Lihat sumber KOM/KOM 300/310.3

{{DISPLAYTITLE:KOM 310.3 Selengkap senjata Allah}}
{{KOM300 | KOM310=yes }}
{{blockquote
| quote= '''''Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; …'''''
| footer= {{sabdaweb2v|Efesus 6:11}}
}}
== Tujuan ==
Memberikan pemahaman tentang fungsi-fungsi perlengkapan senjata yang disediakan Allah bagi kita dalam melakukan peperangan rohani.

Ketika kita menjadi seorang Kristen, kita terhisap dalam suatu angkatan perang. Kita bukan hanya sekedar seorang pelayan Tuhan, tetapi juga seorang Prajurit Kristus!

Sebagai seorang prajurit, kita menghadapi satu musuh baru. Kita bukan hanya memiliki satu perjalanan Kekristenan, tetapi juga memiliki suatu Peperangan Rohani.

<p class="mb-0">Kita tidak bebas dari peperangan, tetapi kita diberi:</p>
* Senjata untuk mempertahankan diri
* Senjata untuk menyerang

Dan jaminan kemenangan di dalam Yesus Kristus.

== Tiga kebenaran tentang senjata Allah ==
<ol class="list-kom">
<li>'''Senjata harus diambil sebelum hari pertempuran'''</li>
<p>Prajurit harus mengambil senjata sebelum hari pertempuran dan bukannya sementara atau setelah pertempuran berlangsung.</p>

<p>Itu sebabnya ‘pengambilan senjata’ adalah persiapan dalam masa damai, sehingga ketika serangan dan godaan datang, kita mampu berdiri dan tidak dapat disergap tanpa persiapan.</p>

<li>'''Senjatanya harus lengkap'''</li>
<p>Ketika seorang prajurit pergi berperang, dia mesti dipersenjatai dengan lengkap.</p>

<li>'''Senjata itu miliknya Tuhan'''</li>
<p>Prajurit yang akan berperang tidak perlu menyiapkan perlengkapannya. Menyiapkan perlengkapan perang adalah kewajiban Kerajaan.</p>

</ol>

== Ikat pinggang kebenaran ==
Ini adalah sabuk kulit yang dipakai oleh prajurit Romawi di sekeliling pinggangnya.

Tidak seperti ikat pinggang para wanita modern yang lebih bersifat dekoratif, prajurit Romawi menggunakannya untuk menempatkan senjata.

<ol class="list-kom">
<li>'''Ikat pinggang melingkari dengan kebenaran Firman Tuhan'''</li>
Kebenaran Firman Tuhan harus melingkupi seluruh pola pikir dan akal budi kita.<br />
<p>Hidup dalam kebenaran Firman Tuhan akan menjadi sumber kekuatan manusia roh kita.</p>

<li>{{BibleVerseQuoteBox|1 Pet 1:13}} '''Ikat pinggang yang terpasang mencerminkan kesiapan'''</li>
<p>Ketika ikat pinggang terpasang, kita siap melakukan peperangan kita.</p>
</ol>

== Baju zirah keadilan ==
Baju zirah (Lat: ''‘Lorica Segmentata’'') adalah alat pelindung tubuh bagian atas di mana terdapat organ-organ tubuh yang vital. Hati, jantung dan ginjal kita juga terdapat di dalamnya.

Kata ‘keadilan’ dalam bahasa Inggrisnya adalah ''“Righteousness” ''dan Ibrani adalah ''“Tzedek” ''yang pengertiannya adalah rasa keadilan di dalam standarnya Allah, yaitu memperlakukan dan mengasihi sesama seperti memperlakukan dan mengasihi diri sendiri.

<ol class="list-kom">
<li>'''Baju zirah melindungi hati'''</li>
Itulah sebabnya {{sabdaweb2v|Amsal 4:23}} berkata,
:'''''“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”'''''

<li>'''Baju zirah itu relatif tidak dapat ditembus'''</li>
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>Rasa bersalah dan terkutuk adalah serangan dari dalam diri kita. Atasilah dengan iman!</li>
<li>Kepahitan dan tidak mau mengampuni adalah serangan dari luar. Atasilah dengan kasih!</li>
</ol>

{{BibleVerseQuoteBox|Yes 59:17}} Tetapi pemakai baju zirah tidak boleh berdiam diri (pasif) ketika menerima serangan/tikaman, karena dalam hal ini baju zirah ini akan dapat ditembus. Sebab itu kita tidak boleh buka celah atau merasa diri kuat.
</ol>

== Kasut kerelaan memberitakan Injil Damai Sejahtera ==
Seorang prajurit Romawi tidak siap untuk pergi atau diutus ke mana pun tanpa memakai kasutnya (Lat: ''‘Caligae’''). Artinya, tidak ada seorang Kristen pun dapat diutus tanpa membawa Injil Damai Sejahtera.

<ol class="list-kom">
<li>'''Kasut berbicara tentang pendirian rohani'''</li>

<p>Kasut prajurit Romawi berpaku-paku di bawah alasnya, agar bisa menjejakkan kaki dengan kokoh ketika bertarung.</p>

<p>Pendirian rohani kita adalah pengakuan bahwa kita hidup di bawah hukum kasih karunia dan pengampunan Tuhan atas segala dosa-dosa kita melalui pengorbanan Kristus.</p>

<li>'''Kasut berbicara tentang perlindungan terhadap kaki'''</li>

<p>Kasut ini melindungi kaki dari batu-batu atau benda-benda keras yang bisa melukai kaki sewaktu berjalan.</p>

<p>Kerelaan memberitakan Injil akan melindungi kita dari perasaan terluka, kecewa, dan sebagainya bila mengalami tekanan, aniaya, dan hal yang tidak baik lainnya. Dalam memberitakan Injil berani berkorban dan bayar harga.</p>

<li>'''Kasut berbicara tentang tujuan perjalanan rohani'''</li>

<p>Kasut prajurit Romawi kuat, bertali-tali setinggi betis, didesain untuk dipakai melakukan perjalanan jauh.</p>

<li>'''Kasut berbicara tentang perlindungan terhadap kotoran'''</li>

<p>Kasut melindungi hati kita agar tidak terkena ‘kotoran’, yaitu motivasi yang tidak Alkitabiah dalam melakukan perjalanan kita.</p>

<p>{{BibleVerseQuoteBox|Luk 4:18-21; Mat 5:9, 43-44}} Ke mana pun kita ‘pergi’ dalam perjalanan rohani, kita ‘mengabarkan’ berita pengampunan. Artinya perjalanan hidup kita selalu diliputi pengampunan kepada sesama secara tanpa syarat - seperti yang telah Kristus lakukan bagi kita.</p>

</ol>

== Perisai iman ==
Ada dua jenis perisai prajurit Romawi, yaitu:
* '''Yang berbentuk bulat dan terbuat dari logam'''
*: Untuk menangkis senjata dan menyerang musuh dalam pertarungan yang berhadap-hadapan.
* '''Yang berbentuk empat persegi panjang dan terbuat dari kayu '''
*: Berukuran besar, yang paling terkenal digunakan pasukan infanteri dalam membentuk ‘formasi kura-kura’ untuk menangkis dan memadamkan anak panah berapi yang dilepaskan oleh musuh dari jauh. Selain itu juga dipergunakan dalam pertarungan jarak dekat dan berhadap-hadapan.

Paulus sedang berbicara tentang perisai jenis kedua, untuk memadamkan anak panah berapi dari musuh rohani.

<ol class="list-kom">
<li>'''Percaya bahwa rancangan Tuhan sempurna'''</li>
<p>Kita mengangkat Perisai Iman ketika kita merenungkan tentang apa yang telah Tuhan lakukan di samping kehadiran masalah kita.</p>

<li>{{BibleVerseQuoteBox|Rom 4:18-21; Mzm 28:7, 37:5}} '''Percaya bahwa Tuhan pasti menggenapi janji-janji-Nya'''</li>
<p>Kita mengangkat Perisai Iman ketika kita memilih untuk berdiri di atas janji-janji Tuhan.</p>
</ol>

== Ketopong keselamatan ==
{{BibleVerseQuoteBox|Ibr 6:9}} Ketopong (Lat: ''‘galea’'') adalah perlengkapan yang harus kita kenakan untuk melindungi kepala. Jadi ketopong keselamatan dalam hal ini melindungi pikiran kita.

<p class="mb-0">Keselamatan adalah suatu jaminan pengharapan yang pasti.</p>
* Keselamatan masa lalu<br />Yaitu '''roh '''kita diperbaharui ketika kita datang kepada Kristus.
* Keselamatan masa kini<br />Yaitu '''jiwa '''kita dipulihkan melalui Firman Tuhan.
* Keselamatan masa depan<br />Yaitu '''tubuh '''kita akan disempurnakan jika Dia datang kembali.

== Pedang Roh ==
Pedang (Lat: ''Cladius'') ini adalah satu-satunya senjata penyerang yang diberikan Tuhan kepada kita.

Pedang Roh, yang adalah Firman Tuhan (rhema), dipergunakan untuk memukul mundur kuasa kegelapan.

<ol class="list-kom">
<li>'''Bentuk pedang Romawi seperti lidah'''</li>

<p>Kita melawan dan menolak serangan musuh rohani dengan memperkatakan rhema Firman Tuhan.</p>

<li>{{BibleVerseQuoteBox|Yer 23:29; Yes 55:11}} '''Pedang itu sangat efektif untuk menikam musuh'''</li>
Pedang Roh berbicara tentang Firman Tuhan yang sedang diucapkan atau “rhema”.<br />
Inilah perkataan yang diperlukan pada saat menghadapi situasi tertentu.<br />
Iblis pasti kalah terhadap otoritas Firman Tuhan.
</ol>

== Cara menggunakan senjata Allah ==

<ol class="list-kom">
<li>{{BibleVerseQuoteBox|Ef 6:14a}} '''Berdiri tegap'''</li>
<p>Tanpa berdiri tegap tak mungkin seseorang bisa mengenakan perlengkapan senjata tersebut dengan baik. Mengenakan selengkap senjata Allah dalam keadaan duduk atau tidur akan membuat kita sulit bergerak dan tidak mampu menggunakannya.</p>

<li>'''Dalam doa dan permohonan'''</li>
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>{{BibleVerseQuoteBox|Ef 6:18}} '''Pasukan itu bertempur dalam formasi'''</li>
<p>Inilah doa dan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.</p>

<p>Misalnya dalam formasi kura-kura, formasi itu dibuat sedemikian rupa sehingga seorang prajurit dapat saling menjaga dalam pertempuran; terutama dalam menghadapi hujan anak panah.</p>

<li>'''Senjata-senjata itu tidak sepenuhnya efektif'''</li>
<p>Ketopong dan Baju Zirah dapat ditembus senjata lawan jika menerima serangan langsung dan lurus.</p>

<p>Kaki prajurit tetap bisa kotor jika kasutnya menginjak kotoran.</p>
</ol>

<li>'''Tetap Berdiri Setelah Menyelesaikan Segala Sesuatu'''</li>
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>'''Memenangkan pertempuran'''</li>
<p>Prajurit yang menang adalah yang tetap berdiri setelah pertempuran berakhir.</p>

<p>Prajurit Kristus harus memenangkan pertempuran rohaninya.</p>

<li>'''Waspada dan berjaga-jaga'''</li>
Setelah memenangkan sebuah pertempuran haruslah tetap waspada dan berjaga-jaga karena:
* {{BibleVerseQuoteBox|Luk 4:13}} Musuh masih bisa menyerang kembali.
* {{BibleVerseQuoteBox|1 Kor 9:27}} Kemenangan bisa membuat kita terlena serta tinggi hati.
</ol>
</ol>

== Diskusi ==
Pengertian baru apakah yang kita peroleh dari materi pelajaran ini?

== Aplikasi ==
Rumuskan sikap-sikap baru kita di tengah-tengah orang lain sebagai ekspresi dari apa yang dipelajari hari ini.

<div class="border border-primary rounded p-3 mb-3">
{{blockquote
| quote= ''"The reason we must put on the whole armor of God is to withstand evil. We don't war against people, but against a spiritual hierarchy of invisible power."''
| footer= Stormie Omartian
}}
</div>

{{responsiveImage | filename=The armor of God.jpg | addclass=col-md-6 p-2 }}

==Sumber==
* {{cite book
  | last = Abraham Lalamentik dan Tim
  | first = 
  | authorlink = Pengajaran
  | title = '''The Soldier'''
  | publisher = GBI Jalan Gatot Subroto
  | location = Jakarta
  | chapter = ''330.2 Pemulihan Pondok Daud''
  | month = Oktober
  | year = 2020
  | edition = 1 (Online), Oktober 2020
  | id = ISBN 978-979-3571-20-1
}}