Sikap hati untuk mengalami terobosan yang lebih besar (Pdt Sukirman Pardi)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 September 2022 15.01 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "== Video == {{ videoclip" menjadi "{{ videoclip | title=Video | headingno=2")
Lompat ke: navigasi, cari

Selamat pagi, Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan. Kita semua tahu bahwa tahun 2021 adalah tahun yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian Saudara. Sebentar lagi kita akan melewati tahun 2021 ini dan akan memasuki tahun 2022 yang kita semua meyakini bahwa tahun 2022 adalah tahun terobosan yang jauh lebih besar.

Selamat pagi, Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan. Kita semua tahu bahwa tahun 2021 adalah tahun yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian Saudara. Sebentar lagi kita akan melewati tahun 2021 ini dan akan memasuki tahun 2022 yang kita semua meyakini bahwa tahun 2022 adalah tahun terobosan yang jauh lebih besar.

Seorang atlet lompat jauh sebelum dia melakukan lompatan dia akan terlebih dahulu melakukan ancang-ancang, yaitu dengan cara mundur beberapa langkah baru setelah itu dia akan berlari sekencang-kencangnya dan kemudian melakukan lompatan yang sangat jauh Saudara. Sebelum Ayub diberkati Tuhan dengan berkat yang berkelimpahan, Ayub diijinkan Tuhan mengalami keadaan yang tidak baik di dalam hidupnya.

Tahun 2021, ini adalah tahun yang penuh dengan kekelaman akibat COVID 19. Manusia yang begitu hebat, jenius, dapat melakukan dan menciptakan yang hebat-hebat ternyata dibuat tidak berdaya oleh virus yang sangat-sangat kecil. Ini menunjukkan bahwa manusia yang begitu superior menurut pandangan kita itu ternyata sangat tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Tuhan yang sangat besar. Biarlah melalui pandemi ini semua kita boleh introspeksi diri, mengambil ancang-ancang agar tahun 2022 kita semua dapat mengalami terobosan yang jauh lebih besar seperti yang Ayub alami. Bisnis, pekerjaan, rumah tangga, kesehatan, yang hancur akibat pandemi, tahun 2022 Tuhan boleh pulihkan. Ada tiga sikap yang harus kita miliki agar ketidakbaikan di tahun 2021 boleh menjadi ancang-ancang. Boleh menjadi landasan untuk kita boleh melakukan lompatan, terobosan yang jauh lebih besar.

#1 Belajar bersyukur

Yang pertama yaitu kita harus belajar bersyukur. Ayub mengalami lompatan dan terobosan yang luar biasa di dalam hidupnya karena Ayub memiliki hati yang selalu bersyukur. Ayub bersyukur bukan hanya pada waktu dia diberkati. Tapi juga waktu dia mengalami keadaan yang sangat tidak baik, dalam tekanan yang begitu hebat Ayub dapat berkata:

Ayub 1:21,

katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Saudara yang dikasihi Tuhan, sikap inilah yang harus kita miliki jika kita mau mengalami terobosan yang luar biasa dalam hidup kita. Percayalah Saudara bahwa Tuhan pasti akan berikan yang terbaik bagi kita yang selalu bersyukur. Bapak mana yang jika anaknya minta roti diberikan batu. Bapak mana jika anaknya minta telur diberikan kalajengking. Itu bapak kita di dunia, apalagi Bapa kita di Surga. Tapi seringkali karena keterbatasan kita sebagai manusia, seringkali yang kita minta roti padahal itu batu. Tuhan tidak berikan Saudara. Mungkin, kita sudah berdoa bahkan kita sudah berpuasa, tapi Tuhan tidak jawab doa kita karena kita salah meminta.

Satu hari ada seorang pelaut, kapalnya karam. Dia sendiri berhasil menyelamatkan diri dan terdampar di sebuah pulau kecil yang tidak berpenduduk. Untuk dapat bertahan hidup, dia pun membuat gubuk kecil untuk tempat tinggal. Setiap pagi dia mencari makan keliling pulau tersebut. Sebelum dia berangkat mencari makan dia selalu berdoa kepada Tuhan “Tuhan kirimkan sebuah kapal untuk menyelamatkan aku." Setelah itu dia berangkat. Besoknya dia berdoa lagi, sebulan berlalu tidak ada tanda-tanda doanya dijawab Tuhan. Satu hari seperti biasa dia berdoa kepada Tuhan, tetapi waktu itu dia rupanya lupa matikan kayu api, sehingga waktu dia pulang ke rumahnya, rumahnya sudah rata dengan tanah karena terbakar. Dia komplain kepada Tuhan “Tuhan, Engkau sungguh keterlaluan setiap hari aku berdoa minta kapal untuk menyelamatkan aku, tidak dijawab-jawab. Sekarang hartaku satu-satunya, tempat aku berteduh, Engkau bakar Tuhan."

Dia begitu marah dengan Tuhan Saudara, waktu dia sedang marah-marah dari kejauhan ada sebuah kapal mendekati pulau tersebut. Kapten kapal turun dan mengajak anak muda ini untuk naik kapal tersebut. Mereka pun naik ke kapal tersebut dan di atas kapal anak muda ini bertanya “Kapten, dari mana kamu tahu bahwa aku di pulau tersebut?” “Sebenarnya kami tidak tahu, tapi waktu kami di tengah laut kami melihat ada sebuah kepulan asap membumbung tinggi di pulau ini dan kami mengira ada seorang yang sedang membutuhkan pertolongan, maka kami pun mendarat." Mendengar ini anak muda ini tersungkur minta ampun kepada Tuhan “Tuhan ampuni aku, jika selama ini aku memiliki pemikiran yang jelek tentang Engkau. Terima kasih Tuhan Engkau sudah membakar rumahku." Saudara Tuhan bekerja dalam segala hal termasuk dalam ketidakbaikan untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi dan selalu bersyukur.

#2 Konsisten dalam menjaga kejujuran dan hidup takut akan Tuhan

Ayub 1:1,

Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.

Ayub mengalami terobosan dalam hidupnya karena Ayub hidup jujur dan konsisten dalam menjaga kejujuran, menjaga hidup takut akan Tuhan, dan konsisten dalam menjauhi kejahatan. Walaupun dia dalam hidup tekanan, dalam keadaan tidak baik, tetapi Ayub tetap konsisten. Ada seorang jemaat datang ke pendetanya mau mengaku dosa “Pak pendeta, kemarin saya mencuri ayam tetangga." Kata pendeta “Dosa, tidak boleh." “Kalau begitu saya kasih ayam ini kepada pak pendeta." “Tidak, saya tidak mau." “Sudahlah pak pendeta ambil saja." Paksa si anak muda ini. “Tidak kembalikan saja ke pemiliknya." “Masalahnya pak pendeta saya sudah mau kembalikan ke pemiliknya, tapi dia tetap menolak, bagaimana pak pendeta?” “Ya sudahlah jika memang pemiliknya menolak kamu ambil saja." “Jadi saya tidak berdosa pak pendeta?” “Tidak karena kamu berniat baik mengembalikannya hanya dia yang tidak mau." Ketika pulang pendeta memeriksa kandang ayam dan ternyata hilang satu ekor dan saat itu dia baru sadar bahwa dia kena tipu anak muda tadi. Ini namanya akal bulus.

Orang Kristen harus berbajuzirahkan kebenaran, kejujuran, dan takut akan Tuhan. Dalam bisnis jangan licik. Jangan suka mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Orang lain mungkin dapat kita kelabui, suami-suami mungkin dapat kelabui isterinya. Tapi dengar baik Saudara Tuhan tidak dapat kita bohongi. Jika Saudara mau mengalami terobosan yang besar di tahun 2022 ini belajar hidup jujur. Belajar jauhi kejahatan.

#3 Belajar taat

Yang ketiga dan terakhir adalah belajar taat. Kemarin Pak Rusli mengatakan bahwa taat adalah just do it, mengerti atau tidak mengerti, masuk akal atau tidak masuk akal. Taat itu bukan setengah taat, orang setengah taat sama saja dengan orang yang tidak taat.

Saudara yang dikasihi Tuhan, bulan ini Tuhan sampaikan melalui Gembala Sidang kita untuk berdoa dan berpuasa selama 21 hari. Kita tidak mengerti Saudara untuk, saya mau katakan just do it. Jangan ditambah dan dikurangi, itulah ketaatan. Waktu Tuhan memerintahkan Raja Saul untuk membunuh semua bangsa Amalek, jangan ada yang disisakan. Saul setengah taat. Semuanya dibunuh, tapi kambing domba yang tambun-tambun dan rajanya dibiarkan hidup. Jika kita mau mengalami terobosan tahun 2022, Saudara just do it. Saya percaya berkat Tuhan menanti kita di tahun 2022. Tuhan Yesus memberkati. (MGT)

Video