Ayo Saat Teduh/01/06: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title="
 
Baris 1: Baris 1:
{{unified info | templatetype=saatteduh
{{unified info | templatetype=saatteduh
   | image=
   | image=
   | judul = Tuntutan hukum Allah: Mengasihi
   | title= Tuntutan hukum Allah: Mengasihi
   | bulan = 01
   | bulan = 01
   | hari = 06
   | hari = 06

Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 03.20

"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22:36-40)

Tuhan Yesus membuat kesimpulan berikutnya dari isi hukum Taurat yaitu: mengasihi. “Kasihilah Tuhan, Allahmu… kasihilah sesamamu manusia.” Yesus mengatakan “pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Semua perintah dalam hukum Taurat pasti berhubungan dengan salah satu dari kedua perintah ini.

“Kasihilah Tuhan, Allahmu.” Hukum yang pertama adalah kasih yang total kepada Allah di dalam segala aspek kehidupan kita. Kita harus mengasihi Tuhan “dengan segenap hati kita, dan dengan segenap jiwa kita dan dengan segenap akal budi kita.” Dari dasar lubuk hati kita harus mengalir kasih kepada Allah. Dalam setiap ekspresi kepribadian kita, harus terpancar kasih kepada Allah. Dalam setiap pikiran yang muncul di dalam kepala kita, kasih kepada Allah harus menjadi motivasi kita. Setiap aspek hidup kita yang tidak mencerminkan kasih yang menyeluruh kepada Allah adalah pelanggaran terhadap hukum Allah.

“Kasihilah sesamamu manusia.” Hukum yang kedua adalah kasih tanpa syarat kepada semua orang. Kita harus mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri. Apakah ada perintah ketiga yang tersembunyi di sini, yaitu bahwa kita harus perlu belajar mengasihi diri sendiri? Tidak, Tuhan Yesus mengatakan bahwa hanya ada dua hukum. Hukum yang kedua ini adalah panggilan untuk memberikan orang lain penghargaan dan perhatian yang sama yang dengan yang selama ini sudah kita berikan kepada diri kita sendiri sepanjang hidup kita. Yesus memperkuat perintah kedua ini dengan berkata, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13:34).

Doa

Ya Tuhan, aku bersyukur untuk besarnya kasih-Mu. Aku diciptakan untuk mengasihi-Mu, sebagaimana Engkau sudah lebih dahulu mengasihi aku. Namun kasihku kepada Mu tidak setara dengan kasih yang seharusnya Engkau terima dan tidak sebesar seperti yang Engkau minta. Tuhan, kasihku kepada sesamaku seringkali hilang oleh keegoisanku. Dengan segala kerendahan hati aku memohon agar Engkau mengerjakan di dalam aku, kasih yang sejati kepada-Mu dan kepada orang-orang di sekitarku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku. Amin.

"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22:36-40) Tuhan Yesus membuat kesimpulan berikutnya dari isi hukum Taurat yaitu: mengasihi. “Kasihilah Tuhan, Allahmu… kasihilah sesamamu manusia.”