Article: 20211105/CLU: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "{{blockquote ↵| quote=" menjadi "{{blockquoteAyat | quote=")
k (Penggantian teks - "| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg↵}}" menjadi "| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg | longsummary= | summary= | shortsummary= }}")
 
Baris 12: Baris 12:
| illustration16x9= Logo COOL 2021 16x9.jpg
| illustration16x9= Logo COOL 2021 16x9.jpg
| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg
| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg
| longsummary=
| summary=
| shortsummary=
}}
}}
{{blockquoteAyat
{{blockquoteAyat

Revisi terkini sejak 19 November 2022 14.26

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Ibrani 10:25

Pendahuluan

Sebuah ungkapan mengatakan: apa yang engkau pikirkan itulah yang akan engkau kerjakan. Artinya semua tindakan kita adalah akibat langsung dari apa yang terkandung di dalam pikiran kita. Pikiran kita tidak akan pernah kosong. Seperti sebuah gelas yang terisi oleh air, dan jikalau airnya dituangkan, maka gelas akan diisi oleh angin. Kalau kita tidak memikirkan hal yang baik, maka mungkin kita sedang memikirkan hal yang jahat.

Bapa rohani kita, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, mengingatkan kita, agar kita memfokuskan pikiran kepada perkara-perkara yang di atas.

Perkara-perkara di bumi dapat berbicara tentang hidup yang duniawi, yang dinyatakan dalam rupa perintah, peraturan dan ajaran yang tidak membawa seseorang kepada pengenalan akan Kristus. Perkara yang di bumi juga bisa diartikan segala sesuatu yang berada dalam pikiran, perkataan, perbuatan yang merupakan sifat manusia lama, sehingga bertentangan dengan kehendak Allah seperti kenajisan, serakah, kejahatan, kesombongan, perseteruan dan lain sebagainya.

Menjadi perenungan bagi kita, apa yang lebih sering dan lebih banyak kita pikirkan dalam kehidupan kita? Tujuan gereja bukan untuk hidup di dunia ini, yang sibuk dengan urusan-urusan duniawi (pangan, sandang, papan), melainkan kehidupan kekal penuh kemuliaan yaitu siap menjadi mempelai-Nya.

Alkitab mengatakan bahwa Kristus Yesus, yang adalah hidup kita, akan menyatakan diri-Nya pada waktu-Nya. Kelak, Anak Tunggal Allah Bapa akan datang lagi menjemput kita. Kemudian, kita akan hidup bersama dengan Dia dalam kemuliaan-Nya yang berlimpah-limpah (Kolose 3:4).

Isi dan sharing

Apa ciri gaya hidup orang Kristen yang sesuai dengan perkara di atas, bukan yang di bumi?

  1. Menaruh pikiran dan perkataan dalam Kristus (Filipi 2:5)
  2. Posisi di dalam Kristus memberi perspektif yang baru dalam memandang segala sesuatu. Perubahan posisi berpikir melibatkan perubahan akal budi. Roma 12:2,

    "Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan akal budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna."

    Pikiran manusia sangat terbatas dalam mengerti kehendak Tuhan dan kemauan untuk melakukan kebenaran Firman Tuhan. Itulah sebabnya sangat penting untuk selalu diperbaharui meminta didalam doa oleh Roh Kudus, sehingga pikiran dan perasaan kita sama seperti Tuhan Yesus.

    Apa itu pikiran dan perasaan Kristus? Taat kepada kehendak Bapa (Matius 26:39), rendah hati (Filipi 2:6-7), belas kasihan (Matius 9:36).

  3. Hidup seperti Yesus hidup
  4. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6)

    Kita telah memahami bahwa menjadi Kristen berarti harus hidup sama seperti Kristus, artinya kita harus meneladani Dia dan hidup menurut cara yang Tuhan tetapkan. Namun hidup sama seperti Kristus bukan berarti kita menjalani hidup yang sangat berat, tidak bebas, dengan tumpukan tugas dan tanggung jawab serta segudang larangan. Jika kita menyadari bahwa status kita adalah anak Tuhan, maka kita wajib menjalani suatu kehidupan menurut apa yang telah ditetapkan Tuhan bagi kita, sebagaimana Kristus taat mengerjakan apa yang ditetapkan oleh Bapa-Nya. Itulah yang menjadi kunci rahasia keberhasilan Kristus! Jika kita ingin menjadi orang Kristen yang berhasil kita pun harus mengikuti jejak-Nya. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia datang ke dunia ini dengan satu tujuan yaitu melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa:

    "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34).

    Ingin selaras dengan perkara-perkara yang di atas bukan yang di bumi adalah menaruh pikiran dan perasaan kita dalam Kristus Yesus dan berjuang setiap hari untuk hidup seperti Yesus Hidup.

Penutup

Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya!
Dari kedua poin penjelasan di atas, mana yang sudah Anda lakukan?