Prajurit pendoa syafaat (9 Weeks of Breakthroughs)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

God's Army of Intercessors
By Tiffany Ann Lewis

Prajurit Pendoa Syafaat
Oleh Tiffany Ann Lewis

The effective, fervent prayer of a righteous man avails much.” (James 5:16)
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16)

Thus saith Adonai tz’vaot, the LORD God of hosts; “My army fights on their knees.” The Lord deposited this revelation in my heart as I looked in my Hebrew Bible at the first letter of the phrase, “Lord of hosts.” In Hebrew, Lord of Hosts is Adonai tz’vaot - Lord (Adonai) of hosts (tz’vaot). Tz’vaot is a plural form of tz’vah צָבָא (Strong’s #6635; pronounced tz-ah-vah) and is generally thought of as the angels (hosts) of heaven. However, we are part of that group too, let me explain.

Demikianlah dikatakan oleh Adonai tz’vaot, TUHAN Semesta Alam, “Tentara-Ku berperang dengan lutut mereka.” Tuhan menaruh pewahyuan ini dalam hati saya ketika saya melihat kata pertama "Tuhan semesta alam" dalam Alkitab Ibrani saya. Dalam bahasa Ibrani, Tuhan Semesta Alam adalah Adonai tz’vaot – Tuhan (Adonai) semesta alam (tz’vaot). Tz’vaot adalah bentuk jamak dari tz’vah צָבָא (Strong’s #6635; dilafalkan tz-ah-vah) dan biasanya dianggap sebagai para malaikat (penghuni) surga. Namun demikian, kita pun adalah bagian dari kelompok itu, mari saya jelaskan.

Tz’vah (host) speaks of those that dwell in heaven (1 Kings 22:19), of celestial beings (Deuteronomy 4:19), and even refers to the sun and moon (Genesis 2:1). It has the primary meaning of: to go forth, wage war, to fight and to serve. In the bible, it speaks of any organized army arrayed for battle, human and/or superhuman (Joshua 4:13, 5:14-15). God alone is the Creator and Sustainer of all hosts under heaven thus His name, Lord of hosts, Adonai tz’vaot.

Tz’vah (penghuni) berbicara tentang mereka yang berdiam si Surga (1 Raja 22:19), para makhluk surgawi (Ulangan 4:19), dan bahkan merujuk pada matahari dan bulan (Kejadian 2:1). Kata ini memiliki makna utama yaitu: pergi, berperang, bertarung, dan untuk melayani. Di dalam Alkitab, kata ini berbicara mengenai segala barisan tentara yang telah diatur yang berbaris untuk bertempur, manusia dan/atau manusia super (Yosua 4:13; 5:14-15). Allah sendirilah Sang Pencipta dan Penopang dari segala sesuatu di bawah kolong langit sehingga nama-Nya disebut Tuhan Semesta Alam, Adonai tz’vaot.

The revelation of the “interceding army” comes from the first letter that spells tz’vaot in Hebrew. Tz’vaot begins with the Hebrew letter tzadai צ . The letter tzadai (also called tz’addik) means “righteous man” and the form of the letter looks like a person on their knees with their hands up lifted in prayer צ . This reveals to us, spiritually, that God’s army (tz’vaot), is comprised of righteous (tz’addik) men and women who are on their knees interceding at the command of the Lord of hosts. We are a portion of the mighty army of God that fights on their knees.

Pewahyuan mengenai “tentara yang bersyafaat” berasal dari huruf pertama yang dieja tz’vaot dalam bahasa Ibrani. Tz’vaot dimulai dengan huruf Ibrani tzadai צ. Huruf tzadai (juga disebut tz’addik) berarti “orang yang benar” dan bentuk huruf ini seperti seseorang yang berlutut dengan tangan yang terangkat di dalam doa צ. Hal ini menyingkapkan kepada kita, secara roh, bahwa barisan tentara Allah (tz’vaot) itu terdiri dari orang-orang benar (tz’addik) yang berlutut untuk bersyafaat atas perintah dari Tuhan Semesta Alam. Kita adalah bagian dari barisan tentara Allah yang perkasa yang berperang di atas lutut mereka.

“The effective, fervent prayer of a righteous man avails much.” (James 5:16)

Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16)

I don’t know about you, but there have been times in my walk with God when I wondered just how effectual prayer really is. Let’s take a look at what Scripture reveals. In Greek, the phrase for “effective, fervent” prayer is energeo (Strong’s #1754; pronounced en-erg-eh’-o.) Energeo means: work, to be in work, to be effective, active, operative, to energize or be energized. Interestingly, it also speaks of showing yourself at “effective” work i.e. putting forth power to accomplish what you are doing. It doesn’t speak of force but rather reveals why the prayer of the righteous man avails much. It avails much because we are righteous in Christ Jesus and God is able to do exceeding abundantly above all that we ask or think. This is the power that worketh (energeo) in us!!!

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tapi ada waktu-waktu dalam perjalanan saya dengan Allah di mana saya bertanya-tanya bagaimanakah sebenarnya doa yang benar-benar mujarab. Mari kita lihat apa yang diungkapkan oleh Alkitab. Dalam bahasa Yunani, frase untuk doa yang "dengan yakin didoakan" adalah energeo (Strong's #1754; dilafalkan en-erg-eh'-o). Energeo berarti: bekerja, sedang bekerja, menjadi efektif, aktif, operatif, memberi energi atau diberi energi. Menariknya, kata ini juga berbicara mengenai menunjukkan diri Anda pada kerja yang "efektif", misalnya menempatkan kekuatan untuk menyelesaikan apa yang sedang Anda kerjakan. Kata ini tidak berbicara mengenai daya kekuatan melainkan lebih menyatakan mengapa doa orang benar itu besar kuasanya. Doa orang benar itu besar kuasanya karena kita sudah dibenarkan dalam Yesus Kristus dan Allah mampu melakukan jauh lebih besar dari apa yang kita doakan atau pikirkan. Inilah kuasa yang bekerja (energeo) di dalam kita!!!

Our prayer avails much! Say it out loud and declare this truth over yourself, “My prayer avails much.” The Greek word for avails in James 5:16 is ischuo (Strong’s #2480). It means to be strong in body and in health, to have power and strength to overcome. It is the same word that is used in Philippians 4:13, “I can DO [ischuo] all things through Christ who strengthens me.” We can avail in all things through Christ who strengthens us. He strengthens us so we can do all things so we can avail in all things. Oh, can I get an Amen from the body of Christ!!!

Doa kita besar kuasanya! Katakan itu dengan keras dan deklarasikan kebenaran ini pada diri Anda sendiri, "Doa saya besar kuasanya." Kata Yunani untuk "kuasa" dalam Yakobus 5:16 adalah ischuo (Strong's #2480). Artinya adalah menjadi kuat dalam tubuh dan kesehatan, memiliki kuasa dan kekuatan untuk menaklukkan. Ini adalah kata yang sama dengan kata yang digunakan dalam Filipi 4:13, Segala perkara dapat kutanggung [ischuo] di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Kita memiliki kuasa yang besar melalui Kristus yang menguatkan kita. Dia memberi kita kekuatan agar kita cakap melakukan/menanggung segala sesuatu sehingga kita dapat berkuasa/menang atas segala sesuatu. Oh, apakah ada Amin dari semua tubuh Kristus!!!

The Bible is clear from cover to cover that we are all to pray. Though I can’t say that I understand it completely, after all He’s God and we’re not. Scripture reveals that intercession releases the power of the Holy Spirit into the lives of men and women. You know the Scripture, Thy kingdom come, Thy will be done on earth as it is in heaven…

Alkitab dengan jelas dari awal sampai akhir menjelaskan bahwa kita semua harus berdoa. Walau saya tidak dapat mengatakan bahwa saya mengerti ini sepenuhnya, toh Dia adalah Allah dan kita bukan. Alkitab mengungkapkan bahwa syafaat akan melepaskan kuasa Roh Kudus ke dalam kehidupan kita semua. Anda tahu ayat yang berkata, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Through His intercession and in His name, we have access to the Throne of Grace and can boldly speak our petition. The Hebrew word for intercession is paga (Strong’s #6293 pronounced pa-gah). Paga means: to encounter, meet, reach, entreat, make intercession. It also has military overtones with shades of meaning like: to make attack, to strike upon, and to reach the mark, to strike or touch a boundary.

Melalui doa syafaat-Nya dan di dalam nama-Nya, kita memiliki akses untuk menghampiri Takhta Kasih Karunia dan dapat dengan berani menyampaikan permohonan kita. Kata Ibrani untuk syafaat adalah paga (Strong’s #6293, dilafalkan pa-gah). Paga berarti: berjumpa, bertemu, mencapai, memohon, dan bersyafaat. Kata ini juga memiliki nada militer dengan nuansa makna seperti: membuat serangan, menyerang, mengenai sasaran, serta untuk menggempur atau mengenai perbatasan.

I can’t think of any single passage in Scripture that more clearly identifies intercession as something that God has called us to than Ezekiel 22:30. “So I sought for a man among them who would make a wall, and stand in the gap before Me on behalf of the land, that I should not destroy it; but I found no one. A gap is a break in the protective hedge that surrounds whatever it is protecting. If there is a gap in the wall, it is weakened and the enemy has an entrance. Used here, “standing in the gap” is a metaphor for intercession.

Saya tidak dapat memikirkan ayat lain di Alkitab yang lebih tepat untuk menjelaskan mengenai syafaat sebagai sesuatu yang Tuhan perintahkan kepada kita selain dari Yehezkiel 22:30. "Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. Dalam bahasa Inggris, mempertahankan adalah stand in the gap atau berdiri di celah. Celah ini adalah sebuah keretakan di pagar pelindung yang mengelilingi. Jika ada celah di tembok, maka tembok akan menjadi lemah dan musuh dapat masuk. Dalam ayat ini, mempertahankan atau stand in the gap merupakan sebuah metafora bagi doa syafaat.

Throughout the bible, intercession is often used synonymously with prayer, however, there is a subtle difference. In a nut shell, prayer is dialogue between God and man and intercession is the act of intervening or mediating between two different parties. This subtle difference is revealed by the spiritual pictures each word paints.

Di sepanjang Alkitab, syafaat sering digunakan sama dengan doa, namun demikian, ada sebuah perbedaan mendasar. Singkatnya, doa adalah dialog antara Allah dan manusia, sementara syafaat adalah sebuah tindakan campur tangan atau menengahi antara dua pihak yang berbeda. Perbedaan mendasar ini diungkapkan oleh gambaran rohani dari masing-masing kata.

In Hebrew, the middle letter of a word has been likened to the “heart” of the word. Keeping that in mind, if we were to look at the Hebrew letters for the word prayer (Palal פָּלַל Strong’s # 6419; pronounced pah-lahl) we would see that it begins with the letter pay פ which is a pictograph of a mouth, symbolizing dialogue. The middle letter, or the “heart” of the word, is a lamed ל which represents reaching to/towards God.

Dalam bahasa Ibrani, huruf di tengah sebuah kata merupakan "jantung" dari kata tersebut. Ingatlah itu dalam pikiran Anda, jika kita lihat huruf Ibrani dari kata "doa" (Palal פָּלַל' Strong's #6419; dilafalkan pah-lahl), kita akan melihat kata ini dimulai dengan huruf pay פ yang merupakan piktograf dari sebuah mulut, menyimbolkan dialog. Huruf tengah, atau "jantung" dari kata itu adalah lamed ל yang berarti mencapai atau menuju Allah.

Now let’s look at the Hebrew word for intercession, paga. Like our word for prayer (palal), the word for intercession (paga פָּגַע ) begins with the same letter pay פ which symbolizes articulation. The next letter, or the “heart” of this word, is the letter gimel ג which is a pictograph of a camel, a beast of burden, symbolizing bearing a burden.

Sekarang mari kita lihat kata Ibrani untuk syafaat, paga. Seperti kata untuk doa (palal), kata untuk syafaat (paga פָּגַע) dimulai dengan huruf yang sama pay פ yang melambangkan pengucapan. Huruf berikutnya, atau "jantung" dari kata ini adalah huruf gimel ג yang merupakan piktograf dari seekor unta, seekor binatang pembawa beban, yang melambangkan membawa beban.

In other words, spiritually speaking, the heart of prayer is to connect with God and communicate with Him. Whereas, the heart of intercession is to bear someone else’s burden. “Bear ye one another’s burdens, and so fulfill the law of Christ.” Galatians 6:2 KJV

Dengan kata lain, ini secara rohani berbicara bahwa jantung dari berdoa adalah untuk terhubung dengan Allah dan berkomunikasi dengan-Nya. Sedangkan jantung dari syafaat adalah untuk membawa beban orang lain. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. (Galatia 6:2)

Your prayer is effectual…it avails much! “But I don’t see any changes, Sister Tiffany…” It doesn’t matter if we see it or not, the Bible says that it IS effectual and it DOES avail much!!! Let’s consider Daniel, Scripture reveals that he prayed and fasted for 21 days after receiving a great revelation. Did he see any changes through these 21 days? Did his circumstance change? No, but his prayer was effectual. Scripture reveals that from the first day that Daniel sought the Lord through prayer and fasting, God dispatched help. The prince of Persia was hindering the help that God sent…nevertheless…it got through. HalleluYAH! (Daniel 10:12-13)

Doa Anda sungguh efektif, dan besar kuasanya! "Tapi saya tidak melihat ada perubahan, Saudari Tiffany..." Tidaklah masalah apakah kita melihatnya atau tidak, Alkitab berbicara bahwa doa kita benar-benar efektif SAAT INI dan benar-benar besar kuasanya!!! Mari lihat Daniel, Alkitab mengungkapkan bahwa dia berdoa dan berpuasa selama 21 hari setelah menerima sebuah pewahyuan yang besar. Apakah dia melihat suatu perubahan selama 21 hari itu? Apakah dia melihat situasinya berubah? Tidak, tapi doanya tetap efektif. Alkitab mengungkapkan bahwa dari hari pertama Daniel mencari Tuhan melalui doa dan puasa, Allah telah mengirimkan bantuan. Raja Persia menghalangi bantuan yang Tuhan kirimkan, namun demikian, tetap bantuan itu dapat melalui segala halangan itu. HaleluYAH! (Daniel 10:12-13)

Can you imagine if Daniel stopped praying simply because he wasn’t seeing any results? Oy vey! Similarly…can you imagine what might happen if we stop?

Dapatkah Anda bayangkan jika Daniel berhenti berdoa hanya karena dia belum melihat hasil apa pun? Oy vey! Demikian pula ... dapatkah Anda membayangkan apa yang terjadi jika kita berhenti berdoa?

Intercession is not passively praying as we pass through the day, it is much more than that. Intercession comes with a cost; the cost of time, sleep, energy, and maybe even in some cases, the cost of our reputation. Are you willing to be part of God’s army of intercessors and stand in the gap?

Bersyafaat bukanlah doa yang pasif, tapi lebih dari sekedar demikian. Ketika bersyafaat kita harus membayar harga; yaitu waktu, tidur, tenaga, dan bahkan dalam banyak kali, kita harus membayar dengan reputasi kita. Apakah Anda bersedia untuk menjadi bagian dari Prajurit Pendoa Syafaat Allah dan mempertahankan celah?

Beloved, the Lord of Hosts is searching for someone to stand in the gap because what is most precious to Him is under attack…His beloved bride, “I am a wall…” (Song of Solomon 8:10a). We are God’s righteous army and there is a mighty war going on in the spiritual realm. May we respond to the Captain’s call and stand in the gap, whether it’s a good time for us or not, whether we understand it or not, whether we see the answer or not, whether we know the person or not. May we pray with Him and intercede for what is precious to Him and “bear one another’s burdens, and so fulfill the law of Christ.” (Galatians 6:2) Amen and Amen.

Saudara yang terkasih, Tuhan Semesta Alam sedang mencari orang yang mau berdiri di tengah karena apa yang paling berharga bagi-Nya ... yaitu mempelai yang dikasihi-Nya, sedang diserang. "Aku adalah suatu tembok..." (Kidung 8:10). Kita adalah tentara Allah yang benar dan ada peperangan dahsyat yang sedang terjadi di alam roh. Mari kita responi panggilan Sang Pemimpin dan berdiri di tengah, baik keadaan kita sedang baik ataupun tidak, mengerti atau tidak, sekalipun kita belum melihata jawaban, sekalipun kita tidak mengenal orangnya. Mari kita berdoa bersama Dia dan bersyafaat bagi mereka yang berharga bagi Dia, dan bertolong-tolongan menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. (Galatia 6:2). Amin dan Amin.


Prajurit pendoa syafaat
Buletin 9 Weeks of Breakthroughs.jpg
9 Weeks of Breakthroughs
PeriodeMinggu VIII
Tanggal11 Desember 2010
OlehTiffany Ann Lewis
SebelumnyaJangan sampai menyimpang!
SelanjutnyaPokok-pokok doa VIII
Buletin #09

Sumber