Ayo Saat Teduh/09/22: Perbedaan antara revisi
(baru) |
k (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=") |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{unified info | templatetype=saatteduh | {{unified info | templatetype=saatteduh | ||
| image= | | image= | ||
| | | title= Tuhan bersemayam bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati (2) | ||
| bulan = 09 | | bulan = 09 | ||
| hari = 22 | | hari = 22 |
Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 05.03
Ayo Saat Teduh | |
---|---|
Tanggal | Minggu, 22 Sep 2024 |
Kemarin | Sabtu, 21 Sep 2024 |
Besok | Senin, 23 Sep 2024 |
Dalam renungan kita sebelumnya, kita sudah mempelajari mengenai Kemahatinggian Tuhan, dan keinginan-Nya untuk bersama manusia yang rendah hati. “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati” (Yesaya 57:15). Dalam ayat renungan kita hari ini, kita akan melihat sekali lagi kerinduan Tuhan untuk hadir bersama orang yang remuk dan rendah hati.
Tuhan kita yang Mahabesar, tinggal di sorga, berkuasa atas segala bangsa di bumi. “TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa.” Kemuliaan-Nya bahkan lebih megah dari pada galaksi tempat tinggal bintang-bintang: “Kemuliaan-Nya mengatasi langit.” Tidak ada satupun di seluruh alam semesta dapat disamakan dengan Dia. “Siapakah seperti TUHAN, Allah kita?” Namun demikian, walaupun Ia layak untuk tinggal di dalam keberadaan yang paling tinggi, Ia rela untuk merendahkan diri-Nya agar dapat tinggal bersama-sama dengan manusia: “Yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi.”
Dari tempatnya yang tinggi dan mulia, Tuhan melihat kepada umat manusia. Ia tidak mencari mereka yang tinggi hati dan sombong. Ia mencari mereka yang remuk dan rendah hati. “TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh” (Mazmur 138:6). Walaupun Allah itu pencipta dari alam semesta, Ia mencari mereka yang sadar akan kemiskinan rohani mereka dan mereka yang hatinya hancur. “Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini, sehingga semuanya ini terjadi? demikianlah firman TUHAN. Tetapi kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firman-Ku” (Yesaya 66:2). Kalimat yang terakhir memberikan kunci kepada sikap orang yang sungguh-sungguh rendah hati. Mereka menanggapi firman Tuhan dengan penuh rasa hormat yang dalam.
Apa yang Tuhan ingin lakukan kepada mereka yang remuk dan rendah hati? Ia ingin memberikan pemulihan rohani: “Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku” (Mazmur 138:7). Allah kita yang besar adalah Allah yang penuh dengan belas kasihan. Ia rindu untuk memulihkan hati yang hancur. “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Mazmur 34:19). “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka” (Mazmur 147:3). Tuhan kita yang perkasa dan penuh kasih, “menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.”