Khotbah: 20211210-0530/RES: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - ".jpg↵ | illustration1x1 =" menjadi ".jpg | illustrationA5= | illustration1x1=")
k (Penggantian teks - "| video1caption= Rekaman YouTube" menjadi "| video1caption= {{youtube}} YouTube")
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
  | pagename= 20211210-0530/RES
  | pagename= 20211210-0530/RES


  | title = Menyelesaikan Amanat Agung
  | title = <small class="text-body-secondary d-block" style="font-size: 75%; line-height: 1.0;">''21 Days of Greater Breakthrough''</small> Menyelesaikan Amanat Agung


  | name = Renthona Singarimbun
  | name = Renthona Singarimbun
Baris 23: Baris 23:
  | video1date= 2021-12-11
  | video1date= 2021-12-11
  | video1group=  
  | video1group=  
  | video1caption= Rekaman YouTube
  | video1caption= {{youtube}} YouTube
  | video1shortcaption=  
  | video1shortcaption=  
  | video1host=  
  | video1host=  

Revisi terkini sejak 21 November 2024 03.16

Shalom Bapak/Ibu, Saudara yang diberkati oleh Tuhan, kali ini saya menyampaikan satu tema menyelesaikan Amanat Agung.

Matius 28:19-20,

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Kita tahu ayat ini dijadikan sebagai suatu Amanat Agung. Amanat Agung adalah suatu perintah yang sangat penting dan substantif. Ini adalah satu hal yang Tuhan perintahkan sebelum naik ke surga. Kita tahu jika ada satu orang yang meninggalkan satu tempat dan keluarganya, dia menyampaikan sesuatu atau perintah itu adalah hal yang sangat penting. Apalagi seseorang yang mau meninggal dunia, dan ketika sebelum nafas terakhirnya, dia menyampaikan suatu pesan kepada keluarga, itu pesan akan menjadi suatu pesan yang sangat-sangat berarti dan berharga bagi keluarga. Keluarga dengan cara apapun dan bagaimanapun pasti akan melakukan apa yang menjadi pesan atau perintah orang yang meninggal dunia tadi. Demikian juga dengan Tuhan Yesus ketika Dia naik ke Surga, Dia menyampaikan pesan kepada kita semua, Amanat Agung. Pak Rusli sering sebut itu: suatu pekerjaan yang besar dan penting. Apakah kita sudah memahami ini, bahwa ada suatu pesan penting Tuhan bagi gereja-Nya.

Kita dapat melakukan segala hal dan segala aktivitas, kegiatan gereja. Tapi saya mau katakan pada pagi hari ini, ketika gereja mengabaikan pesan, wasiat, dan Amanat Agung, maka kita sedang tidak menyenangkan hati Tuhan. “Hal yang paling menyedihkan bagi Tuhan adalah ketika gereja sibuk dengan aktivitasnya namun mengabaikan penyelesaian Amanat Agung."

Tuhan mau agar kita concern dengan menyelesaikan Amanat Agung di zaman kita ini. Segala tanda zaman telah terlihat dan waktunya sudah sangat-sangat singkat. Tuhan mau supaya gereja mengerahkan segala potensinya, perhatiannya, untuk satu panggilan, menyelesaikan Amanat Agung Tuhan. Bapak/Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan saya merenungkan dan belajar tentang bagaimana agar kita dapat menyelesaikan Amanat Agung. Saya menemukan paling tidak ada tiga syarat yang diperlukan dalam menyelesaikan Amanat Agung:

#1 Intervensi Roh Kudus

Yang pertama adalah intervensi atau campur tangan Roh Kudus. Kita tahu bahwa hari-hari ini Tuhan sedang mencurahkan Roh-Nya. Pak Niko mengatakan kita sedang berada dalam Pentakosta ketiga. Yoel 2:28-29 sedang digenapi, di mana akan terjadi anak-anak mendapat mimpi-mimpi, anak laki-laki dan anak perempuan bernubuat. Pentakosta ketiga sedang terjadi.

Mengapa kita perlu intervensi Roh Kudus? Sebab kita tahu hanya Roh Kudus yang dapat mengubahkan hati setiap orang. Yohanes 16:8 mengatakan hanya Dialah yang dapat menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Tuhan telah memberikan kita Roh Kudus, mengurapi kita.

Kisah Para Rasul 1:8 mengatakan bahwa kita akan menerima kuasa jika Roh Kudus turun ke atas kita menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung-ujung bumi. Jadi jika kita berbicara tentang penuaian dan Amanat Agung, mau tidak mau kita butuh intervensi Roh Kudus. Bagaimana caranya supaya ini terjadi. Tidak ada kata lain, kita harus giat berdoa, bertekun berdoa. Itulah sebabnya gereja kita hari-hari ini mengadakan gerakan doa. Sebab hanya dengan gerakan doalah yang mengawali pencurahan Roh Kudus. Faktanya, sejarah membuktikan bahwa Roh Kudus dicurahkan di Yerusalem 2000 tahun yang lampau dimulai ketika ada murid-murid yang sehati bertekun dalam doa. Setelah itu terjadi pencurahan Roh Kudus.

Ketika Roh Kudus dicurahkan, maka Roh Kudus memakai hamba-hamba-Nya. Sehingga seorang Simon Petrus yang beberapa waktu lampau menyangkal Tuhan tapi karena ada intervensi Roh Kudus, ada pengurapan, dia sekali berkhotbah ribuan orang bertobat. Pak Niko mengatakan bahwa Pentakosta kedua di Azusa Street, William Seymour sehingga melahirkan gereja Pentakosta, itu pun dimulai dengan gerakan doa. Mereka tekun berdoa. Sehingga Roh Kudus dicurahkan dan terjadi pertobatan. Ketika Roh Kudus dicurahkan orang-orang yang sedang ada di warung-warung dan tempat-tempat tertentu, mereka di jamah oleh Tuhan dan mereka mengalami pertobatan, pertemuan dengan Tuhan. Sekali lagi saya mau katakan mengapa kita perlu Roh Kudus, karena hanya Roh Kudus saja yang dapat menginsafkan Roh Kudus, kita hanya alat saja. Pencurahan Roh Kudus selalu di awali dengan gerakan doa.

Oleh sebabnya maka kita doa ini, tepat. Kita mengadakan doa terobosan harapannya apa supaya di tahun depan Roh Kudus dicurahkan lebih lagi di Rayon Tujuh dan lebih banyak menuai jiwa-jiwa. Saya mau katakan hari-hari ini Yoel 2 ini sedang digenapi. Ini bukan kata orang, tapi pengalaman kita. Saya yang terlibat di BAM melihat dan menyaksikan bagaimana ini sedang terjadi. Di Alor, anak-anak ini di gereja bukan Karismatik tapi gereja mainstream mereka di penuhi Roh Kudus, bernubuat, mendapat penglihatan-penglihatan.

#2 Utusan (messenger)

Yang berikutnya apa yang kita perlukan untuk menuntaskan Amanat Agung ini adalah utusan. Siapa yang mau pergi dan diutus. Seringkali ada orang yang berharap dan berpikir bahwa dengan kita berdoa saja cukup. Saya mau katakan berdoa memang harus tetapi ada orang-orang yang mau diutus dan pergi. Sebab sekali lagi Yesaya 6:8 itu Tuhan bertanya kepada Saudara dan saya, siapa yang akan Aku utus? Tuaian begitu banyaknya. Ladang telah menguning, siap dituai, tapi siapa yang mau pergi?

Roma 10:14-15,

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Itulah sebabnya saya sangat bersyukur Rayon 7 memiliki utusan-utusan, saya harap ke depan kita sudah banyak berdoa, kegerakan doa sedang kita jalankan, tetapi mungkin yang perlu ditingkatkan adalah kita semakin banyak terlibat dalam pengutusan. Mengutus hamba-hamba-Nya untuk pergi ke seluruh negeri bahkan ke bangsa-bangsa sebagai messenger, sebagai utusan-utusan pemberita Injil.

#3 Sabit (sickle)

Yang ketiga, apa yang diperlukan dalam menuntaskan Amanat Agung adalah sabit.

Yoel 3:13,

Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka.

Ini saya bahasakan sabit, alat, atau sarana prasarana, yang kita butuhkan untuk menyelesaikan Amanat Agung. Kita butuhkan dana juga, tidak cukup hanya intervensi Roh Kudus, messenger. Saya mau katakan dana untuk misi itu harus tersedia, harus ada. Supaya Saudara-Saudara kita yang membutuhkan Injil itu dapat mendengar oleh karena ada utusan yang membutuhkan dana. Itu sebabnya saya katakan seluruh komponen gereja harus terlibat dalam Amanat Agung ini. Untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan.

Dua minggu yang lalu saya dengan Hiu dan teman-teman berangkat ke suatu daerah dan untuk menjangkau tempat-tempat itu tidak mudah Bapak/Ibu ini satu tempat yang sangat sulit jalan dan medannya berat sekali, kita harus memakai kendaraan khusus dan itu sewanya juga lumayan mahal. Jadi kita perlu dana. Itu sebabnya saya mau katakan tiga hal ini harus terpenuhi jika kita mau menyelesaikan Amanat Agung Tuhan.

Penutup

Amanat agung adalah detak jantung-Nya Tuhan. Tuhan segera datang. Semua komponen gereja harus terlibat dalam pekerjaan yang besar dan penting ini. (MGT)

Video