Khotbah: 20240514-2000/AAL: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (fmt)
k (upd)
Baris 32: Baris 32:
Shalom Saudara, Bapak/Ibu, yang dikasihi Tuhan, sebelum mulai, saya mau mengajak kita bersorak-sorai dulu, kita katakan Haleluya tiga kali. Haleluya! Haleluya! Haleluya! Puji Tuhan. Hari ini kita berdoa pada hari kelima. Malam ini, satu tema ''Keep the fire burning'', ''Jangan biarkan api padam''. Amin!
Shalom Saudara, Bapak/Ibu, yang dikasihi Tuhan, sebelum mulai, saya mau mengajak kita bersorak-sorai dulu, kita katakan Haleluya tiga kali. Haleluya! Haleluya! Haleluya! Puji Tuhan. Hari ini kita berdoa pada hari kelima. Malam ini, satu tema ''Keep the fire burning'', ''Jangan biarkan api padam''. Amin!


Satu tema ini saya pegang sungguh-sungguh memasuki 2024. Pak Niko menyampaikan tema Bangkit, Jadi Teranglah! Kita ngga akan bisa jadi terang kalau hidup kita ngga ''on fire'' dalam Roh Kudus, ketika hidup kita ngga ''on fire'' dalam kasih, kita ngga bisa jadi terang satu sama lain.
Satu tema ini saya pegang sungguh-sungguh memasuki 2024. [[Niko Njotorahardjo|Pak Niko]] menyampaikan tema Bangkit, Jadi Teranglah! Kita ngga akan bisa jadi terang kalau hidup kita ngga ''on fire'' dalam Roh Kudus, ketika hidup kita ngga ''on fire'' dalam kasih, kita ngga bisa jadi terang satu sama lain.


== Jangan biarkan api padam ==
== Jangan biarkan api padam ==

Revisi per 15 Mei 2024 07.58

Shalom Saudara, Bapak/Ibu, yang dikasihi Tuhan, sebelum mulai, saya mau mengajak kita bersorak-sorai dulu, kita katakan Haleluya tiga kali. Haleluya! Haleluya! Haleluya! Puji Tuhan. Hari ini kita berdoa pada hari kelima. Malam ini, satu tema Keep the fire burning, Jangan biarkan api padam. Amin!

Satu tema ini saya pegang sungguh-sungguh memasuki 2024. Pak Niko menyampaikan tema Bangkit, Jadi Teranglah! Kita ngga akan bisa jadi terang kalau hidup kita ngga on fire dalam Roh Kudus, ketika hidup kita ngga on fire dalam kasih, kita ngga bisa jadi terang satu sama lain.

Jangan biarkan api padam

Satu pesan yang sangat kuat, keep the fire burning. Jangan sampai api itu padam! Amin!

Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam." (Imamat 6:12-13)

Satu pasal ini ada dua kali penekanan: harus dijaga api tetap menyala. Berarti sangat amat penting. Zaman dahulu imam harus menyalakan api korban bakaran untuk persembahan bagi Tuhan. Nah, pada masa perjanjian baru, mezbah itu adalah kehidupan Saudara dan saya. Hidup ini adalah mezbahnya Tuhan. Hidup kita sebagai orang percaya itu adalah mezbahnya Tuhan. So, api harus terus menyala jadi korban bakaran buat Tuhan di setiap kehidupan kita.

Ada 3 api yang tidak boleh padam:

#1 Api Roh Kudus

Di setiap kehidupan orang percaya, tinggal Roh Kudus. Ada Roh Kudus tinggal dalam hidup setiap orang percaya. Untuk itu, tugas kita, jangan sampai api Roh Kudus itu padam. Tuhan kasih api, tapi kita yang harus effort yang harus menjaga api itu tetap menyala. Kata kerja, harus diusahakan. Hidup kita harus selalu dalam kondisi penuh Roh Kudus. Dalam pekerjaan, pelayanan, sekolah, kampus, hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Roh Kudus itu diberikan bagi kita sebagai penolong, penghibur, untuk memberikan kita pelajaran, hidup kita dipimpin, jangan mendukakan Roh Kudus. Tapi biarlah hidup kita dipimpin, day by day, dipenuhi oleh Roh Kudus.

Kisah 1:8,

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Yerusalem bicara keluarga inti kita. Nomor satu Tuhan mau keluarga kita dipenuhi dengan Roh Kudus. Bangun mezbah keluarga kita di hadapan Tuhan. Anak dan orang tua, ayo bangun mezbah, jangan sampai padam. Pasti ada berkat spesial kalau hidup kita dipenuhi Roh Kudus. Hidup kita harus panas, jangan dingin apalagi suam-suam kuku. Hidup kita harus terus terhubung dengan Tuhan.

Kemudian, hidup dipenuhi Roh Kudus bicara mengenai bahasa roh. Ps Niko selalu katakan, dalam setiap ibadah, COOL, Ibadah Minggu, Ibadah Tengah Minggu, harus ada 3 unsur: hadirat Tuhan, bahasa roh, dan doa, pujian, penyembahan. Ketiganya in iharus ada di setiap ibadah-ibadah yang ada.

Kita bisa berbahasa roh di perjalanan, di angkot, di tempat kerja. Kita berbahasa roh, karena Tuhan mau mencurahkan Rohnya ke setiap manusia. Ketika kita berbahasa roh, kita doakan satu sama lain, perjumpaan dengan Tuhan yang autentik bisa terjadi. Amin! So, api Roh Kudus jangan sampai padam!

#2 Api kasih

Yang kedua adalah api kasih, berbicara pertama-tama adalah kasih yang mula-mula kepada Tuhan. Amin! Dulu ketika kita pertama kali ketemu Tuhan, lahir baru, sungguh jadi anak Tuhan, passionate dengan Tuhan. Dalam perjalanan ada pergumulan, mungkin ada kasih kita yang mulai luntur. Ayo Tuhan ingatkan, pelihara kasih mula-mula kita dengan Tuhan.

Jangan sampai yang terdahulu jadi terbelakang, tapi biarlah kita semua on fire kasih kita kepada Tuhan.

Kasih berbicara kepada sesama manusia, sebagai hukum yang kedua, seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Masih adakah kasih kita kepada jiwa-jiwa? Kita masih tugas sampai 2033, 9 tahun lagi, terus menyelesaikan Amanat bersama-sama supaya semua orang punya kesempatan bertemu dengan Tuhan. Apakah kasih kita kepada jiwa-jiwa masih berkobar apa ngga? Menjadi pertanyaan bagi setiap kita.

#3 Api doa, pujian, penyembahan

Yang ketiga, adalah api doa, pujian, dan penyembahan. Kita ada dalam satu payung GBI GatSu, DNA kita adalah

Kita ada dalam satu payung GBI GatSu. DNA kita adalah prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang punya gaya hidup doa pujian penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam dan melakukan kehendak Bapa dalam zamannya ini.

Hidup kita harus jadi penyembahan buat Tuhan. Amin! Dalam arti sempit, doa, pujian, penyembahan, adalah seperti tadi kita lakukan 30 menit, kita menaikkan doa, pujian, dan penyembahan. Tapi dalam arti yang lebar adalah hidup kita harus menjadi penyembahan buat Tuhan.

Yohanes 4:23,

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

Hidup kita harus jadi penyembahan yang terbaik buat Tuhan. Apapun yang kita lakukan semuanya menyembah Tuhan.

Lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana

Saudara, bagian yang berikutnya, saya mau bagikan dari Matius 25, mengenai lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana. Menjadi perenungan beberapa minggu ke belakang buat saya.

#1 Jangan tertidur

Matius 25:5,

Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.

Waktu itu ceritanya ada 10 gadis, yang lima bodoh dan yang lima bijaksana. Mereka semua mempunyai pelita, lampu. Mereka lagi menunggu mempelai pria tidak datang-datang, akhirnya mereka semua tertidur. Saudara, dalam perenungan saya, ini ibaratnya dalam satu gereja, chance-nya itu adalah fifty-fifty. Kalau ada 100 orang, berati ada 50 yang seperti gadis bodoh, 50 yang seperti gadis yang bijaksana.

Mereka semua tertidur. Bukan hanya yang bodoh. Satu perenungan adalah jangan sampai kita tertidur! Jangan sampai roh kita tidur! Jangan sampai roh doa, pujian, dan penyembahan kita tertidur! Jangan sampai roh kasih kita tidur! Jangan sampai roh kekudusan kita tidur! Jangan sampai roh ketaatan kita tidur! Tuhan ngga mau kita semua tidur, Saudara!

Nah, kenapa pakai perumpamaan ini? Karena zaman dulu ini adalah sebuah tradisi. Pelita ini cepat banget mati, jadi mereka harus bawa minyak. Jadi 5 gadis yang bijaksana ini mereka bawa minyak, yang lima gadis bodoh tidak bawa minyak, tapi dua-duanya tertidur. Apa artinya? Kita sudah sering banyak dengar ya, orang yang kelihatan rohani banget, tiba-tiba bisa ada kabar berita yang wah mengagetkan banget. Artinya kita semua punya chance untuk tertidur. So, pastikan hidup rohani kita yang paling penting jangan tertidur. Saya yakin, ini bicara mengenai tidur secara rohani, karena kalau tidur secara fisik tidak mungkin kita tidak tidur ya Saudara, pasti kita harus tidur. Tapi ini bicara kehidupan rohani kita jangan sampai tertidur.

#2 Pastikan kita punya minyak cadangan

Lalu kedua, bagian yang terakhir, Matius 25:4,

sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Hal yang kedua, pastikan kita punya minyak cadangan. Amin! Kita punya roh yang menyala-nyala, minyak cadangan yang bisa kita bawa dalam kehidupan kita. Hal ini juga relate dengan Ibrani 10:25,

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Giat itu intens. Makin sering melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Saudara, jangan sampai kerajinan kita kendor, memuji Tuhan. Jangan kita malas untuk puasa, doa, pujian, dan penyembahan, karena dengan kita lakukan ini, kita lagi investasi rohani, lagi menabung minyak cadangan, lagi mengisi buli-buli rohani kita. Ayo disiplin rohani. Anak-anak muda jangan males doa, jangan malas menyembah Tuhan, jangan malas melakukan kekudusan, karena kita sedang mengisi buli-buli kita, agar roh kita menyala-nyala karena kita butuh api yang sangat besar. Amin!

Saudara, di era Pentakosta Ketiga, ini, di penuaian tahap kedua, kita perlu api yang begitu besar, agar iman kita jangan tergoncangkan, supaya kita ngga mudah goyah dengan pengajaran palsu, kita ngga mudah goyah, tapi kita terus berdiri teguh karena kita punya minyak cadangan. Kita investasi rohani, bukan hanya jasmani saja. Investasi rohani kita lakukan dengan cara melakukan semua kedisiplinan rohani yang Tuhan mau lakukan atas kehidupan kita.

So, Saudara, keep the fire burning, jangan sampai api itu padam, supaya kita jadi mempelai-mempelai wanita yang diberkati Tuhan sampai kedatangan Tuhan kedua kalinya.

Tuhan memberkati kita semua.

Lihat pula

Video