Khotbah: 20200719-0900/NN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - " | namalengkap =" menjadi " | completename =")
k (Penggantian teks - " | tanggal = " menjadi "| date =")
Baris 9: Baris 9:


  | event = Ibadah Raya
  | event = Ibadah Raya
| tanggal = 2020-07-19
| date =2020-07-19
  | location = Online
  | location = Online
  | church = GBI Danau Bogor Raya
  | church = GBI Danau Bogor Raya

Revisi per 18 November 2022 10.19

Dalam Yohanes 14:12 Tuhan Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;”

Shalom Saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus.

Dalam Yohanes 14:12 Tuhan Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;”

Di sini Tuhan Yesus berkata bahwa kalau kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka setelah Tuhan Yesus naik ke sorga kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus; bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar.

Pada waktu Tuhan Yesus berada di bumi ini, Dia melayani di Yerusalem, di Yudea, dan di Samaria. Tetapi setelah Tuhan Yesus naik ke sorga kita-kita yang percaya kepada-Nya bahkan akan melayani Dia sampai ke ujung-ujung bumi. Dan jumlah mujizat yang dilakukan oleh orang percaya jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus pada waktu itu.

Hal ini berarti bahwa setelah Tuhan Yesus berada di sorga, Dia menyediakan pengurapan dan berkat double portion kepada kita yang percaya. Double portion bukan hanya berarti dua kali lipat, tetapi juga berarti berlipat-lipat kali ganda.

Ada berapa banyak yang mau menerima berkat atau pengurapan double portion?

Cindy Jacobs bernubuat bahwa Pentakosta tahun 2020 tidak sama dengan Pentakosta sebelumnya. Dikatakan bahwa kita sedang memasuki Pentakosta dari Pentakosta yaitu Pentakosta Ketiga. Ini adalah pencurahan Roh Kudus yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali. Untuk itulah Tuhan Yesus memperlengkapi kita dengan pengurapan double portion.

Setelah Roh Kudus dicurahkan pada waktu Pentakosta yang Pertama, maka salah satu tanda yang terjadi pada waktu itu adalah perubahan paradigma dalam pelayanan.

Selama ini pengertian dari murid-murid Tuhan Yesus adalah bahwa keselamatan hanya untuk orang Yahudi saja. Tetapi dengan adanya peristiwa Kornelius yang bukan orang Yahudi bertobat, dipenuhi dengan Roh Kudus, berbahasa roh, dan menerima baptisan air, maka melalui perdebatan yang cukup panjang akhirnya dengan kesaksian Petrus, para Rasul dan seluruh orang percaya di Yudea dapat menerima bahwa keselamatan bukan hanya untuk orang Yahudi saja, tetapi untuk semua bangsa termasuk bangsa Indonesia. Dan ini pasti akan menyebabkan perubahan paradigma dalam cara penginjilannya.

Demikian pula hal ini terjadi dalam era Pentakosta Ketiga ini. Yang jelas dengan adanya Pandemi COVID-19 akan terjadi perubahan paradigma dalam pelayanan untuk terjadinya penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir.

I. Ibadah offline menjadi ibadah online

Tadinya kita beribadah di gedung gereja, kita bersekutu bersama-sama, bisa berjabatan tangan, saling berpelukan menyatakan kasih kita, melakukan penumpangan tangan, dan sekarang sudah tidak bisa lagi. Kita memasuki New Normal.

Terus terang saya tidak mengerti sepenuhnya dengan adanya perubahan ini. Tuhan menyuruh saya untuk melakukan seperti apa yang tertulis di dalam Yeremia 33:3,

“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.”

Itulah yang saya lakukan hari-hari ini. Saya percaya justru dengan adanya perubahan paradigma dalam pelayanan ini pasti akan terjadi penuaian jiwa yang jauh lebih besar dibandingkan pada waktu kita menggunakan cara yang lama.

II. Bangkitnya generasi muda

Hal yang kedua; untuk terjadinya penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir, Tuhan berkata akan terjadi kebangkitan generasi muda.

Russel Evans, Gembala Sidang dari Planetshakers, Melbourne pada tahun 2017 mendapat penglihatan tentang Indonesia; bahwa Roh Kudus sedang dicurahkan dengan luar biasa di Indonesia. Dia melihat jutaan anak-anak muda dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan memenangkan banyak jiwa. Generasi anak muda ini kita sebut Generasi Yeremia.

#1 KKR di Brasil

Awal Januari 2020, para Aras Nasional dan para pemimpin Kristen berkumpul untuk membicarakan langkah konkrit yang akan dilakukan sebagai respon terhadap komitmen para pemimpin Kristen sedunia di Swiss tahun 2017, yaitu tentang misi yang akan dikerjakan bersama-sama. Di mana hal ini juga diresponi oleh Indonesia di Brastagi, Sumatera Utara pada tahun 2018.

Dengan perkataan lain, ini berbicara tentang langkah konkrit yang akan dilakukan oleh seluruh gereja untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus.

Hasil dari pertemuan para pemimpin Kristen awal Januari 2020 itu, bahwa apa yang akan dilakukan ke depan untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus akan menunggu sepulangnya saya dari pelayanan di Brasil.

Di Brasil, saya melayani KKR untuk generasi muda yang berusia rata-rata 24 tahun, yang diadakan di 3 stadion besar. Jumlah yang hadir sekitar 180.000 orang.

Waktu saya bertemu dengan para pemimpin di Brasil, kami sama-sama mendapatkan pengertian bahwa kegerakan orang-orang muda dunia akan dimotori oleh 2 bangsa yaitu Indonesia dan Brasil.

Sepulangnya dari Brasil, ada dua hal yang kita dapatkan:

  • Generasi Muda adalah Motor Kegerakan Akhir Jaman
    Yang pertama gerakan untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus akan dimotori oleh generasi muda.
  • Puasa 91 Hari vs Pandemi COVID-19
    Yang kedua kita disuruh berpuasa dari tanggal 1 Maret - 9 April selama 40 hari, dan dilanjutkan sampai dengan 30 Mei, jadi total kita berpuasa 91 hari.
    Satu hari setelah kita mulai berpuasa, tepatnya tanggal 2 Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa COVID-19 masuk ke Indonesia.
    Mulai saat itu kita merasakan bagaimana Tuhan memproses Gereja-Nya. Kita dibersihkan, dimurnikan, ditata ulang oleh Tuhan. Kita memasuki New Normal, dimensi yang baru, paradigma yang baru dalam pelayanan. Semua ini untuk mempersiapkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali.

#2 Acara “Generasiku Bangkit II”

Pada suatu hari ketika saya sedang membaca 1 Raja-Raja 20:13-22, tiba-tiba saya menerima WhatsApp dari Bapak Pieter Faraknimella. Saya diminta untuk membagikan apa yang ada dalam hati saya untuk Generasi Yeremia pada acara Live Streaming “Generasiku Bangkit II” dengan tema Finishing A Great Commission tanggal 26 Juni 2020.

Terus terang saya kaget, surprise! Sebab 1 Raja-raja 20:13-22 itu menceritakan tentang:

  • Seorang nabi yang datang kepada Ahab, raja Israel, untuk menyampaikan pesan Tuhan bahwa Tuhan akan menyerahkan musuh mereka yakni orang Aram yang sedang mengepung Samaria.
  • Ahab bertanya siapa yang akan membantu untuk melawan musuh yang begitu besar itu.
    Nabi itu menjawab orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah yang jumlahnya hanya 232 dari 7000 orang Israel.
  • Orang-orang muda ini yang akan menyerang lebih dulu. Orang-orang muda yang jumlahnya 232 ini, yang diikuti oleh para prajurit, menghancurkan orang-orang Aram.

Pada saat itu Tuhan berbicara kepada saya bahwa untuk ke depan ini Generasi Yeremia yang harus memimpin peperangan rohani untuk penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir. Ini merupakan suatu paradigma baru dalam pelayanan.

#3 Pengurapan Ganda

Menteri Agama memberikan pengarahan, bahwa dalam pembukaan kembali ibadah secara offline anak-anak, lansia dan orang yang memiliki penyakit bawaan yang beresiko tinggi terhadap COVID-19, dilarang beribadah di gereja.

Saya percaya ini bukan suatu kebetulan, tetapi Tuhan sedang berbicara tentang pergantian generasi. Tuhan seolah-olah memaksa generasi Lansia untuk mendelegasikan atau menyerahkan tugas mereka kepada generasi muda. Ini merupakan perubahan paradigma dalam pelayanan.

Elisa adalah nabi muda yang mewakili generasi muda yang akan dipakai Tuhan untuk tugas yang lebih besar. Pada waktu itu Elia disuruh oleh Tuhan mengurapi Elisa untuk menjadi nabi menggantikan dia.

Waktu mereka menyeberang Sungai Yordan, Elia berkata kepada Elisa:

“Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biar aku mendapat dua bagian dari rohmu.” Elia berkata: “Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.” (2 Raja-Raja 2:9-10)

Ternyata Tuhan mengabulkan permintaan Elisa. Dia menyaksikan peristiwa di mana Elia diangkat. Akhirnya Elisa mendapat dua bagian roh Elia. Double portion. Arti daripada 2 bagian roh Elia atau double portion adalah:

  • Hak Kesulungan
    Elisa sebagai anak rohani yang sulung dari Elia menerima warisan dua kali lebih banyak dibandingkan dari anak-anak rohani lainnya. Elisa mohon kepada bapa rohaninya untuk memberikan wibawa seorang nabi yang lebih besar kepadanya supaya bisa melanjutkan pelayanan Elia.
  • Pelipatgandaan Mujizat
    Elia melakukan mujizat sebanyak 7 kali sedangkan Elisa melakukan 14 kali. Satu kali diantaranya terjadi setelah Elisa meninggal. Tulang-tulangnya bisa membangkitkan orang yang mati. Peranan Elisa sebagai nabi terhadap raja-raja Israel lebih banyak dibandingkan Elia. Elia sebagai nabi pada jaman raja Ahab saja, sedangkan Elisa sebagai nabi dalam jaman raja Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas.

III. Proses mendapatkan pengurapan

Untuk mendapatkan pengurapan atau berkat double portion, Elisa melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Elisa Menerima Jubah Elia
  2. Artinya mendapatkan otoritas untuk pelayanannya sebagai nabi.
  3. Elisa Setia kepada Bapa Rohaninya
  4. Elia juga menjadi bapa rohani yang mementor Elisa. Elisa sangat setia kepada nabi atasannya sehingga Elisa dikenal sebagai “yang dahulu melayani Elia”.
  5. Elisa Pergi ke Gilgal
  6. Gilgal adalah tempat di seberang Sungai Yordan, di mana laki-laki yang belum disunat, mereka disunat di sini. Sunat berbicara tentang lepas dari keinginan daging dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.

    Keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Roma 8:6

    Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Roma 8:13

  7. Elisa Pergi ke Betel
  8. Betel adalah tempat perjumpaan Yakub dengan Tuhan secara pribadi. Kita harus menjaga agar setiap waktu, hidup kita senantiasa dipenuhi oleh hadirat-Nya, sehingga kita selalu mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi.
  9. Elisa Pergi ke Yerikho
  10. Yerikho adalah kota pertama di Tanah Perjanjian yang diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel untuk direbut. Tembok Yerikho roboh setelah sangkakala ditiup dan orang Israel bersorak sorai. Ini berbicara tentang kuasa dari pujian dan penyembahan. Tuhan menciptakan manusia untuk memuji dan menyembah Tuhan. Dalam masa pandemi COVID-19 ini, kita harus banyak memuji dan menyembah Tuhan, meskipun ini tidak mudah karena kita melihat keadaan-keadaan yang terjadi. Kita harus melakukan seperti apa yang Daud lakukan dalam Mazmur 103:1-2 di mana Daud berkata: “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” Memang kita kadang-kadang harus memaksa jiwa kita untuk memuji Tuhan dengan selalu mengingat kebaikan Tuhan. Mungkin ada di antara Saudara yang mengalami ketakutan, kebingungan, depresi, terdampak krisis ekonomi, sakit karena COVID-19. Mari, kita selalu mengingat kebaikan Tuhan. Saya mau katakan sesuatu kepada Saudara: Apapun yang terjadi dalam hidup Saudara, apapun masalah yang Saudara hadapi… Saudara harus tahu satu hal bahwa Tuhan Yesus itu baik. Dia sangat… sangat mengasihi Saudara. Mengucap syukurlah dalam segala hal - enak maupun tidak enak - sebab inilah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kita.
  11. Elisa Pergi ke Sungai Yordan
    • Sungai Yordan adalah tempat Naaman disembuhkan dari penyakit kustanya, kunci kesembuhan nya adalah kerendahan hati, yaitu dengan bersedia membenamkan diri 7 kali dalam Sungai Yordan.
    • Sungai Yordan adalah tempat di mana Tuhan Yesus dibaptis Roh Kudus dalam bentuk burung merpati turun atas Tuhan Yesus, lalu terdengar suara dari surga: “Inilah anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan.”
    • Sungai Yordan adalah tempat di mana kemuliaan Tuhan dinyatakan. Sungai Yordan menjadi kering ketika kaki para imam yang mengangkat Tabut Allah masuk ke dalam air. Kemuliaan Tuhan ini terjadi karena mereka percaya dan melakukan kehendak Tuhan meskipun tidak masuk akal.

Sekali lagi saya mau bertanya kepada Saudara; ada berapa banyak yang mau menerima pengurapan dan berkat double portion? Ada 8 hal yang harus kita lakukan kalau mau mendapatkan pengurapan atau berkat double portion.

  1. Menerima tugas yang diberikan oleh Tuhan dengan sukacita
  2. Setia kepada atasan kita, pembimbing rohani kita, bapa rohani kita
  3. Melepaskan keinginan daging dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
  4. Mengusahakan setiap waktu kita dipenuhi dengan hadirat-Nya agar kita senantiasa mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi.
  5. Dalam segala situasi kita harus banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan
  6. Hidup dengan kerendahan hati.
  7. Hidup menjadi orang yang dikasihi dan berkenan kepada Tuhan
  8. Percaya dan patuh akan segala perintah Tuhan meskipun tidak masuk akal.

Saya mau berdoa agar Saudara mendapatkan pengurapan dan berkat double portion.

Mari angkat tangan Saudara dan nyanyikan nyanyian ini bersama saya.

Anointing fall on me
Anointing fall on me
Let the power
Of the Holy Ghost
Fall on me
Anointing fall on me