Ikutilah teladan-Ku

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 30 Januari 2024 03.23 oleh Leo (bicara | kontrib)
Lompat ke: navigasi, cari

Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu

Bahan Commander of Thousand JC-Youth minggu keempat Februari 2024

“Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.”

Filipi 3:17

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Matius 5:16

Penjelasan materi
TIDAKLAH MUDAH menjadi PEMIMPIN yang dapat berkata “IKUTILAH TELADANKU”. Banyak kali yang terjadi di lapangan adalah seorang pemimpin malah memberikan contoh yang buruk kepada anak buah atau rekan sekerjanya. Berkata dusta, kasar, menghina dan merendahkan, dsb adalah beberapa contoh karakter dari pemimpin yang buruk. Mereka menjadi pemimpin yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Pemimpin yang tidak pernah berdiri untuk membela kepentingan anak buah atau rekan sekerjanya.

Sebagai anak buah atau rekan sekerja, alih-alih belajar mengerti dan memahami atau mendoakan pemimpin, yang terjadi adalah kita banyak menggosipkan (menjelek-jelekkan) pemimpin dibelakang mereka.

Guys, daripada membicarakan yang buruk tentang pemimpin, mari yuk hari ini belajar bersama-sama bagaimana menjadi orang yang bisa diteladani (entah saat ini kamu adalah seorang pemimpin ataupun bukan).

Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang bisa diteladani?

  1. Jadilah Pemimpin yang rendah hati. Orang yang rendah hati tahu bahwa hanya Tuhan yang mampu membuat dirinya menjadi seorang teladan karena itu dia berharap hanya kepada Tuhan (kepada kasih setia Tuhan) dan bukan mengandalkan dirinya sendiri. Dia akan minta Tuhan untuk menunjukkan jalan-jalan-Nya. Mata Tuhan tertuju kepada pemimpin yang seperti ini (Mazmur 33:18).
  2. Jadilah Pemimpin yang mau diajar, yang mau belajar. Tidak ada yang tahu akan semua hal. Hanya Tuhan yang tahu. Pemimpin yang arogan tidak akan pernah mau belajar dari siapapun sehingga waktu dia melakukan kesalahan, yang dia lakukan pertama kali adalah menyalahkan orang lain dalam hal ini adalah anak buah atau rekan sekerjanya. Orang ini akan menjadi pemimpin yang toxic. Pemimpin yang toxic akan menyebabkan lingkungan kerjanya juga menjadi toxic. Seorang pemimpin yang bisa diteladani tahu bahwa dia juga perlu banyak belajar sebab dia tidak mengetahui semua hal dan dia tahu kepada siapa dia harus belajar yaitu kepada Tuhan sebab hanya Tuhanlah yang bisa mengajar dengan tepat, menunjukkan jalan yang harus ditempuh dan memberi nasihat yang sangat tepat untuk pengambilan keputusan-keputusan penting (Mazmur 32:8).
  3. Jadilah Pemimpin yang berani berkata IKUTILAH TELADANKU (Filipi 3:17)! Kenapa berani? sebab dia tahu bahwa dia sudah banyak belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu untuk melangkah di masa sekarang dengan bijaksana supaya meraih keberhasilan di masa depan.

Akhir kata, Pemimpin yang hidupnya penuh dengan integritas akan membawa orang-orang dibawahnya atau rekan sekerjanya kepada terang Kristus dan mereka akan mempermuliakan nama Tuhan (Matius 5:16). Amin! (LI)

Diskusi

  1. Apa posisimu saat ini? Pemimpin? Atau anak buah?
  2. Sudahkah kamu menjadi pemimpin yang baik bagi anak buahmu sehingga mereka melihat terang Kristus melalui hidupmu?
  3. Apa yang sudah atau akan kamu lakukan untuk menjadi pemimpin yang baik