Memberitakan Kabar Baik

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (Roma 10:14)

Pendahuluan

Pernahkah Saudara melihat bintang-bintang di langit pada malam yang tak berawan dan mengagumi keindahan dan jumlahnya yang besar itu? Bintang-bintang itu tetap dalam kedudukannya dan bersinar dalam kedudukannya.

Alkitab mengajarkan bahwa orang yang memimpin banyak orang kepada kebenaran dan yang mengajarkan banyak orang untuk berbuat yang benar, akan bersinar bagai bintang-bintang itu untuk selama-lamanya (Daniel 12:3).

Tugas untuk memberitakan Kabar Baik adalah tugas Anda juga! Allah ingin Anda dapat memimpin kerabat dan teman-teman Anda kepada Kristus. Alkitab dengan jelas dan tegas banyak sekali membicarakan tentang jiwa manusia atau orang yang terhilang. Seharusnya ini menjadi penyemangat di dalam hidup Anda agar semakin giat lagi dalam memberitakan Kabar Baik kepada semua orang.

Seberapa seringkah Anda memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda? (Sharingkan)

Isi dan sharing

Ada beberapa penghalang yang dapat membuat kita sulit untuk memberitakan kabar baik:

  1. Tidak memiliki keberanian
    Mengapa begitu banyak orang yang takut untuk memberitakan Kabar Baik (Injil) kepada setiap orang yang ada di sekitarnya? Padahal ini perintah Tuhan, bukan sebuah pilihan. Jika kita renungkan masalahnya hanya satu, yaitu keberanian. Mengapa kita tidak berani? Karena takut ditolak dan dikatakan sok rohani atau sok suci. Manusia lebih takut terhadap manusia daripada kepada Tuhan. Sikap yang seperti ini dapat menghambat kita untuk memberitakan Kabar Baik.
  2. Tidak memiliki kepedulian terhadap sesama (Matius 12:33)
    Ketidakpedulian adalah penghalang terbesar bagi kita untuk memberitakan Kabar Baik, karena sangat tidak mungkin seseorang dapat memberitakan Kabar Baik sementara tidak memiliki hati yang penuh belas kasihan akan jiwa-jiwa di sekitarnya. Untuk bisa memulai memberitakan Kabar Baik, mari kita awali dengan kepedulian.
  3. Tidak mau menjadi teladan (Yohanes 13:15)
    Keteladanan sangat dibutuhkan karena untuk memberitakan Kabar Baik tidak hanya cukup dengan kata-kata tetapi ada perubahan perilaku juga yang kita alami, sehingga orang di sekeliling kita melihat perubahan itu, dan akhirnya mereka mengikuti keteladanan apa yang kita lakukan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Ingat memberitakan Kabar Baik (Injil) itu bukan pilihan, tetapi keharusan bagi kita. Mari singkirkan ketiga penghalang tadi. Tuhan memberkati.

Catatan

  • 24 dan 31 Desember 2010: Libur menyambut Natal 2010 dan Tahun Baru 2011.