Memiliki prinsip

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala." (Efesus 4:13-15)

Pendahuluan

Banyak anak Tuhan yang sekalipun telah percaya Yesus dan bahkan melayani pekerjaan Tuhan, terjebak dalam masalah-masalah seperti penipuan, penyesatan, atau pergaulan yang tidak sehat dan tidak mengalami pertumbuhan rohani yang diharapkan. Jika kita sempat bertanya mengapa hal-hal seperti di atas terjadi, maka salah satu jawaban terbanyak adalah karena mereka tidak memiliki prinsip yang benar. Seseorang tidak memiliki prinsip disebabkan karena dia tak memiliki nilai. Orang tidak memiliki nilai karena dia tidak mengenal kebenaran. Orang-orang seperti ini biasanya memiliki kebiasaan berbahaya, yaitu hidup dengan rasa tidak enak dengan orang lain, menyenangkan hati manusia, ikut dengan apa kata orang, dan sejenisnya.

Sharingkan: Apakah tindakan atau keputusan Anda seringkali dibuat atas dasar "tidak enak dengan orang", "yang penting Bapak senang", "ikut saja dengan apa kata orang banyak", dan sebagainya, ketimbang dengan keputusan itu lahir dari kesadaran dan kebenaran?

Isi dan sharing

Prinsip adalah nilai-nilai yang harus selalu berasal dari Firman Tuhan yang dihidupi. Misalnya, prinsip bahwa "apapun yang terjadi, kita akan lakukan yang benar, sekalipun bayarannya mahal." Juga, tidak ada istilah "bohong putih", yaitu boleh bohong asal demi kebenaran", dan seterusnya. Orang yang tidak memiliki prinsip yang berasal dari Firman Tuhan, akan mudah ditarik ke sana kemari, diajak melakukan ini-itu tanpa mengerti mengapa ia harus melakukannya dan ujung-ujungnya hidupnya dikendalikan oleh prinsip dunia. Tidak heran jika seperti ini, hidupnya akan mengalami banyak kerugian dan kekalahan.

Bagaimana agar kita menjadi orang yang memiliki prinsip yang benar?

  1. Memilih untuk bertumbuh menjadi dewasa rohani dan jiwani (Efesus 4:13)
  2. Dewasa adalah karena kita mengenal Allah lewat iman dan memiliki pengetahuan tentang Dia. Bila kita bertumbuh dalam kedewasaan, kita tidak lagi mudah disesatkan atau ditipu, karena kita sudah mengenal siapa Allah Bapa kita. Hanya kanak-kanak rohani yang mudah disesatkan dan diombang-ambingkan kesana kemari (ayat 14). Kenali Firman Tuhan, bangun nilai-nilai kehidupan di dalam Firman itu dan lakukan, hidupi nilai-nilai itu, maka prinsip-prinsip akan terbangun.
  3. Tidak kompromi (Efesus 4:15)
  4. Sekalipun kita telah hidup dengan prinsip-prinsip kebenaran, kita akan terus dicoba digoyahkan dengan kompromi-kompromi. Firman berkata bahwa kita harus selalu teguh berpegang pada kebenaran. Ini berarti, tidak peduli situasi apapun atau siapapun orang yang kita hadapi, prinsip kita tidak boleh dikompromikan, apalagi jika jelas mengarah kepada dosa.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Bila kita mau memiliki prinsip dalam hidup, kita juga mesti bertumbuh dalam kedewasaan rohani. Keduanya berjalan selaras. Hanya orang dewasalah yang mampu membangun prinsip, dan berjalan di dalam prinsip itu dalam hidupnya sehari-hari. Tuhan Yesus Memberkati. ICH

Banyak anak Tuhan yang sekalipun telah percaya Yesus dan bahkan melayani pekerjaan Tuhan, terjebak dalam masalah-masalah seperti penipuan, penyesatan, atau pergaulan yang tidak sehat dan tidak mengalami pertumbuhan rohani yang diharapkan.