Utama: Perbedaan antara revisi
k (upd) |
k (upd) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{#ifeq: {{#skin:}} | wptouch117 | {{Halaman Utama3/mobile}} | | {{#ifeq: {{#skin:}} | wptouch117 | {{Halaman Utama3/mobile}} | | ||
{{#ifeq: {{#skin:}} | wptouch | {{Halaman Utama3/mobile}} | {{Halaman | {{#ifeq: {{#skin:}} | wptouch | {{Halaman Utama3/mobile}} | {{Halaman Utama3b}} }} | ||
}} | }} |
Revisi per 1 Maret 2013 19.11
[[Berkas:{{{ilustrasi}}}|class=img-responsive img-rounded img-fluid rounded|link={{{nama}}}|{{{nama}}}|768px|border]]
Pesan Gembala
{{{ringkasan}}}
[[Berkas:{{{ilustrasi}}}|class=img-responsive img-rounded img-fluid rounded|link={{{nama}}}|{{{nama}}}|768px|border]]
Pesan Gembala Pembina
{{{ringkasan}}}
Renungan Khusus
{{{ringkasan}}}
[[Kesalahan: waktu tidak sah.|Kesalahan: waktu tidak sah.]] | Selengkapnya »
Minggu II | April 2010
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. (2 Korintus 11:2) Salah satu gambaran indah yang Alkitab berikan adalah orang percaya sebagai mempelai wanita dan Kristus sebagai mempelai laki-lakinya. Rasul Paulus juga mengatakan kebenaran ini dalam Efesus 5:32, "Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat." Kita Wahyu juga menggambarkan perjumpaan orang percaya dengan Kristus sebagai perjamuan kawin anak domba: Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (Wahyu 19:7) |
[[Renungan khusus/{{{tahun}}}-{{{minggu}}}|{{{judul}}}]]
Kesalahan: waktu tidak sah.
Jika berbicara tentang hari kelahiran, maka ada banyak nabi dan tokoh agama yang memiliki hari kelahiran. Demikian juga hari kematian, semua orang di atas muka bumi ini memiliki hari kelahiran dan hari kematiannya. Tetapi jika berbicara mengenai hari kebangkitan, hanya Yesus yang memiliki hari kebangkitan dan kehidupan kekal. Inilah yang membedakan Yesus dengan tokoh agama lainnya. Faktanya adalah Yesus secara historis terbukti benar mati di atas kayu salib menurut hukuman Romawi saat itu. Kita memiliki bukti-bukti kuat dari kitab Perjanjian Baru dan kitab sejarah di luar Alkitab yang mencatat ada seseorang bernama Yesus yang betul-betul mati di atas kayu salib. Kedua, bahkan seorang pakar sejarah Perjanjian Baru yang juga seorang Atheist dan kritikus utama terhadap kebangkitan Yesus yaitu Dr. Gerd Ludemann berkata, “secara historis tidak dapat disangkal bahwa Yesus betul-betul mati." [[Renungan khusus/{{{tahun}}}-{{{minggu}}}|Selengkapnya »]]
|
[[Devosi/{{{tahun}}}-{{{minggu}}}|{{{judul}}}]]
Kesalahan: waktu tidak sah.
Penyembahan bukan sekedar aktivitas dan rutinitas belaka, sebab jika demikian, maka penyembahan hanyalah serangkaian kegiatan atau tindakan yang hambar dan tidak berjiwa. Penyembahan terkait dengan hati kita dan hati TUHAN. Rasanya hampir tidak mungkin terjadi penyembahan tanpa melibatkan hati. Terkait dengan Hati dan Penyembahan, ada tiga hal yang patut menjadi perenungan kita, yakni: [[Devosi/{{{tahun}}}-{{{minggu}}}|Selengkapnya »]]
|