Ricardo Andrés Cid Castro: Perbedaan antara revisi
k (upd) |
k (upd) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Pastor '''Ricardo Andrés Cid Castro''', atau '''Ricardo Cid''', lahir di Santiago pada Januari 1967, adalah anak ke-4 dari 8 anak-anak dari keluarga Lucia Villagro Castro dan Carlos Cid Ramírez. | [[Berkas:Ricardo_Cid_Pic.jpg|right|thumb|'''Pastor Ricardo Cid''']] | ||
'''Pastor Ricardo Andrés Cid Castro''', atau '''Ricardo Cid''', lahir di Santiago pada Januari 1967, adalah anak ke-4 dari 8 anak-anak dari keluarga Lucia Villagro Castro dan Carlos Cid Ramírez. | |||
Masa kanak-kanaknya, selalu dalam lingkungan Kristen, merupakan awal dari pengalaman besarnya dengan Allah. Dalam sebuah mimpi, ia melihat dirinya sedang berkhotbah di gereja-gereja besar, di hadapan banyak orang yang membutuhkan Allah. Sejak kecil Ia rindu untuk memberitakan firman Allah dan bahkan kepada anak-anak kecil yang dia percaya satu hari akan Allah bangkitkan. | Masa kanak-kanaknya, selalu dalam lingkungan Kristen, merupakan awal dari pengalaman besarnya dengan Allah. Dalam sebuah mimpi, ia melihat dirinya sedang berkhotbah di gereja-gereja besar, di hadapan banyak orang yang membutuhkan Allah. Sejak kecil Ia rindu untuk memberitakan firman Allah dan bahkan kepada anak-anak kecil yang dia percaya satu hari akan Allah bangkitkan. |
Revisi per 25 Juni 2010 17.05
Pastor Ricardo Andrés Cid Castro, atau Ricardo Cid, lahir di Santiago pada Januari 1967, adalah anak ke-4 dari 8 anak-anak dari keluarga Lucia Villagro Castro dan Carlos Cid Ramírez.
Masa kanak-kanaknya, selalu dalam lingkungan Kristen, merupakan awal dari pengalaman besarnya dengan Allah. Dalam sebuah mimpi, ia melihat dirinya sedang berkhotbah di gereja-gereja besar, di hadapan banyak orang yang membutuhkan Allah. Sejak kecil Ia rindu untuk memberitakan firman Allah dan bahkan kepada anak-anak kecil yang dia percaya satu hari akan Allah bangkitkan.
Ia mendirikan sebuah pelayanan penginjilan bernama "Impacto de Dios" di Santiago, Chili, pada 26 Desember 1995.
8 jam di surga
Selama bertahun-tahun, Allah memenuhinya dengan berkat-berkat-Nya dan menunjukkan setiap hari bahwa ada sesuatu yang besar yang dipersiapkan dalam hidupnya, yang mungkin tidak dimengertinya, tapi pada satu hari tanggal 10 November 1994, Allah menunjukkan kepadanya pengalaman terbesarnya. Allah sendiri menemuinya dan membawanya secara sadar selama 8 jam ke surga. Itu adalah sebuah pengalaman yang nyata dan kuat dalam hidupnya, yang selalu dibagikannya kepada orang-orang selama dia mampu.