Darakbang (Sikap Teologis GBI): Perbedaan antara revisi
k (Leo memindahkan halaman Ajaran Darakbang (Sikap Teologis GBI) ke Darakbang (Sikap Teologis GBI)) |
k (upd) |
||
Baris 90: | Baris 90: | ||
}} | }} | ||
== Daftar | == Daftar rujukan == | ||
{{ul-list-kom | {{ul-list-kom | ||
| 1= BPH GBI (2018) Sikap Teologis GBI. | | 1= BPH GBI (2018) Sikap Teologis GBI. | ||
Baris 99: | Baris 99: | ||
| 6= https://foraletheia.blogspot.com/p/exclusive-ecclesiology-darakbangs.html | | 6= https://foraletheia.blogspot.com/p/exclusive-ecclesiology-darakbangs.html | ||
}} | }} | ||
== Sumber == | |||
* Badan Pengurus Pusat Gereja Bethel Indonesia (12 Desember 2024). Surat Edaran BPP GBI: Edaran Kajian Ajaran Darkbang. [[Media:SU 221 EDARAN KAJIAN AJARAN DARAKBANG.pdf|<span class="btn btn-sm btn-danger pt-0 pb-0">Unduh PDF {{iconFA|pdf|class=text-white}}</span>]] |
Revisi terkini sejak 13 Desember 2024 11.44
Pendahuluan
Darakbang (Korea: 다락방) adalah gerakan penginjilan yang berasal dari Korea Selatan. Darakbang juga sering disebut sebut sebagai "Remnant" memiliki pengertian "upper room" atau "ruang atas" atau "loteng" yang diadopsi oleh kelompok ini dari kisah gereja mula-mula yang melakukan penantian pencurahan Roh Kudus. Pada pertemuan di ruangan-ruangan kecil, Darakbang melakukan pembinaan-pembinaan rohani dalam kelompok-kelompok kecil. Darakbang didirikan oleh Kwang Su Ryu (Korea: 광수류), ia adalah sosok pimpinan tertinggi Darakbang.
Berbagai denominasi di Korea Selatan telah melabeli bahwa Darakbang adalah salah satu pengajaran sesat. Denominasi yang menyebut Darakbang aliran sesat antara lain Gereja Presbiterian (Tonghap), Majelis Umum Gereja Presbiterian (Hapdong), Gereja Injili Kudus Korea, Konvensi Baptis Korea, Gereja Metodis Korea, dan lain sebagainya. Meski demikian gerakan ini sudah tersebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Oleh karena pengaruh yang meluas dari kelompok Darakbang, yang sudah pada tahap mengkhawatirkan, dan untuk tujuan memberikan penjelasan bagi warga jemaat GBI maka Departemen Teologi Badan Pekerja Pusat Gereja Bethel Indonesia memandang perlu untuk melakukan kajian terhadap Darakbang.
A. Tinjauan terhadap Darakbang
1. Sejarah Darakbang
Darakbang didirikan oleh Kwang Su Ryu. Dia lahir pada tahun 1951 di kota Miryang, provinsi Gyeongsangnam. Su Ryu menempuh pendidikan teologi di Universitas Koshin dan Universitas Chongshin dari tahun 1978 sampai 1985. Setelah menyelesaikan pendidikan Teologi, dia ditahbiskan sebagai pendeta di Gereja Presbiterian kota Busan. Kemudian, dia terpilih sebagai pendeta Gereja Dongsam Chaeil Busan. Pada masa kepejabatannya sebagai pendeta di gereja Dongsam Chaeil, Ryu sudah memulai Gerakan Darakbang kepada jemaat. Karena pengajaran dan metode pembinaan iman yang sangat berbeda dengan Gereja Presbiterian Dongsam, Ryu dipecat dari jabatannya. Kemudian, Ryu bergabung dengan Gereja Presbiterian lainnya, yaitu Gera Presbiterian Koshin di Korea dan Gereja Presbiterian Busan Selatan. Namun tidak lama kemudian kepejabatannya dibatalkan. Majelis Umum yang mengadakan penelitian yang mendetail melalui "Komite Pencegahan dan Penyelidikan terhadap Perkembangan Darakbang", gerakan ini pun ditetapkan sebagai sebuah bid'ah.
Sebagian besar denominasi yang telah disebutkan di atas juga menetapkan Gerakan Darakbang sebagai bid'ah dan melarang para pendetanya untuk mengikuti berbagai aktivitas Darakbang. Kemudian, Ryu bergabung dengan suatu denominasi yang Bernama Gereja Presbiterian Revolusioner di Korea (RPCK). Dampak dari penerimaan Darakbang, RPCK terpecah dalam 2 kelompok. Kurang lebih 11 denominasi mengkritik keputusan RPCK dan beberapa profesor Teologi menyampaikan penolakan mereka melalui jumpa pers untuk menyampaikan penolakan mereka.
2. Ajaran Darakbang
Darakbang menyebut susunan ajaran mereka sebagai "Ten Platform" yang terdiri dari:
- Rencana Kedaulatan Allah (I Tawarikh. 29:10-14)
- Yesus Kristus, figur utama dalam sejarah (Efesus 1:1-19)
- Roh Kudus, yang mendiami, membimbing, dan bekerja (Yohanes 14:16-17)
- Alkitab, Firman Tuhan, dan penggenapan janji-Nya secara mutlak (2 Timotius 3:15-17).
- Orang percaya, bait Allah, tempat Roh Kudus berdiam (1 Korintus 3:16).
- Dimana saya berdiri adalah ladang misi yang direncanakan Tuhan (Kejadian 39:1-6; Kisah Para Rasul 18:1-4)
- Kedaulatan Allah atas hidup dan mati, berkat dan kutuk (Mazmur: 139:1-10)
- Hidup satu kali di dunia (Ibrani 9:27)
- Pengharapan akan kehidupan setelah mati di Surga (Lukas 16:19-31)
- Upah kepada penginjil (Matius 24:14)
Dari berbagai sumber, Darakbang memiliki pengertian terhadap Alkitab, Trinitas, Keselamatan, Angeologi, Demonologi, dan eklesiologi sebagai berikut:
- Alkitab. Alkitab dapat ditafsirkan oleh siapa pun, termasuk orang awam serta mengajarkannya menurut pemahamannya dan disertai dengan pengalaman pribadi.
- Trinitas. Darakbang menganut Trinitas modalisme di mana Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu dalam esensi dan pribadi.
- Keselamatan. Alasan Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk menghancurkan Iblis. Keselamatan yang dikerjakan Allah adalah hasil konfrontasi dengan Setan. Keselamatan dapat diperoleh melalui perbuatan.
- Demonologi. Kerusakan dan dosa manusia disebabkan oleh manusia yang meninggalkan Tuhan dan dikuasai Iblis. Iblis memerintah atas manusia setelah jatuh dalam dosa. Setan adalah penyebab segala kegagalan, penyakit, dan perang. Dengan duduk diam, orang percaya dapat mengikat setan dan menggerakkan malaikat.
- Eklesiologi ekslusif. Darakbang menganggap bahwa ajaran mereka yang paling benar dari ajaran-ajaran denominasi gereja yang lain sehingga mereka memosisikan diri mereka sebagai kelompok yang eksklusif. Gerakan ini lebih banyak melakukan penginjilan kepada orang Kristen dan membawa jemaat dari gereja lain ke persekutuan mereka.
3. Gerakan Darakbang
Gerakan Penginjilan Darakbang secara sistematis menyebar dalam bentuk kegiatan pendalaman Alkitab yang dilakukan di tempat-tempat kerja, sekolah, dan lain sebagainya. Mereka juga sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial, budaya, dunia usaha dan lain sebagainya dengan tujuan berusaha untuk masuk ke denominasi tertentu agar dapat diterima dan tidak dicap bidat.
B. Pembahasan
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan dengan poin-poin pemahaman iman Gereja Bethel Indonesia sesuai dengan platform Pengajaran Dasar dan Pengakuan Iman GBI, di bawah ini dikemukakan beberapa ajaran dari Darakbang, sebagai berikut:
Pokok-pokok pengajaran Darakbang | Tanggapan |
---|---|
1. Alkitab dapat ditafsirkan oleh siapa pun, termasuk orang awam serta mengajarkannya menurut pemahamannya dan disertai dengan pengalaman pribadi. |
GBI percaya bahwa Alkitab diberikan kepada semua orang percaya (warga gereja) namun untuk melakukan penafsiran membutuhkan pemahaman dan ketrampilan hermeneutika yang memadai. Prinsip penafsiran secara praktis yang dilakukan secara individu membutuhkan tuntunan Roh Kudus dan juga pemahaman Alkitab yang komprehensif. Dalam buku Pengajaran Dasar GBI dijelaskan bahwa dua cara mengerti makna Alkitab yakni dengan iluminasi dan interpretasi (BPH GBI, 2021,p 15). Pengalaman pribadi sehubungan dengan Alkitab tidak bisa dijadikan sumber doktrin yang harus diajarkan kepada orang lain, sebaliknya pengalaman pribadi harus dilihat dalam koridor tuntunan dan pimpinan Roh Kudus. |
2. Darakbang menganut Trinitas modalisme di mana Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu dalam esensi dan pribadi. |
GBI memahami bahwa ajaran doktrin Tritunggal menjelaskan bahwa itu Esa namun tiga pribadi. GBI memahami bahwa tritunggal tidak terpisahkan, tidak terbagi namun juga tidak bercampur dan tidak melebur. Dijelaskan bahwa Bapa pribadi yang pertama Allah yang esa, Yesus Kristus, Anak Allah dan pribadi yang kedua Allah yang esa serta Roh Kudus pribadi yang ketiga dan Allah yang Esa (Dep Teologi BPP, 2023, p 10). Setiap pejabat GBI tidak diizinkan mengajarkan dan mendalami pemahaman tentang Trinitas selain seperti teks pengakuan iman GBI yang berbunyi Allah yang maha esa itulah tritunggal tiga pribadi dalam satu. |
3. Alasan Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk menghancurkan Iblis. Keselamatan yang dikerjakan Allah adalah hasil konfrontasi dengan Setan. Keselamatan dapat diperoleh melalui perbuatan |
GBI memahami ajaran keselamatan adalah karya Kristus yang diberikan untuk menebus dosa umat manusia. Keselamatan adalah anugerah Tuhan (Efesus 2:8-9). Keselamatan adalah jawaban Tuhan atas kebuntuan manusia yang pasti mati karena dosa (Yoh 3:16-17; 1 Yoh 5:10-13). Keselamatan tidak dapat dipandang hanya karya Allah dalam mengalahkan kuasa iblis, melainkan karya Allah yang utuh untuk memberikan hidup yang kekal. GBI percaya keselamatan diterima karena percaya kepada Kristus, dan menolak upaya mendapatkan keselamatan dengan perbuatan baik (Dep Teologi BPH, 2018, p 9). |
4. Kerusakan dan dosa manusia disebabkan oleh manusia yang meninggalkan Tuhan dan dikuasai Iblis. Iblis memerintah atas manusia setelah jatuh dalam dosa. Setan adalah penyebab segala kegagalan, penyakit, dan perang. Dengan duduk diam, orang percaya dapat mengikat setan dan menggerakkan malaikat. |
GBI memahami bahwa manusia sejak lahir sudah berdosa. Alkitab menjelaskan bahwa semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23; 6:23). Adapun manusia jatuh ke dalam dosa adalah karena melanggar perintah Tuhan. Manusia memiliki kehendak bebas memilih taat kepada Allah atau melawan kehendak Allah (BPP GBI, 2021, p 52). Kejatuhan manusia kepada dosa adalah peristiwa di mana manusia tidak melakukan kehendak-Nya, dan keterpisahan manusia dari Tuhan mengakibatkan kematian. Kematian akibat dosa dapat dimaknai dalam tiga hal kematian jasmani, rohani dan kematian kekal. Manusia yang percaya Yesus Kristus akan mendapatkan hidup kekal bukan hukuman selama-lamanya. |
5. Darakbang menganggap bahwa ajaran mereka yang paling benar dari ajaran-ajaran denominasi gereja yang lain sehingga mereka memosisikan diri mereka sebagai kelompok yang eksklusif. Gerakan ini lebih banyak melakukan penginjilan kepada orang Kristen dan membawa jemaat dari gereja lain ke persekutuan mereka. |
GBI percaya bahwa ajaran yang benar dan absolut hanya berdasar pada Firman Tuhan. Klaim-klaim sepihak yang menamakan dirinya lebih benar dari kelompok lain perlu direspons dengan cara yang bijaksana, juga melakukan pendalaman serta menakar berdasarkan Alkitab. GBI percaya dan melakukan penginjilan untuk memberitakan firman Tuhan kepada mereka yang belum bertobat (Markus 16:15-16). Tujuan memenangkan jiwa-jiwa bukan untuk memperbesar kelompok komunal tertentu melainkan membawa setiap pribadi bersekutu dengan Kristus. |
C. Respons Teologis GBI
Secara prinsip seperti dijelaskan di atas bahwa Darakbang adalah Lembaga yang datang dan dimotori oleh Kwang Su Ryu, berasal dari Korea Selatan. Ajaran dan doktrin yang disebarluaskan pada dasarnya tidak sejalan dengan Alkitab, juga bertentangan dengan pengajaran dasar GBI. Klaim-klaim sepihak yang mengukuhkan diri sebagai kelompok yang lebih benar dari yang lain tentu tidak dapat diterima begitu saja. Alkitab adalah wahyu tertinggi dari Roh Kudus, memerlukan tuntunan dan arahan Roh dalam memahami dan melaksanakannya, karena itu tidak tepat semua orang dipandang mampu (mumpuni) melakukan penafsiran. Ukuran kemampuan menafsir tidak boleh dimaknai sekedar membaca dan merefleksikan secara pribadi namun harus memahami secara akurat metode penelahan Alkitab disertai dengan pendekatan yang metodologis. Lebih lanjut ajaran Darakbang yang menyoal masalah keselamatan hanya dipandang sebatas terlepasnya manusia dari cengkeraman iblis, tampaknya hal ini tidak holistik. Alkitab jauh lebih komprehensif menegaskan perihal keselamatan yang berakibat kepada pengampunan dosa dan pemberian hidup kekal kepada manusia (Efesus 2:8-9; Yoh 3:16-17 dan 1 Yoh 5:10- 13). Isu-isu lain yang dikumandangkan oleh Darakbang pada dasarnya tidak mengakar pada prinsip-prinsip Firman Tuhan, karena itu sangat bertentangan dengan otoritas Alkitab.
D. Respons Pastoral GBI
Berdasarkan penjelasan di atas maka implikasi pastoral bagi para pejabat GBI adalah sebagai berikut:
- GBI melarang seluruh pejabatnya untuk bergabung atau pun mengikuti organisasi dan ajaran Darakbang karena tidak alkitabiah.
- GBI mendorong para pejabatnya untuk memberikan pengajaran yang alkitabiah kepada jemaat yang dilayani.
Rekomendasi sikap kepada BPP GBI:
- Darakbang merupakan sebuah lembaga penginjilan yang digerakkan oleh Kwang Su Ryu dan sudah masuk ke Indonesia serta memiliki pengaruh yang massif termasuk kepada para teolog dan rohaniwan. Terdapat indikasi ajaran yang menyimpang, karenanya BPP harus melakukan pencegahan sedini mungkin.
- Pengikut dan pengajar ajaran Darakbang cenderung menerima ajaran penginjilan karena layanan sosial dan bantuan diberikan. BPP harus membentengi para pejabat dengan melaksanakan seminar dan pendalaman materi ini.
Daftar rujukan
- BPH GBI (2018) Sikap Teologis GBI.
- BPH GBI. (2021). Pengajaran Dasar Gereja Bethel Indonesia. 3, 103-111.
- Dept Teologi BPP(2023). Respons Teologi & Pastoral: Untuk Isu-Isu yang Mengemuka (Periode 2010-2023) (p. 324).
- Il, Tak-Ji. 2024. Mengenal Aliran Sesat dalam Agama Kristen (Terjemahan 이단바로알기). Namyangju-si, Korea: Hyundai Religion Publisher
- Kumpulan jurnal dari website https://issuu.com/etfia/docs/skpark
- https://foraletheia.blogspot.com/p/exclusive-ecclesiology-darakbangs.html
Sumber
- Badan Pengurus Pusat Gereja Bethel Indonesia (12 Desember 2024). Surat Edaran BPP GBI: Edaran Kajian Ajaran Darkbang. Unduh PDF