Article: 20250316/CLBPA: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
k fmt |
||
Baris 56: | Baris 56: | ||
Mulailah dari hal kecil: berbagi Firman di media sosial, mendoakan teman yang sedang berjuang, atau mengajak seseorang mengenal Kristus. Sebab tuaian pasti datang bagi mereka yang setia! Amin. | Mulailah dari hal kecil: berbagi Firman di media sosial, mendoakan teman yang sedang berjuang, atau mengajak seseorang mengenal Kristus. Sebab tuaian pasti datang bagi mereka yang setia! Amin. | ||
== Bahan | == Bahan diskusi == | ||
{{ol-list | {{ol-list | ||
| 1= Apa saja tantangan yang sering kamu hadapi dalam menabur Firman Tuhan di lingkunganmu, dan bagaimana cara mengatasinya? | | 1= Apa saja tantangan yang sering kamu hadapi dalam menabur Firman Tuhan di lingkunganmu, dan bagaimana cara mengatasinya? |
Revisi terkini sejak 27 Maret 2025 06.36
Materi COOL BPA | |
---|---|
Tanggal | Minggu, 16 Maret 2025 |
Penulis | Departemen Pemuda dan Anak |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Guys, kasih Tuhan sedemikian besarnya bagi manusia. Tuhan tidak mau ada manusia yang binasa karena dosa. Dia turun ke dunia untuk mencari manusia yang berdosa, bahkan Dia mati untuk menebus dosa-dosa kita.
Bahan Commander of Thousand JC-Youth minggu ketiga Maret 2025
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Penjelasan materi
Guys, setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi penuai jiwa. Tetapi menuai tidak terjadi tanpa proses menabur. Seorang petani tidak akan menuai/memanen tanpa lebih dulu bekerja keras menanam benih.
Demikian juga dalam kehidupan rohani kita dipanggil untuk menabur Firman Tuhan, bahkan ketika proses itu sulit dan penuh air mata. Banyak anak muda ingin melihat kebangkitan rohani, perubahan di kampus, di komunitas, dan di dunia kerja.
Tapi pertanyaannya: Apakah kita sudah menanam benih Firman Tuhan dengan hati seorang penuai?
Hari ini kita akan belajar tiga langkah menjadi seorang penuai dalam kerajaan Allah, berdasarkan Mazmur 126:5-6 dan Markus 4:14-20:
- Markus 4:14 Miliki hati yang tekun dalam menabur
- Mazmur 126:5 Siap untuk menabur dengan air mata
- Galatia 6:9 Bersiap menuai dengan sukacita
Menabur Firman Tuhan berarti membawa kebenaran Tuhan ke dalam kehidupan orang lain, baik melalui perkataan, tindakan, maupun keteladanan hidup.
Dalam perumpamaan Yesus tentang empat jenis tanah, kita belajar bahwa tidak semua orang akan langsung menerima Firman dengan baik ada yang keras seperti tanah berbatu, ada yang mudah terhimpit oleh kekhawatiran dunia, dan ada yang subur untuk bertumbuh.
Sebagai penuai, kita tidak boleh menyerah saat melihat benih yang kita tabur seolah-olah tidak bertumbuh. Tekun berarti tetap menabur walaupun ada penolakan, tetap percaya bahwa Firman Tuhan bekerja dalam hati orang orang, meskipun prosesnya tidak instan.
Sebagai anak muda, terus bagikan Firman Tuhan di lingkunganmu, baik melalui obrolan sehari-hari, media sosial, atau komunitas kecil, dan konsisten dalam karakter dan keteladanan, karena hidup kita sendiri adalah Alkitab terbuka bagi orang lain.Dalam konteks ayat ini, bangsa Israel baru saja kembali dari pembuangan. Mereka sadar bahwa pemulihan tidak terjadi dengan instan mereka harus bekerja keras, menanam, dan menangis dalam proses itu. Begitu juga dalam pelayanan dan kehidupan rohani, ada harga yang harus dibayar dalam menabur Firman.
Dalam kehidupan rohani, kita sering harus menabur dengan air mata artinya tetap melayani dan membagikan kebenaran meskipun menghadapi tantangan, penolakan, atau bahkan pengorbanan pribadi. Menabur dengan air mata berarti: Berani keluar dari zona nyaman untuk membagikan Injil, tetap setia dalam doa dan pelayanan, meskipun terasa sulit dan mau menerima tantangan dan bahkan penolakan, tetapi tetap mengasihi dan berdoa bagi mereka.Janji Tuhan bagi setiap penuai adalah bahwa setiap benih yang ditanam dengan setia pasti akan berbuah pada waktunya.
Terkadang kita ingin segera melihat hasil dari usaha kita, tetapi Firman Tuhan mengajarkan bahwa ada musim menabur dan musim menuai. Ketika tuaian tiba, kita harus muridkan setiap jiwa sampai bertumbuh, tetap rendah hati dan tidak bermegah diri, karena hasilnya berasal dari Tuhan, bukan dari kita, dan terus konsisten melanjutkan pekerjaan pelayanan, karena kita percaya hujan awal dan hujan akhir, penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir, Third Pentecost pasti terjadi!Guys, di tengah dunia yang serba instan ini, mudah bagi kita untuk menyerah ketika tidak melihat hasil yang cepat. Tapi ingat, perubahan besar selalu dimulai dari benih kecil yang ditanam dengan setia. Jika kita ingin melihat generasi ini dipulihkan, kampus dan tempat kerja diubahkan, atau bahkan keluarga kita bertumbuh dalam iman, kita harus menjadi penuai yang mau menabur dengan tekun, meskipun butuh waktu dan pengorbanan. Jangan takut jika saat ini belum terlihat hasilnya, Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan setiap usaha kita.
Mulailah dari hal kecil: berbagi Firman di media sosial, mendoakan teman yang sedang berjuang, atau mengajak seseorang mengenal Kristus. Sebab tuaian pasti datang bagi mereka yang setia! Amin.
Bahan diskusi
- Apa saja tantangan yang sering kamu hadapi dalam menabur Firman Tuhan di lingkunganmu, dan bagaimana cara mengatasinya?
- Bagaimana kamu bisa mulai menanam "benih rohani" di kehidupan orang-orang di sekitarmu, bahkan dalam hal-hal kecil sehari-hari?(He)