matius 15:28) Kita harus percaya kepada Allah dalam segala keadaan dan tetap setia kepada-Nya, bahkan ketika dalam tantangan/kesulitan yang besar dan sepertinya Tuhan tidak memperhatikan. Sadarilah bahwa ini adalah ujian iman. Tentunya masih hangat dalam ingatan kita kisah Regina Ivanova, pemenang Indonesia Idol 2012, yang tidak menyerah sekalipun telah gagal 6 kali berturut-turut sejak Indonesian Idol pertama ada.

Kesimpulan

Sebagai anak Tuhan yang mengimani bahwa Tuhan ada di dalam segala perkara yang kita hadapi (Roma 8:28), kita harus percaya bahwa Tuhan pasti menolong. Percaya janji Tuhan adalah ya dan amin! Taruh dalam pikiran kita, segala yang Tuhan janjikan melalui Firman-Nya tidak akan ditarik kembali dan Tuhan tidak akan pernah mengingkari apa yang dijanjikan-Nya (Mazmur 89:35).