Ayo Saat Teduh/11/18: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
baru
 
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title="
 
Baris 1: Baris 1:
{{unified info | templatetype=saatteduh
{{unified info | templatetype=saatteduh
   | image=
   | image=
   | judul = Tuhan menyempurnakan pekerjaan iman kita dengan kekuatan-nya
   | title= Tuhan menyempurnakan pekerjaan iman kita dengan kekuatan-nya
   | bulan = 11
   | bulan = 11
   | hari = 18
   | hari = 18

Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 04.54

Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus. 2 Tes 1:11-12

Ayat-ayat renungan kita hari ini memberikan kepada kita kesempatan untuk merenungkan kembali topik yang sudah kita bahas sebelumnya dari kitab Ibrani. Kita sudah membahas bagaimana akibat-akibat dari berjalan dalam iman. Hal-hal yang baik yang terjadi dalam hidup para hamba-hamba Tuhan tersebut adalah hasil dari penyempurnaan iman dengan kuasa-Nya.

Ayat-ayat tersebut didahului dengan doa syafaat dari Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika. “Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu." Kalimat berikutnya mengingatkan kita apa yang harus didoakan: “Supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya." Tuhan menganggap kita layak untuk menjadi anak-anak-Nya dan hamba-hamba-Nya berdasarkan iman kita, bukan usaha kita: “Bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan” (Filipi 3:9). Kalimat berikutnya memperlihatkan bahwa iman yang sejati kepada Allah akan menghasilkan tindakan yang sesuai. “Dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu." Tuhan ingin agar kita mendapatkan hal-hal yang baik yang Ia inginkan terjadi dalam hidup kita. Tentunya Ia ingin agar kita hidup dalam kesalehan. Ia melakukan hal ini dengan menyempurnakan pekerjaan iman kita dengan kuasa.

Pada saat kita percaya kepada Allah, segala pekerjaan-Nya yang mulia dinyatakan di dalam dan melalui hidup kita dengan kuasa-Nya. “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita” (Efesus 3:20). “Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku” (Kolose 1:29). Inilah yang terjadi dalam hidup hamba-hamba Tuhan yang kita lihat dalam kitab Ibrani. Mereka semua percaya kepada Allah: "Karena iman, maka Nuh… Karena iman Abraham… Karena iman Sara …” (Ibrani 11:7-11). Allah yang mereka andalkan bekerja dengan luar biasa di dalam mereka, melalui kasih karunia-Nya yang agung: “Menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus." Inilah yang memberikan kemuliaan kepada Allah, dan inilah yang akan memberikan kemuliaan kepada kita di Sorga nanti: "sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia."

Doa

Ya Allah yang maha kuasa, sempurnakanlah pekerjaan iman-ku dengan kuasa-Mu. Aku mengandalkan Engkau untuk kasih karunia yang aku perlukan agar dapat hidup dalam kesalehan dan senantiasa memuliakan nama-Mu sepanjang hidupku. Aku menanti-nantikan saatnya hidup bersama Engkau selamanya dalam kemuliaan sorgawi nanti. Amin.

Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus. 2 Tes 1:11-12 Ayat-ayat renungan kita hari ini memberikan kepada kita kesempatan untuk merenungkan kembali topik yang sudah kita bahas sebelumnya dari kitab Ibrani. Kita sudah membahas bagaimana akibat-akibat dari berjalan dalam iman.