Ayo Saat Teduh/06/22: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k fmt
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title="
 
Baris 1: Baris 1:
{{unified info | templatetype=saatteduh
{{unified info | templatetype=saatteduh
   | image=
   | image=
   | judul = Janji-janji yang boleh disampaikan kepada Tuhan
   | title= Janji-janji yang boleh disampaikan kepada Tuhan
   | bulan = 06
   | bulan = 06
   | hari = 22
   | hari = 22

Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 03.09

"Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.” (Mazmur 18:2-4)

Alkitab memperlihatkan dengan sangat jelas. Karya Allah dalam hidup kita tergantung dari janji-janji-Nya kepada kita, bukan dari janji-janji kita kepada Dia. Namun, hal ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh menyatakan kasih dan pengabdian kita kepada-Nya melalui janji-janji yang kita buat kepada Dia. Dalam kesaksian yang muncul dari hati Daud, ia membuat dua janji yang penting kepada Tuhan. “Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN… Terpujilah TUHAN, seruku.” Sambil kita pelajari apa yang menyertai janji-janji tersebut, kita akan melihat seperti apakah janji-janji yang boleh disampaikan kepada Tuhan.

Mengasihi Tuhan adalah intisari dari hubungan kita dengan Tuhan.

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Matius 22:37).

Kasih kita kepada Tuhan adalah respons terhadap kasih-Nya yang besar kepada kita.

“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yohanes 4:19).

Sejak dahulu, Tuhan telah berjanji bahwa Ia akan memulihkan hati umatNya, agar mereka mengasihi Dia dengan benar.

“Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup” (Ulangan 30:19).

Konteks dari janji Daud kepada Tuhan untuk mengasihi Dia menunjukkan bahwa Ia mengerti janji dari Tuhan ini. Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku.” Daud percaya bahwa Tuhanlah yang memberikan kepada dia kekuatan yang ia perlukan supaya dapat berjalan dalam kasih bersama dengan Tuhan.

Saat kita bertumbuh dalam kesadaran kita akan kasih Tuhan, kita belajar untuk berseru kepada Dia untuk menolong kita dari masa-masa yang sulit. Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.”

Janji Daud untuk berseru kepada Tuhan di tengah-tengah kesulitan didasarkan kepada karakter Allah yang layak dipuji. Sebelumnya Daud sudah berseru kepada Tuhan berkali-kali, dan Tuhan menolong Daud. Daud mengenal Allah sebagai tempat perlindungan yang kuat. “Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!”

Seperti sudah kita lihat sebelumnya, dalam janji-janji bangsa Israel untuk taat kepada hukum-hukum Tuhan, mereka mengandalkan diri mereka sendiri. Dalam janji-janji Daud untuk mengasih Allah dan berseru kepada-Nya, Ia mengandalkan karakter dan kemahakuasaan Tuhan!

Doa

Ya Tuhan yang mengasihi dan menyelamatkan, kasihku kepadaMu sesungguhnya adalah karyaMu di dalam hatiKu! Dan seruanku agar Engkau menolongku adalah karena Engkau telah selalu setia untuk menolong aku! Engkaulah Allahku, kekuatanku, kepadaMu aku percaya! Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.