Khotbah: 20221215-0530/JDS: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
baru
 
Leo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
| namespace= Khotbah
| namespace= Khotbah
| pagename= 20221215-0530/JDS
| pagename= 20221215-0530/JDS
| title= Bersandar pada kasih Tuhan
| title= <small class="text-muted d-block small">''Stronger Together!''</small> Bersandar pada kasih Tuhan
| completename= Pdm Judi Surjadi
| completename= Pdm Judi Surjadi
| name= Judi Surjadi
| name= Judi Surjadi

Revisi per 16 Desember 2022 02.51

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Amsal 3:5

Kenapa kita bersandar kepada kasih Tuhan?

#1 Menerima kekuatan baru

Ketika kita bersandar pada kasih Tuhan, pengertiannya adalah kita intim dan melekat kepada Tuhan. Ketika kita diam di dalam hadirat Tuhan, kita akan menerima hadirat yang baru, sehingga kita tidak mengalami ketakutan, percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kehidupan kita. Dunia boleh berkata, tahun 2023 adalah tahun resesi, tapi kalau kita selalu bersandar pada kasih Tuhan, kita pasti menerima kekuatan yang baru.

Jangan takut! Percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita.

Dalam Alkitab, kita tahu Allah adalah Immanuel, selalu menyertai kita. Allah selalu menyertai orang Israel waktu berjalan menuju TP. Ketika siang hari mereka tidak mengalami terik matahari, Allah menyertai mereka dengan tiang awan. Pada malam hari, mereka tidak kedinginan karena Allah menyertai mereka dengan tiang api, sehingga menerima kehangatan dari Tuhan.

#2 Tidak melakukan cara-cara dunia

Ketika kita melekat kepada Tuhan, kita percaya Allah kita adalah Allah yang penuh kasih, sehingga ketika intim dengan Dia, kita menerima impartasi kasih Tuhan kepada setiap kehidupan kita. Sehingga hidup kita mengalami perubahan, paradigma-paradigma yang lama diubahkan karena kita intim sama Tuhan. Kita bersandar pada kasih Tuhan, sehingga memiliki pikiran-pikiran seperti Kristus dan tidak lagi memakai cara-cara dunia.

Matius 5:38,

Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Ini cara dunia, segala cara dihalalkan, yang penting orang itu menerima sesuatu. Tapi kita yang mengandalkan kasih Tuhan, kita tidak melakukan cara-cara dunia, tapi memiliki kasih Kristus di dalam kehidupan kita.

Matius 5:45,

Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu

Ini cara Tuhan. Bahkan Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi yang menganiaya kita. Bukankah kita berdoa puasa merendahkan diri bersama-sama untuk berdoa buat bangsa Indonesia. Mungkin ada yang membenci kita, tidak suka dengan Kekristenan, tapi kita berdoa dan memberkati bangsa kita.

Sebulan lalu, Cianjur mengalami gempa, banyak penderitaan dan begitu banyak yang meninggal. Puji Tuhan, Sinode GBI dan Gembala kita, kita melakukan tindakan kasih. Kita mendatangi mereka, Tagana mendatangi mereka, dan hamba-hamba Tuhan memberikan bantuan buat orang-orang di Cianjur. Mungkin di antara mereka ada yang membenci mereka, tapi kita tidak membalas dengan kejahatan, tapi memberikan kasih. Kita memberikan bantuan, Gembala kita mendatangi titik-titik bencana.

Ketika memberikan tindakan kasih, saya percaya, mereka yang menerima kasih juga akan menerima keselamatan dari Tuhan.

Matius 5:45,

Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Ketika kita melakukan perbuatan kasih untuk setiap perbuatan mereka, saya percaya mata rohani mereka disingkapkan, selubung dilepaskan dan boleh percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Mereka bisa merasakan kasih Tuhan melalui kehidupan kita sebagai orang-orang percaya.

Penutup

Mari Saudara, kita banyak bersandar kepada kasih Tuhan, saya percaya kita diberikan kekuatan dan menerima kasih dari Tuhan.

Video