Gereja Bethel Indonesia/Logo GBI: Perbedaan antara revisi
k (upd) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(17 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Logo GBI}} | |||
'''Logo Gereja Bethel Indonesia''' memiliki komponen-komponen dan warna-warni yang masing-masing memiliki makna. | '''Logo Gereja Bethel Indonesia''' memiliki komponen-komponen dan warna-warni yang masing-masing memiliki makna. | ||
Baris 6: | Baris 6: | ||
==Komponen logo== | ==Komponen logo== | ||
{| class="table table-hover table-responsive ms-sm-4" | |||
|- align="center | |- align="center" | ||
! Gambar | ! Gambar !! Arti | ||
|- | |- valign="center" | ||
| [[Berkas:Lingkaran.png|50px]] || '''Lingkaran''' | | [[Berkas:Lingkaran.png|50px]] || '''Lingkaran''' <br /> Melambangkan bola dunia, di mana GBI terpanggil dalam kesatuan untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. | ||
|- | |- valign="center" | ||
| [[Berkas:Salib.png|50px]] || '''Salib''' | | [[Berkas:Salib.png|50px]] || '''Salib''' <br /> Melambangkan kasih dan pengorbanan Yesus Kristus yang memotivasi GBI untuk menjadi saksi. | ||
|- | |- valign="center" | ||
| [[Berkas:Pelita.png|50px]] || '''Pelita''' | | [[Berkas:Pelita.png|50px]] || '''Pelita''' <br /> Melambangkan doa, pujian, dan penyembahan yang memancarkan terang sebagaimana setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi terang dunia. | ||
|} | |} | ||
==Warna yang dipakai== | ==Warna yang dipakai== | ||
{| class="table table-hover table-responsive ms-sm-4" | |||
|- | |- | ||
! Komponen !! colspan="2" | Warna !! Arti | ! Komponen !! colspan="2" | Warna !! Arti | ||
|- | |- | ||
| Lingkaran || style="background:#CF9731;" | | | Lingkaran || style="background:#CF9731;" | || Emas || Kemuliaan | ||
|- | |- | ||
| Latar Belakang || style="background:white;" | || Putih || Kekudusan | | Latar Belakang || style="background:white; border: 1px #aaa solid" | || Putih || Kekudusan | ||
|- | |- | ||
| Tulisan || style="background:#020264;" | || Biru || Kesetiaan | | Tulisan || style="background:#020264; border: 1px #aaa solid" | || Biru || Kesetiaan | ||
|- | |- | ||
| Salib || style="background:red;" | || Merah || Pengorbanan | | Salib || style="background:red; border: 1px #aaa solid" | || Merah || Pengorbanan | ||
|- | |- | ||
| Lidah Api || style="background:#FF7500;" | || Kuning kemerahan (jingga) || Semangat oleh kuasa Roh Kudus | | Lidah Api || style="background:#FF7500; border: 1px #aaa solid" | || Kuning kemerahan (jingga) || Semangat oleh kuasa Roh Kudus | ||
|- | |- | ||
| Pelita || style="background:#CF9731;" | || Kuning keemasan || Kebenaran | | Pelita || style="background:#CF9731; border: 1px #aaa solid" | || Kuning keemasan || Kebenaran | ||
|} | |} | ||
==Sejarah<ref>{{cite book | |||
| last = Pdt Timotius Sutmo, MA, MMEd | |||
| first = | |||
| authorlink = | |||
| title = PENYULUH Edisi Jubileum GBI | |||
| chapter= Sejarah Logo GBI | |||
| publisher = [[Badan Pekerja Harian GBI|Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia]] | |||
| year = 2020 | |||
| month = Oktober | |||
| doi = | |||
| id = | |||
}}</ref>== | |||
<!-- | |||
Video sejarah logo GBI dari Jubileum 50 tahun GBI: | |||
<div class="container"> | |||
<div class="col-md-6"> | |||
<div class="ratio ratio-16by9"> | |||
<div class="ratio-item"> | |||
{{#ev:youtube|_dK1QnKR0Co}} | |||
</div> | |||
</div> | |||
</div> | |||
</div--> | |||
Pada saat terbentuknya pada tahun 1970, GBI belum memiliki logo bergambar. Gereja-gereja hanya membuat stempel sederhana berbentuk lingkaran dengan tulisan "Gereja Bethel" melengkung di bagian atas, alamat gereja mendatar di tengah, dan kata Indonesia melengkung di bawahnya.<!--Ref: Pdt Jorry Tasik, Buku PENYULUH Edisi Jubileum GBI--> | |||
Atas saran Pdt Julius Ishak, maka dibuatlah sayembara berhadiah mengenai pembuatan logo GBI. | |||
Salah satu peserta sayembaranya adalah Pdt Samuel Sutomo, yang berjiwa seni dan multi-talenta. Dari karyanya, muncullah logo GBI yang terinsipirasi dari logo Oikumene PGI pada waktu itu. Kemiripan logo PGI dan GBI masih terlihat, terutama pada huruf E. | |||
Setelah selesai karya tersebut, lalu diwakilkan melalui Pdm Sandar K Seo (aktivis pemuda GBI Petamburan) untuk diajukan kepada panitia sayembara. | |||
Dalam pemilihan itu, ternyata karya Pdt Samuel Sutomo yang terpilih sebagai pemenang dan diterima sebagai logo resmi Gereja Bethel Indonesia pada tahun 1972. | |||
<gallery> | |||
File:Logo GBI awal.png|Sebelum 1988 | |||
File:Logo GBI biru.png|1988 | |||
File:Logo GBI.svg|2004 | |||
</gallery> | |||
Pada tahun 1988, Pdt Benny Gerungan, MA, Sekretaris Umum BPH GBI 1994-2000, mengusulkan agar huruf D dan N pada kata Indonesia yang awalnya merupakan huruf kecil, diubah menjadi huruf kapital. Pada mulanya Pdt Samuel Sutomo kurang sependapat dengan usulan tersebut karena menurut beliau logo tidak terikat dengan bahasa baku. Sebagai contoh, kata Oikumene yang menjadi logo PGI, terdiri dari huruf kapital kecuali huruf M dan N. Namun pada akhirnya, Pdt Samuel menyetujui perubahan tersebut lalu disahkan pada Sinode 1988. | |||
<!--Namun sayangnya, perubahan itu tidak dikerjakan oleh tangan Pdt. Samuel Sutomo sendiri sehingga karena kurang tahun asal usul huruf acuannya, maka hasilnya, penggalan kata “Indon” itu terlihat tidak senafas dengan huruf-huruf pada kata “Gereja Bethel” diatasnya. Gaya patah-patah itu tidak dikenal pada huruf-huruf yang lebih asli diatasnya. Ini pantas menjadi catatan untuk penyempurnaan lebih lanjut di masa yang akan datang. --> | |||
Untuk warna, sebelumnya logo GBI selalu menggunakan biru polos (''monochrome'') dengan tujuan menandakan keaslian kop surat di antara tulisan hitam di sekitarnya. | |||
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, logo GBI dimodernisasi dengan mengembangkan warna dan maknanya. Pengembangan ini dimulai pada era Pdt Soehandoko Wirhaspati, MA (2000-2004) dalam Tata Gereja tahun 2004, dilanjutkan dengan digitalisasi pada era kepemimpinan Pdt Dr Jacob Nahuway, MA (2004-2014), dan semakin digunakan dalam komunikasi internet dan media sosial pada masa kepemimpinan Pdt Dr Japarlin Marbun (2014-2019). | |||
== Referensi == | |||
{{reflist}} | |||
<!-- | |||
==Sumber== | ==Sumber== | ||
* Artikel [http://www.sinodegbi.org/home/index.php?option=com_content&view=article&id=375:penjelasan-logo&catid=443:gbi&Itemid=454 "'''''Penjelasan Logo'''''"] di situs web resmi Sinode GBI | * Artikel [http://www.sinodegbi.org/home/index.php?option=com_content&view=article&id=375:penjelasan-logo&catid=443:gbi&Itemid=454 "'''''Penjelasan Logo'''''"] di situs web resmi Sinode GBI | ||
--> | |||
[[Kategori:Gereja Bethel Indonesia]] | [[Kategori:Gereja Bethel Indonesia]] | ||
[[Kategori:Logo]] | [[Kategori:Logo]] | ||
{{DISPLAYTITLE:Logo GBI}} |
Revisi terkini sejak 3 September 2024 11.04
Logo Gereja Bethel Indonesia memiliki komponen-komponen dan warna-warni yang masing-masing memiliki makna.
Arti logo
Secara keseluruhan, logo ini memiliki arti bahwa Gereja Bethel Indonesia dipanggil untuk bersekutu dan memberitakan Injil ke seluruh dunia dengan penuh semangat oleh kuasa Roh Kudus, pengorbanan dan kesetiaan dalam kekudusan dan kebenaran untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja.
Komponen logo
Warna yang dipakai
Komponen | Warna | Arti | |
---|---|---|---|
Lingkaran | Emas | Kemuliaan | |
Latar Belakang | Putih | Kekudusan | |
Tulisan | Biru | Kesetiaan | |
Salib | Merah | Pengorbanan | |
Lidah Api | Kuning kemerahan (jingga) | Semangat oleh kuasa Roh Kudus | |
Pelita | Kuning keemasan | Kebenaran |
Sejarah[1]
Pada saat terbentuknya pada tahun 1970, GBI belum memiliki logo bergambar. Gereja-gereja hanya membuat stempel sederhana berbentuk lingkaran dengan tulisan "Gereja Bethel" melengkung di bagian atas, alamat gereja mendatar di tengah, dan kata Indonesia melengkung di bawahnya.
Atas saran Pdt Julius Ishak, maka dibuatlah sayembara berhadiah mengenai pembuatan logo GBI.
Salah satu peserta sayembaranya adalah Pdt Samuel Sutomo, yang berjiwa seni dan multi-talenta. Dari karyanya, muncullah logo GBI yang terinsipirasi dari logo Oikumene PGI pada waktu itu. Kemiripan logo PGI dan GBI masih terlihat, terutama pada huruf E. Setelah selesai karya tersebut, lalu diwakilkan melalui Pdm Sandar K Seo (aktivis pemuda GBI Petamburan) untuk diajukan kepada panitia sayembara. Dalam pemilihan itu, ternyata karya Pdt Samuel Sutomo yang terpilih sebagai pemenang dan diterima sebagai logo resmi Gereja Bethel Indonesia pada tahun 1972.
Pada tahun 1988, Pdt Benny Gerungan, MA, Sekretaris Umum BPH GBI 1994-2000, mengusulkan agar huruf D dan N pada kata Indonesia yang awalnya merupakan huruf kecil, diubah menjadi huruf kapital. Pada mulanya Pdt Samuel Sutomo kurang sependapat dengan usulan tersebut karena menurut beliau logo tidak terikat dengan bahasa baku. Sebagai contoh, kata Oikumene yang menjadi logo PGI, terdiri dari huruf kapital kecuali huruf M dan N. Namun pada akhirnya, Pdt Samuel menyetujui perubahan tersebut lalu disahkan pada Sinode 1988.
Untuk warna, sebelumnya logo GBI selalu menggunakan biru polos (monochrome) dengan tujuan menandakan keaslian kop surat di antara tulisan hitam di sekitarnya.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, logo GBI dimodernisasi dengan mengembangkan warna dan maknanya. Pengembangan ini dimulai pada era Pdt Soehandoko Wirhaspati, MA (2000-2004) dalam Tata Gereja tahun 2004, dilanjutkan dengan digitalisasi pada era kepemimpinan Pdt Dr Jacob Nahuway, MA (2004-2014), dan semakin digunakan dalam komunikasi internet dan media sosial pada masa kepemimpinan Pdt Dr Japarlin Marbun (2014-2019).
Referensi
- ^ Pdt Timotius Sutmo, MA, MMEd (Oktober 2020). "Sejarah Logo GBI". PENYULUH Edisi Jubileum GBI. Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia.