Kasih karunia awal

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 01
Revisi sejak 2 Mei 2023 10.34 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka. (Yeremia 31:34)

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Efesus 2:8-9)

Kasih karunia memiliki dua aspek, kasih karunia yang awal dan Kasih karunia yang berjalan, kasih karunia yang membenarkan dan kasih karunia yang menguduskan. Kasih karunia tidak saja memungkinkan kita menjadi orang-orang yang dibenarkan dan diampuni dosanya, kasih karunia juga membuat kita mampu untuk hidup dalam kebenaran setiap hari.

Kasih karunia yang awal diberikan ketika kita bertobat dari dosa-dosa kita dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Kita menerima pengampunan dosa dan diberikan status sebagai orang benar di hadapan Allah. Keselamatan adalah karya kasih karunia Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan.” Keselamatan diberikan kepada manusia ketika mereka percaya kepada Yesus “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman.”

Keselamatan datang sebagai anugerah dari Allah. “Itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” Tidak ada sedikitpun bagian dari karya keselamatan yang merupakan usaha manusia, sehingga tidak ada orang yang bisa berkata bahwa mereka ikut andil dalam keselamatan mereka. “Jangan ada orang yang memegahkan diri.” Segala puji syukur dan kemuliaan dan kehormatan, sekarang dan selamanya, hanya untuk Allah saja.

Mungkin orang berkata bahwa manusia turut andil yaitu dengan memiliki iman kepada Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa iman pun berasal dari Tuhan. “Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibrani 12:2). Dalam bahasa aslinya, kata “memimpin” punya pengertian “menciptakan” yang berarti iman percaya kita pun ditimbulkan oleh Tuhan Yesus. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita sebenarnya sedang meresponi pekerjaan Tuhan yang memunculkan iman kita. Roh Kuduslah membuat kita sadar akan kebutuhan kita akan keselamatan. Tanpa Tuhan menimbulkan iman kita, tidak mungkin manusia yang penuh dengan dosa bisa beriman kepada Allah. Sungguh "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" (Wahyu 6:12).

Doa

Ya Tuhan Allah sumber keselamatanku. Aku menyadari betapa keselamatanku adalah sepenuhnya hasil karya-Mu. Terima kasih Tuhan untuk kasih karunia-Mu yang tak terukur nilainya. Bahkan Engkau yang menimbulkan imanku untuk bisa percaya kepada-Mu. Aku ingin terus bertumbuh dalam imanku kepadamu dari hari ke hari. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku.

Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka. (Yeremia 31:34)

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Efesus 2:8-9)

Kasih karunia memiliki dua aspek, kasih karunia yang awal dan Kasih karunia yang berjalan, kasih karunia yang membenarkan dan kasih karunia yang menguduskan.