Article: 20240908/RK/Table1: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(←Membuat halaman berisi '<div class="table-responsive rounded"> {| class="table table-bordered mb-0" style="font-size: 95%;" |- class="table-dark" ! width="50%" | Ayat Firman (TB2) || width="50%" | Interpretasi |- | '''''Adapun seluruh bumi pernah memiliki satu bahasa dan satu logat.''''' ({{sabdaweb2v|Kejadian 11:1}}) | Internet telah membawa kita lebih dekat ke realitas kuno ini daripada pada sebelumnya dalam sejarah manusia. |- | '''''Ketika orang-orang berangkat ke sebelah timur ...'...')
 
k (fmt)
Baris 1: Baris 1:
<div class="table-responsive rounded">
<div class="table-responsive rounded mb-3">
{| class="table table-bordered mb-0" style="font-size: 95%;"
{| class="table table-bordered mb-0" style="font-size: 95%;"
|- class="table-dark"
|- class="table-dark"

Revisi per 5 September 2024 17.05

Ayat Firman (TB2) Interpretasi
Adapun seluruh bumi pernah memiliki satu bahasa dan satu logat. (Kejadian 11:1) Internet telah membawa kita lebih dekat ke realitas kuno ini daripada pada sebelumnya dalam sejarah manusia.
Ketika orang-orang berangkat ke sebelah timur ... (Kejadian 11:2) Pergerakan ke timur dalam konteks ini menyiratkan pergerakan pergi dari rencana Tuhan untuk perkembangan jumlah manusia.
Lalu bata itu mereka pakai sebagai batu dan ter sebagai bahan perekat. (Kejadian 11:3) Penyalahgunaan teknologi digital menyebabkan alat yang bermanfaat menjadi berbahaya.
Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit. Marilah kita mencari nama supaya kita tidak terserak ke seluruh bumi. (Kejadian 11:4) Orang-orang di Babel menggunakan teknologi dengan maksud dan tujuan "membuat nama" bagi diri mereka sendiri. Kata Ibrani untuk "nama" di sini mengkomunikasikan ketenaran, kemuliaan, dan reputasi.
Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari sana ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya kota itu disebutkan dengan nama Babel karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. (Kejadian 11:8-9) Ini adalah paradoks dari era digital: saat teknologi memungkinkan kita untuk lebih terhubung dari sebelumnya, kita malah menjadi sangat "berjauhan".