Ayo Saat Teduh/07/07: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
baru
 
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title="
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{unified info | templatetype=saatteduh
{{unified info | templatetype=saatteduh
   | image=
   | image=
   | judul = Kesanggupan Tuhan dan janji-janji Tuhan (3)
   | title= Kesanggupan Tuhan dan janji-janji Tuhan (3)
   | bulan = 07
   | bulan = 07
   | hari = 07
   | hari = 07

Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 03.10

Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami… dari perapian yang menyala-nyala itu. (Daniel 3:17)

Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. (Yudas 1:24)

Renungan kita hari ini akan membahas perihal bertumbuh di dalam kasih karunia Tuhan dalam kaitannya dengan janji-janji Tuhan. Hidup di dalam janji-janji Tuhan adalah istilah lain untuk hidup di dalam kasih karunia Tuhan. Sekali lagi ayat renungan kita hari ini akan berbicara mengenai kesanggupan Tuhan. Semakin kita mengerti apa yang Allah sanggup lakukan, semakin besar kepercayaan kita kepada janji-janji-Nya.

Tiga pemuda Israel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, memberikan kesaksian yang dahsyat mengenai kesanggupan Allah. Raja Nebukadnezar telah memerintahkan seluruh rakyatnya untuk menyembah berhala di bawah ancaman hukuman mati. “Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu; siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!” (Daniel 3:4-6). Ketiga pemuda ini memberikan jawaban yang berani terhadap perintah itu karena mereka mengandalkan kesanggupan Allah. “Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami… dari perapian yang menyala-nyala itu. ” Mereka tidak mau sujud menyembah berhala tersebut sehingga mereka dilemparkan ke perapian yang menyala-nyala. Kemudian Tuhan memperlihatkan kemampuannya bagi mereka. Ketika raja melihat ke dalam perapian tersebut, ia berseru, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” (Daniel 3:25). Ya, Tuhan membuktikan bahwa Ia sanggup menyelamatkan mereka.

Ratusan tahun kemudian, Rasul Yudas menulis mengenai kesanggupan Tuhan dalam dua area penting. “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. ” Kesanggupan Allah ini menawarkan kepastian bahwa Tuhan sanggup untuk menjaga umat-Nya supaya jangan tersandung selama di dunia ini dan membuat mereka tidak bernoda ketika mereka masuk ke sorga. Kita semua tahu bahwa kita sangat mudah untuk tersandung sehingga jatuh ke dalam dosa. Kita juga tahu bagaimana musuh selalu menuduh kita sehingga kita ragu bahwa kita dapat berdiri di hadapan Tuhan dalam keadaan sudah diampuni, disucikan, diubahkan dan dimuliakan. Ketahuilah bahwa Allah sanggup untuk bekerja dalam kedua aspek tersebut bagi semua orang yang rendah hati dan percaya kepada-Nya.

Doa

Tuhan, betapa Engkau sangat sanggup! Engkau sanggup menyelamatkan aku dari bahaya dalam hidupku. Engkau sanggup untuk mencegah aku jatuh ke dalam dosa. Engkau sanggup untuk menjadikan aku tak bercacat cela di hadapan-Mu suatu saat di Sorga. Tuhan, kesanggupan-Mu yang ajaib mendorong aku agar lebih lagi mengandalkan Engkau dan janji-janji-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami… dari perapian yang menyala-nyala itu. (Daniel 3:17) Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. (Yudas 1:24)