Materi COOL Remaja/2010-48: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (baru)
 
k (memindahkan Materi COOL Remaja Pemuda/2010-48 ke Materi COOL Remaja/2010-48: Materi Remaja dan Pemuda dipisahkan sejak Februari 2011)
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini sejak 4 Februari 2011 05.47

Kasih yang radikal
Logo Junior Community.png
Materi COOL Remaja
PeriodeDesember 2010
MingguI (2010-48)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (Matius 5:38-42)

      Pendahuluan

      Ini adalah bagian terakhir dari seri pelajaran mengenai kasih. Minggu ini kita akan membahas mengenai kasih yang radikal. Menurut kamus Webster, kata “radikal” berarti menyokong perubahan ekstrim atas pandangan, kebiasaan, kondisi atau lembaga yang sudah ada. Kasih yang radikal berarti perubahan yang ekstrim terhadap pandangan mengenai kasih. Ketika Yesus berbicara mengenai kasih jenis ini di Matius 5:38-42, Yesus ingin agar kita mengubah cara kita mengasihi orang lain. Bagaimana kita dapat memberikan pipi kiri kita kepada mereka yang menampar pipi kanan kita? Bagaimana kita dapat berjalan sejauh 2 mil ketika kita dipaksa untuk berjalan sejauh 1 mil? Jawabannya adalah kita membutuhkan kasih yang radikal.

      Kasih yang radikal diperlukan oleh beberapa orang untuk menembus hati mereka yang keras. Beberapa orang begitu terikat dengan kemarahan dan kebencian dalam hati mereka sehingga kasih dalam kadar biasa yang kita berikan kepada mereka sepertinya tidak memiliki dampak sama sekali. Inilah saat di mana Yesus memanggil kita untuk mengulurkan kasih yang radikal - yang jauh melebihi apa yang dapat diharapkan oleh seseorang.

      Ketika kita mengasihi seperti Yesus, kita akan menemukan bahwa kita memiliki kapasitas untuk menunjukkan kasih yang radikal, suatu tindakan yang kadang-kadang bahkan mengejutkan diri kita sendiri. Yesus mengasihi secara radikal. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengikuti Dia.

      Pembahasan

      Apakah artinya mengasihi dengan radikal? Mari kita pelajari bersama-sama.

      1. Kasih yang lebih (Extra-Mile Love)
        Alasan lain mengapa Tuhan menantang kita untuk mendemonstrasikan kasih yang lebih, radikal, dan tidak mengharapkan balasan adalah karena tidak ada satu pun yang dapat meninggalkan jejak dalam hati pria dan wanita yang berhati keras selain dari kasih yang radikal. Jika Anda mengenal kasih Yesus secara pribadi, Anda akan tahu bahwa Ia sungguh luar biasa.
        Ada suatu kuasa pendorong dalam tindakan kasih radikal yang membuat kepala orang yang berhati keras sekalipun berputar. Mereka tidak mengerti ketika Anda menunjukkan kasih yang semacam itu kepada mereka.
      2. Memberikan pipi yang lain
        Sukar untuk membayangkan bagaimana kita dapat menjangkau dan menolong mereka yang telah melukai kita. Tetapi Yesus melakukan hal ini dalam hidup-Nya. Ketika mereka memalukan paku ke tangan dan kaki-Nya, Ia berpaling kepada mereka yang memalu-Nya dan berkata, “Bapa, orang-orang ini berarti bagi-Mu. Mereka berarti bagi-Ku. Aku ingin mereka semua dimaafkan.” Yesus mendemonstrasikan kepada kita bagaimana Ia mengasihi secara radikal walaupun Ia harus menanggung segala penghinaan dan penderitaan di kayu salib. Daripada mengutuki mereka yang menyiksa-Nya, Yesus malahan mengampuni mereka!

      Diskusi

      1. Apakah Anda pernah berjalan 1 mil lebih jauh untuk menolong seseorang? Bagikan dan diskusikan kepada anggota COOL yang lain.
      2. Apakah Anda pernah menjangkau dan berdamai dengan seseorang yang pernah melukai Anda? Bagikan dengan anggota yang lain jika seseorang pernah mengalami hal tersebut serta bagaimana mereka menanggapi situasi tersebut.
      3. Apa saja hambatan-hambatan dalam menerapkan kasih yang radikal?

      Kesimpulan

      Kita perlu lebih bergantung pada Tuhan untuk mengasihi orang lain dengan kasih yang radikal. Mengasihi orang lain dengan kasih manusiawi tidak akan bertahan lama, tetapi jika kita mengasihi dengan kasih Tuhan yang Agape, hal itu akan bertahan selamanya. Biarlah kita semua belajar dari Yesus dalam menerapkan kasih yang radikal dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Ketika kita menjangkau orang lain dengan kasih yang radikal, kita sedang membuka pintu bagi Injil untuk dibagikan. Biarlah Tuhan yang dimuliakan!