Article: 20240607/CLU: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(edit)
k (upd)
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| pagename= 20240607/CLU
| pagename= 20240607/CLU
| type= umum
| type= umum
| title= Baptisan Roh Kudus dan keberanian untuk berksaksi
| title= Baptisan Roh Kudus dan keberanian untuk bersaksi
| captionstyle=  
| captionstyle=  
| date= 2024-06-07
| date= 2024-06-07
Baris 17: Baris 17:
}}
}}
{{blockquote/Ayat
{{blockquote/Ayat
| '''''"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."'''''
| '''''Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.'''''
| {{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 1:8}}
| {{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 1:8}}
}}
}}


== Pendahuluan ==
== Pendahuluan ==
Peristiwa pencurahan Roh Kudus di kamar loteng atas ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 2:1-4}}) bukan sekedar menandakan kelahiran gereja melainkan sebagai sebuah babak baru, era baru pekabaran injil ke seluruh dunia sesuai dengan Amanat Agung Tuhan Yesus. Hal ini sangat dimungkinkan karena Roh Kudus yang turun ke atas murid-murid memberikan kepada mereka keberanian untuk memberitakan injil.
Peristiwa pencurahan Roh Kudus di kamar loteng atas ({{sabdaweb2v|Kisah 2:1-4}}) bukan sekedar menandakan kelahiran gereja melainkan sebagai sebuah babak baru, era baru pekabaran injil ke seluruh dunia sesuai dengan Amanat Agung Tuhan Yesus. Hal ini sangat dimungkinkan karena Roh Kudus yang turun ke atas murid-murid memberikan kepada mereka keberanian untuk memberitakan injil.


== Isi dan sharing ==
== Isi dan sharing ==
'''Pada kesempatan kali ini kita merenungkan paling tidak ada 3 (tiga) hal yang menyebabkan para murid memiliki keberanian untuk bersaksi.'''
Pada kesempatan kali ini kita merenungkan paling tidak ada 3 (tiga) hal yang menyebabkan para murid memiliki keberanian untuk bersaksi:


<ol>
<ol>
<li> '''Roh Kudus memberikan mereka kuasa''' {{BibleVerseQuoteBox | Kisah Para Rasul 1:8}} </li>
<li> '''Roh Kudus memberikan mereka kuasa''' {{BibleVerseQuoteBox | Kisah 1:8}} </li>
<p> ''''''"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."''''' ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 1:8) Ketika murid-murid mengalami baptisan Roh Kudus, mereka menerima kuasa yang membuat mereka bergerak dan bertindak untuk menyelesaikan Amanat Agung. Kata “kuasa” dari bahasa gerika “dunamis” yang artinya kekuatan, kemampuan, kuasa mujizat (fr. Mounce concise Greek – English Dictionary). Dengan kemampuan manusia sendiri tidak akan sanggup menyelesaikan Amanat Agung. Kita bisa saja memberitakan Injil tanpa dipenuhi Roh Kudus, dengan mengandalkan kefasihan berbicara, tapi tentunya tidak akan se efektif dan ''se-powerful'' dibandingkan jika kita dipenuhi Roh Kudus (dibaptis Roh Kudus). </p>
:'''''Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.''''' ({{sabdaweb2v|Kisah 1:8}})
<p>Ketika murid-murid mengalami baptisan Roh Kudus, mereka menerima kuasa yang membuat mereka bergerak dan bertindak untuk menyelesaikan Amanat Agung. Kata “kuasa” ini berasal dari bahasa gerika “''dunamis''” yang artinya kekuatan, kemampuan, kuasa mujizat (''fr. Mounce concise Greek – English Dictionary'').</p>
 
<p>Dengan kemampuan manusia sendiri tidak akan sanggup menyelesaikan Amanat Agung. Kita bisa saja memberitakan Injil tanpa dipenuhi Roh Kudus, dengan mengandalkan kefasihan berbicara, tapi tentunya tidak akan se-efektif dan se-''powerful'' dibandingkan jika kita dipenuhi Roh Kudus (dibaptis Roh Kudus). </p>


<li> '''Roh Kudus ada di dalam mereka''' {{BibleVerseQuoteBox | 1 Korintus 6:19}} </li>
<li> '''Roh Kudus ada di dalam mereka''' {{BibleVerseQuoteBox | 1 Korintus 6:19}} </li>
<p> Pada hari pertama kita percaya kepada Tuhan Yesus, mengaku dosa dan lahir baru, saat itulah kita mengalami dimensi pemberdiaman, dimana Roh Kudus tinggal berdiam dalam hidup kita sebagaimana dijanjikan Tuhan Yesus ({{sabdaweb2v|Yohanes 14:16-17}}). Pemberdiaman Roh Kudus ditambah dengan pemberdayaan melalui baptisan Roh Kudus tentunya membuat orang percaya semakin mantap dan memiliki keberanian untuk memberitakan Injil. Salah satu teladan keberanian memberitakan Injil karena Roh Kudus ada dalamnya adalah Stefanus ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 7:55-60}}). Roh Kudus yang ada dalam diri Stefanus membuatnya dengan penuh keberanian memberitakan Injil bahkan sampai ia mati secara martir. </p>
<p> Pada hari pertama kita percaya kepada Tuhan Yesus, mengaku dosa dan lahir baru, saat itulah kita mengalami dimensi pemberdiaman, di mana Roh Kudus tinggal berdiam dalam hidup kita sebagaimana dijanjikan Tuhan Yesus ({{sabdaweb2v|Yohanes 14:16-17}}). Pemberdiaman Roh Kudus ditambah dengan pemberdayaan melalui baptisan Roh Kudus tentunya membuat orang percaya semakin mantap dan memiliki keberanian untuk memberitakan Injil.</p>


<li> '''Roh Kudus menyertai kesaksian mereka dengan tanda heran dan mujizat''' {{BibleVerseQuoteBox | Kisah Para Rasul 6:3-5, Kisah Para Rasul 6:8}} </li>
<p>Salah satu teladan keberanian memberitakan Injil karena Roh Kudus ada dalamnya adalah Stefanus ({{sabdaweb2v|Kisah 7:55-60}}). Roh Kudus yang ada dalam diri Stefanus membuatnya dengan penuh keberanian memberitakan Injil bahkan sampai ia mati secara martir. </p>
<p> Sebagai seorang diaken, Stefanus bukan hanya bertugas untuk melayani meja, melayani diakonia serta memberikan bantuan kepada janda-janda miskin yang membutuhkan. Namun ia memberikan kesaksian tentang Yesus dengan berani dan Roh Kudus menyertai kesaksiannya dengan tanda heran dan mukjizat. '''''Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus"''''' ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 6:3-5}}) "'''''Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak."''''' ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 6:8}}). Apa yang dialami oleh Stefanus, penyertaan Roh Kudus yang dahsyat bukan hanya dialami olehnya seorang diri, melainkan para murid-murid yang dengan penuh keberanian memberitakan Injil. '''''"Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat."''''' ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 14:3}}) </p>


<li> '''Roh Kudus menyertai kesaksian mereka dengan tanda heran dan mujizat''' {{BibleVerseQuoteBox | Kisah 6:3-5; 6:8}} </li>
<p> Sebagai seorang diaken, Stefanus bukan hanya bertugas untuk melayani meja, melayani diakonia, serta memberikan bantuan kepada janda-janda miskin yang membutuhkan. Namun ia memberikan kesaksian tentang Yesus dengan berani dan Roh Kudus menyertai kesaksiannya dengan tanda heran dan mukjizat.</p>
: '''''Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus."''''' ({{sabdaweb2v|Kisah 6:3-5}})
: '''''Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.''''' ({{sabdaweb2v|Kisah 6:8}}).
<p>Apa yang dialami oleh Stefanus, penyertaan Roh Kudus yang dahsyat bukan hanya dialami olehnya seorang diri, melainkan para murid-murid yang dengan penuh keberanian memberitakan Injil.</p>
: '''''Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.''''' ({{sabdaweb2v|Kisah 14:3}}) </p>
</ol>
</ol>


== Kesaksian ==
== Kesaksian ==
Ceritakan kesaksian Bapak, Ibu, Saudara, bagaimana ketika mengalami Baptisan Roh Kudus dan mengalami kepenuhan Roh Kudus? Bagaimana Roh Kudus menuntun Anda untuk bersaksi menceritakan kebaikan Tuhan. Ceritakan.
Ceritakan kesaksian Bapak, Ibu, Saudara, bagaimana ketika mengalami Baptisan Roh Kudus dan mengalami kepenuhan Roh Kudus? Ceritakanlah bagaimana Roh Kudus menuntun Anda untuk bersaksi menceritakan kebaikan Tuhan.


== Kesimpulan dan saling mendoakan ==
== Kesimpulan dan saling mendoakan ==
Baris 46: Baris 54:


== Jadwal ==
== Jadwal ==
* 07 Juni: Materi COOL: "Baptisan Roh Kudus dan keberanian untuk bersaksi"
* 07 Juni: Materi COOL: ''Baptisan Roh Kudus dan keberanian untuk bersaksi''
* 14 Juni: Materi COOL: ''Mencari Allah adalah kebutuhan pokok''
* 14 Juni: Materi COOL: ''Mencari Allah adalah kebutuhan pokok''
* 20 Juni: Bergabung dengan [[Doa Keliling Estafet Nusantara]]
* 20 Juni: Bergabung dengan [[Doa Keliling Estafet Nusantara untuk EveryONE 2024]]
* 28 Juni: Materi COOL: ''Bertindak dengan bijaksana''
* 28 Juni: Materi COOL: ''Bertindak dengan bijaksana''

Revisi terkini sejak 30 Mei 2024 07.27

Roh Kudus yang turun ke atas murid-murid memberikan kepada mereka keberanian untuk memberitakan injil.

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Kisah Para Rasul 1:8

Pendahuluan

Peristiwa pencurahan Roh Kudus di kamar loteng atas (Kisah 2:1-4) bukan sekedar menandakan kelahiran gereja melainkan sebagai sebuah babak baru, era baru pekabaran injil ke seluruh dunia sesuai dengan Amanat Agung Tuhan Yesus. Hal ini sangat dimungkinkan karena Roh Kudus yang turun ke atas murid-murid memberikan kepada mereka keberanian untuk memberitakan injil.

Isi dan sharing

Pada kesempatan kali ini kita merenungkan paling tidak ada 3 (tiga) hal yang menyebabkan para murid memiliki keberanian untuk bersaksi:

  1. Roh Kudus memberikan mereka kuasa Kisah 1:8
  2. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (Kisah 1:8)

    Ketika murid-murid mengalami baptisan Roh Kudus, mereka menerima kuasa yang membuat mereka bergerak dan bertindak untuk menyelesaikan Amanat Agung. Kata “kuasa” ini berasal dari bahasa gerika “dunamis” yang artinya kekuatan, kemampuan, kuasa mujizat (fr. Mounce concise Greek – English Dictionary).

    Dengan kemampuan manusia sendiri tidak akan sanggup menyelesaikan Amanat Agung. Kita bisa saja memberitakan Injil tanpa dipenuhi Roh Kudus, dengan mengandalkan kefasihan berbicara, tapi tentunya tidak akan se-efektif dan se-powerful dibandingkan jika kita dipenuhi Roh Kudus (dibaptis Roh Kudus).

  3. Roh Kudus ada di dalam mereka 1 Korintus 6:19
  4. Pada hari pertama kita percaya kepada Tuhan Yesus, mengaku dosa dan lahir baru, saat itulah kita mengalami dimensi pemberdiaman, di mana Roh Kudus tinggal berdiam dalam hidup kita sebagaimana dijanjikan Tuhan Yesus (Yohanes 14:16-17). Pemberdiaman Roh Kudus ditambah dengan pemberdayaan melalui baptisan Roh Kudus tentunya membuat orang percaya semakin mantap dan memiliki keberanian untuk memberitakan Injil.

    Salah satu teladan keberanian memberitakan Injil karena Roh Kudus ada dalamnya adalah Stefanus (Kisah 7:55-60). Roh Kudus yang ada dalam diri Stefanus membuatnya dengan penuh keberanian memberitakan Injil bahkan sampai ia mati secara martir.

  5. Roh Kudus menyertai kesaksian mereka dengan tanda heran dan mujizat Kisah 6:3-5; 6:8
  6. Sebagai seorang diaken, Stefanus bukan hanya bertugas untuk melayani meja, melayani diakonia, serta memberikan bantuan kepada janda-janda miskin yang membutuhkan. Namun ia memberikan kesaksian tentang Yesus dengan berani dan Roh Kudus menyertai kesaksiannya dengan tanda heran dan mukjizat.

    Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus." (Kisah 6:3-5)
    Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. (Kisah 6:8).

    Apa yang dialami oleh Stefanus, penyertaan Roh Kudus yang dahsyat bukan hanya dialami olehnya seorang diri, melainkan para murid-murid yang dengan penuh keberanian memberitakan Injil.

    Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat. (Kisah 14:3)

Kesaksian

Ceritakan kesaksian Bapak, Ibu, Saudara, bagaimana ketika mengalami Baptisan Roh Kudus dan mengalami kepenuhan Roh Kudus? Ceritakanlah bagaimana Roh Kudus menuntun Anda untuk bersaksi menceritakan kebaikan Tuhan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kita tidak perlu berpikir yang sulit untuk menjadi saksi Kristus. Apa yang Anda alami bersama dengan Tuhan, ceritakanlah kepada orang-orang yang mengenal Tuhan. Ketika Anda bersaksi, maka Roh Kudus yang mengurapi perkataan kita dan menjamah hati orang tersebut untuk membuka hati serta menerima Yesus sebagai Tuhan.

Jadwal

  • 07 Juni: Materi COOL: Baptisan Roh Kudus dan keberanian untuk bersaksi
  • 14 Juni: Materi COOL: Mencari Allah adalah kebutuhan pokok
  • 20 Juni: Bergabung dengan Doa Keliling Estafet Nusantara untuk EveryONE 2024
  • 28 Juni: Materi COOL: Bertindak dengan bijaksana