Khotbah: 20071014-0600/SR: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Leo memindahkan halaman Khotbah:Manusia baru ke Khotbah:20071014-0600/SR: new format)
k (upd)
Baris 1: Baris 1:
<noinclude>{{unified info | templatetype=khotbah
<noinclude>{{unified info | templatetype=khotbah
| namespace = Khotbah
| pagename =  20071014-0600/SR
  | khotbah    = Manusia baru <!-- Otomatis mengikuti judul halaman -->
  | khotbah    = Manusia baru <!-- Otomatis mengikuti judul halaman -->
  | khotbahstyle=  
  | khotbahstyle=  

Revisi per 11 Februari 2021 14.14

Pada 13 September, beberapa minggu lalu kita memasuki tahun menurut kalender Yahudi yang dinamakan tahun Samekh Heth. Kita sudah meninggalkan tahun Samekh Zayin yang berbicara mengenai tahun peperangan. Kita orang-orang percaya sudah diberikan kemenangan dalam nama Yesus. Masuk tahun 2007 Tuhan memberikan satu tema, yaitu The Year of Victory atau tahun kemenangan. Dan sejak 13 September 2007 dan menuju ke hari-hari ini kita memasuki tahun Samekh Heth yang berbicara tentang sesuatu yang baru. Samekh Heth artinya angka 68, yang memiliki makna suatu permulaan baru/musim yang baru. Perhitungan menurut kalender orang-orang Yahudi diakhiri dengan angka 7 dan dimulai angka yang pertama yaitu angka 1 lagi, sehingga angka 8 adalah sesuatu yang baru. Setiap kali kalau saya mengingat-ingat bagaimana Tuhan punya rencana buat kehidupan kita, Ia mau memperbarui kita dalam segala perkara: pemulihan diperbaharui, kekuatan diperbaharui, kasih diperbaharui, damai sejahtera diperbaharui, berkat-berkat Tuhan diperbaharui, semuanya diperbaharui di dalam nama Tuhan Yesus.

Kalau kita ingat dalam Firman Tuhan, Ratapan 3:22-23 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Kasih Tuhan setiap hari selalu baru. Waktu kita bangun setiap pagi apa yang kita rasakan? Apa yang kita buka di pagi hari turut menentukan perjalanan kita sepanjang hari itu. Hari pertama, jam-jam, dan detik-detik pertama pada waktu kita bangun pagi. Apakah kita bisa berkata: "Tuhan terima kasih …. Engkau sudah memberikan kepada ku kasih yang baru. Sepanjang hari ini Tuhan hidup ku benar-benar diperbaharui di dalam nama Yesus Kristus. Berkat-berkat yang baru menunggu di depan ku sepanjang hari ini Tuhan, jalan-jalan baru yang Engkau bentangkan di depan ku pasti aku akan alami."

Waktu kita memperkatakan Firman Tuhan dan mengucap syukur kepada-Nya, maka Ia senantiasa memberikan sesuatu yang baru. Maka sepanjang hari itu menjadi hari yang begitu baru dan lebih baik dari kemarin dan setiap hari lebih baik dari pada hari yang sudah kita lalui. Tuhan mau, supaya kita ucapkan setiap kali: "Tuhan terima kasih untuk sesuatu yang baru yang sudah Engkau berikan."

Tahun Samekh Heth juga berbicara tentang 4 hal:

  1. Tahun peperangan
    Memang tahun lalu sudah berbicara peperangan. Tahun Samekh Zayin digambarkan dengan pedang dan mahkota. Pedang berbicara suatu pertempuran dan mahkota diberikan kepada orang-orang yang mengalami kemenangan. Pada hari-hari ini dan tahun-tahun ke depan, Tuhan mau memberikan hadiah bagi orang-orang yang mengalami kemenangan. Kita semua akan mendapat hadiah dari Tuhan. Kita senang pada hari ulang tahun kita, ada yang kasih hadiah, naik kelas ada yang kasih hadiah, lulus sekolah ada yang kasih hadiah dan kalau ada hadiah ingin buru-buru dibuka. Suatu hari ada orang kasih hadiah besar begitu dibuka ternyata barangnya kecil, tetapi ternyata hadiahnya berlian. Tuhan juga mau memberikan sesuatu yang baru, hadiah-hadiah yang baru untuk kita. Yaitu kita semua yang mengalami kemenangan.
  2. Berjalan kepada kemuliaan menuju kemuliaan di dalam Tuhan Yesus
    Berbicara mengenai setiap hari kita diminta oleh Tuhan untuk berjalan dalam kebenaran menuju pada kebenaran. Saya masih banyak kekurangan, saudara banyak kekurangan. Sama-sama kita berjalan setiap hari menuju kebenaran di dalam kebenaran, dan kita makin menjadi sempurna seperti Tuhan Yesus.
  3. Tahun Momentum (Tahun Kesempatan)
    Hari-hari ini dan hari-hari kedepan ada kesempatan yang luar biasa yang Tuhan berikan bagi setiap pribadi lepas pribadi. Tangkap baik-baik kesempatan-kesempatan itu, yang mungkin tidak akan kembali muncul. Mungkin ada hal yang Tuhan sudah berikan bagi kita dan mari kita raih kesempatan itu. Supaya waktu kita meraih kita benar-benar mengalami pertolongan dan berkat Tuhan.
  4. Tahun Penuaian Jiwa besar-besaran
    Saya percaya keluarga dekat saudara yang terus saudara doakan supaya mereka diselamatkan di dalam nama Yesus Kristus. Tahun ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk bersaksi kepada mereka melalui program My Hope (Harapanku Indonesia).

Manusia baru

Sebagai ciptaan baru

Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; (Kolose 3:5-10).

Kita semua, orang-orang percaya dalam nama Yesus kita adalah ciptaan baru, kita manusia baru. Tuhan mau memperbarui kita setiap waktu, setiap hari Dia mau memperbarui kita.

Seorang ibu bersaksi tentang suaminya ketika mereka datang berdua: "Suami saya sekarang luar biasa. Suami saya sekarang menjadi manusia baru, dia sudah dilepaskan dari ikatan-ikatan dosa." Penilaian orang lain biasanya lebih jujur, terutama orang-orang yang terdekat; suami, isteri, anak-anak, dan lain-lain. Lalu ia mempersilahkan suaminya untuk memberi kesaksian apa yang dialami. Rupanya suaminya adalah seorang pecandu rokok selama lebih dari 25 tahun, satu hari bisa menghabiskan 5 bungkus rokok. Saya bayangkan, bapak ini seperti kereta api yang terus berjalan dan ngebul. Suaminya berkata: "Pak, bagi saya lebih baik saya tidak makan dari pada tidak merokok." Saya membaca sebuah penelitian medis mengatakan; 1 batang rokok mengandung 4000 racun, sehingga orang yang merokok habis satu batang, ia ingin merokok lagi. Orang-orang yang kecanduan tidak bisa berhenti merokok. Ketika bapak ini mendengar Firman Tuhan di suatu persekutuan, bahwa "tubuh orang percaya itu adalah bait Roh Kudus!" Maka bapak ini tersentak hatinya, lalu dia berkata: "Tuhan, saya mau pelihara bait Roh Kudus, yaitu tubuhku." Dan sejak saat itu ia berhenti merokok, dan meminta supaya Tuhan memperbarui hidupnya. Ketika ia masuk mobil ia ingin kembali merokok, tetapi ada suara dalam hatinya. Ia ingat bahwa tubuhnya adalah bait Roh Kudus. Dan sekarang ia sudah dilepaskan dari ikatan rokok itu. Rokok mengakibatkan keracunan yang luar biasa, tidak saja bagi si perokok tetapi juga orang-orang di sekitarnya, karena mereka sebagai perokok pasif, dan ternyata akibatnya justru lebih berat bagi si perokok.
Seorang hamba Tuhan, umur 74 tahun, seorang penginjil yang yang dipakai Tuhan dengan dasyat dari Australia. Ia terjangkit kanker paru, karena menjadi perokok pasif. Padahal ia bukan seorang perokok. Tetapi ia bergaul dan hidup di tengah-tengah para perokok. Dan Ia meninggal gara-gara kanker itu.

Mari kita berdoa supaya kita dilepaskan dari segala ikatan, baik ikatan rokok kebencian, perzinahan dan ikatan bentuk apapun. Kita mau menjadi manusia baru.

Hidup yang diperbarui

"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24:37-39).

Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. (Lukas 17:28).

Ini adalah Firman yang diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri ribuan tahun yang lalu. Yesus sudah melihat jauh ke depan. Ia mengerti pergumulan pribadi lepas pribadi, keluarga lepas keluarga. Ia tahu bahwa setiap orang kita punya pengharapan.

Menuruti kehendak Tuhan

Bapa rohani kita Pdt DR Ir Niko Njotorahardjo, mempunyai seorang adik di Surabaya, seorang pengusaha dan seorang hamba Tuhan. Ia membangun properti di mana-mana. Suatu hari ada orang menawarkan proyek pembangunan kepadanya dengan nilai yang besar. Nilai yang besar tentu untungnya juga luar biasa. Ia berkata: "Ya baik, saya akan bawa dulu di dalam doa, nanti akan saya kasih kabar." Di dalam pergumulan doa itu Tuhan bicara, "Jangan!" Dalam pergumulan dengan Tuhan, ia memutuskan seperti yang Tuhan katakan. Memang secara manusia ia ingin ambil tawaran proyek itu, tetapi ia memilih untuk taat kepada Tuhan. Akhirnya ia telepon kepada penawar, dengan mengatakan: "Saya tidak sanggup untuk mengerjakan proyek bapak." Secara manusia ia ingin mengambil proyek ini, karena untungnya pasti besar. Tetapi apa yang dikatakan Tuhan benar, ternyata tahun 1997/1998 Indonesia mengalami krisis moneter. Dan kalau proyek itu diambil ia akan mengalami kebangkrutan. Karena ternyata ketika proyek itu diambil oleh orang lain ternyata mereka mengalami kebangkrutan.

Jadi kalau kita mau taat dan turut pada kehendak Tuhan, Tuhan tahu yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Dan kalau kita datang kepada Tuhan, Tuhan akan beritahukan apa yang harus kita putuskan dan lakukan.

Tuhan berkata: "Seperti Nuh, dan seperti Lot." Pada waktu Nuh berumur 480 tahun. Tuhan datang kepada Nuh dan berkata: "Nuh, Aku akan menghukum dunia dengan air bah, beritahukan kepada sanak keluargamu, dan kepada tetangga-tetanggamu." Dan air bah turun pada waktu Nuh berumur 600 tahun. Ada kurun waktu yang cukup panjang, 120 tahun untuk mengingatkan dan memberitakan tentang hari penghukuman air bah itu, mungkin mereka sudah mendengar berulang-ulang. Tapi apa yang terjadi dari sekian banyak orang yang mendengar berita itu hanya 8 orang, yaitu keluarga Nuh saja yang mau mendengar dan taat, masuk dalam bahtera. Dan hanya 8 orang keluarga Nuh itu saja yang diselamatkan.

Ada seseorang di kota Bandung masih muda, umur 45 tahun, berkata: "seminggu sebelum saya mati saya akan bertobat." Dan ternyata 3 bulan kemudian dia mati dan tidak sempat bertobat, dan tidak sempat berdoa menerima Kristus. Ia mati dalam dosanya.

Saudara, kita jangan pernah mengeraskan hati, sehingga menolak untuk bertobat. Jika Tuhan ingatkan sekarang, Firman Allah datang mengingatkan kita, mari kita mau bertobat. Karena kita tidak tahu kapan Tuhan datang menjemput kita. Seperti zaman Nuh dan zaman Lot; orang kawin-mengawinkan, makan minum, dan tidak ada habisnya. Ini berbicara kerakusan akan makanan.

Mari kita perhatikan nasehat Amsal di bawah ini:

Rakus yang pertama: soal makanan.

Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu. Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu! Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu. (Amsal 23:1-3).
Siapa yang pernah duduk dengan Presiden? Saya juga belum pernah. Yang dimaksud pembesar itu adalah orang yang mengundang pesta makan. Di meja tersedia aneka makanan. Mari kita waspada terhadap makanan, terutama apa yang kita konsumsi. Sekarang sepanjang kita punya uang mau makan apa saja ada. Ada prospek bagi orang usaha makanan. Usaha yang paling berhasil adalah usaha makanan. Saudara percaya kita hidup pada bagian akhir dari akhir zaman? 15-20 tahun lalu orang masih susah cari makanan, tetapi sekarang sepanjang punya uang, mau makan apa saja ada, dan semuanya menarik. Pada akhir dari periode akhir zaman, orang betul-betul tertarik dengan makanan.
Pada zaman Yesus seorang penulis Ensklopedia Bible, Yosepus menulis bahwa pada zaman Yesus orang-orang Romawi kalau pesta makanan sangat meriah dan mereka makan sampai kenyang, tetapi masih banyak makanan yang menarik, lalu mereka ke belakang memuntahkan makanan, lalu makan lagi dan makan lagi. Itu 200 tahun yang lalu. Apakah sekarang masih ada budaya seperti itu? Tahun 1960-1970 banyak hamba Tuhan sakit karena kekurangan makan, tetapi sekarang banyak hamba Tuhan sakit karena kebanyakan makan.
Kita makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Kalau hidup untuk makan maka kita kerjanya makan dan makan, tetapi yang benar adalah makan untuk hidup. Setelah perut kenyang lalu kawin yang menimbulkan nafsu berlebihan.

Rakus yang kedua: soal materi/kekayaan

Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali. (Amsal 23:4-5)
Siapa yang ingin kaya? Hampir semua orang ingin kaya. Kita baca Perjanjian Baru:
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1 Timotius 6:4-10).
Amsal 10:22 "berkat Tuhanlah yang menjadikan kita kaya.." Sebelumnya kita tidak punya apa-apa. Pada waktu lahir kita telanjang, dan pada waktu meninggal kita hanya kebagian 2 m persegi.
Bagaimana kita kaya, yaitu pada waktu kita bersyukur kepada Tuhan. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Waktu kita meninggal apa semua harta itu dibawa? Gambaran kita:
Ayat 28 dalam kesempatan ini menerima berkat berkelimpahan, kesehatan, pemulihan keluarga. Akan Tuhan berikan hari-hari ini.

Sentul City Convention Center

Saya sebagai panitia SCCC pada bulan Juni-Juli 2008 sudah dapat digunakan. Tempat ini sebagai tempat pusat pemulihan. Menabur dengan setia dan rutin akan menerima berkat-berkat yang luar biasa. Tidak ada orang dapat menuai tanpa pernah menabur. Beri maka engkau akan diberi.

Tiga hal yang sungguh Tuhan berkenan, yaitu:

  1. Persembahan kepada rumah Tuhan berbicara pembangunan gereja, berbicara segala kebutuhan akan gereja. Ini Tuhan sangat berkenan.
  2. Persembahan kepada hamba-hamba Tuhan. Tuhan katakan berikan secangkir air putih saja, Tuhan berkati.
  3. Berkat-berkat juga datang karena memberi persembahan kepada janda-janda dan yatim piatu (diakonia).

Hari ini Tuhan mau memberitahukan bahwa kekayaan bangsa-bangsa, orang fasik sedang diberikan kepada orang-orang benar.



Jadi manusia baru adalah ciptaan baru dalam Kristus dan hidup yang terus menerus diperbarui oleh Tuhan melalui Firman dan Roh Kudus-Nya.

Sumber