Kesanggupan Tuhan dan janji-janji Tuhan (5)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 14 Juli 2018 00.05 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan. (Efesus 3:20)

Kalimat pembukaan dari doa berkat Paulus di atas memberikan kepada kita kesempatan untuk merenungkan kesanggupan Allah berkaitan dengan janji-janji-Nya. Seberapa sanggupkah Allah? Ia “dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan. ” Dapatkah kita meminta lebih banyak dari pada apa yang Tuhan sudah janjikan? Dapatkah kita memikirkan sesuatu yang lebih besar dari pada apa yang Tuhan sudah janjikan? Mari kita kembali merenungkan beberapa janji Tuhan yang sudah kita lihat sebelumnya.

Kita sudah melihat bahwa Tuhan menjanjikan sebuah bangsa yang kuat dan diberkati melalui satu orang, Abraham. “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar. . . dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kejadian 12:2-3). Tuhan juga menjanjikan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir kepada kelimpahan di tanah perjanjian. “Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir. . . ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya” (Keluaran 3:17). Ia juga berjanji akan berperang bagi umat-Nya. “TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu” (Ulangan 1:30). Allah juga menjanjikan sebuah kerajaan yang kekal bagi umat-Nya melalui Daud. “Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya” (2 Samuel 7:16). Lebih dari semuanya itu, Tuhan menjanjikan Mesias akan duduk di atas tahta kekal itu. “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya” (Yesaya 11:1-2). Tuhan menjanjikan bahwa Mesias tersebut adalah seorang raja yang berbeda dari yang lainnya. “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya” (Yesaya 42:3).

Di atas semuanya itu Allah Bapa menjanjikan bahwa Yesus, sang Mesias itu sendiri, akan menjadi perjanjian baru kasih karunia. “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. . . dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia” (Yesaya 42:6). Sehubungan dengan itu, Tuhan menjanjikan bahwa perjanjian baru kasih karunia ini akan menyediakan pengampunan dari dosa, “sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka” (Yeremia 31:34), persekutuan yang intim dengan Allah, “sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku” (Yeremia 31:34), dan karya Tuhan dalam batin mereka, “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka” (Yeremia 31:33).

Mungkinkah kita dapat meminta atau bahkan dapat memikirkan sesuatu yang lebih besar dari semua janji-janji Allah ini? Tentunya tidak! Namun demikian, ternyata Allah kita sanggup untuk melakukan jauh lebih banyak dari semua hal-hal yang ajaib ini. Setelah merenungkan hal ini, betapa lebih besar lagi keyakinan kita terhadap penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidup kita!

Doa

Ya Allah yang maha kuasa, betapa sering aku meremehkan kesanggupan-Mu sehingga meragukan janji-janji-Mu. Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau sanggup untuk melakukan jauh lebih besar dari semua doa-doa atau pikiran-pikiranku, bahkan lebih besar dari semua yang sudah Engkau janjikan kepadaku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan. (Efesus 3:20) Kalimat pembukaan dari doa berkat Paulus di atas memberikan kepada kita kesempatan untuk merenungkan kesanggupan Allah berkaitan dengan janji-janji-Nya. Seberapa sanggupkah Allah?