Menjadi pribadi yang rendah hati

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan.

Amsal 22:4

Pendahuluan

Apakah yang umumnya dikejar manusia dalam sepanjang hidupnya? Bukankah ketiga hal yang disampaikan oleh penulis Amsal, yakni: kekayaan, kehormatan dan kehidupan? Sharingkan.

Tidak heran ada begitu banyak orang mengejar-kejar hal tersebut sehingga mereka menjadi teralihkan dari fokus hidup yang sesungguhnya. Bahkan tidak jarang ketiga hal tersebut di atas dikejar dengan menghalalkan segala cara, bahkan dengan cara-cara yang tidak takut akan Tuhan. Padahal ketiga hal tersebut adalah hal-hal yang akan kita terima sebagai penghargaan dari kerendahan hati dan takut akan Tuhan.

Lawan kata dari kerendahan hati adalah kesombongan. Kesombongan dikatakan sebagai dosa yang paling awal terjadi. Iblis dengan bodohnya ingin mengambil tempat dan posisi Tuhan (Yesaya 14:12-15).

Adam dan Hawa jatuh dalam dosa memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat karena pohon itu menarik hati, memberikan pengertian dan menjadi sama seperti Allah, tahu tentang yang baik dan jahat (Kejadian 3:5-6).

Isi dan sharing

Perenungan dan pembelajaran kita pada kesempatan ini adalah pentingnya menjadi pribadi yang rendah hati.

  1. Tuhan mengasihani orang yang rendah hati
  2. Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. (Yakobus 4:6)

    Patut disadari dalam hati dan pikiran kita betapa bencinya Tuhan terhadap kesombongan. Kesombongan menyebabkan Tuhan berpaling dari doa kita serta menahan kehadiran dan kasih karunia-Nya. Menyombongkan diri sendiri bahkan di dalam pikiran kita sendiri atau mencari kehormatan serta penghargaan dari orang lain untuk memuaskan kesombongan kita sama artinya menutup pintu terhadap pertolongan Tuhan. Tetapi mereka yang dengan rendah hati menyerah kepada-Nya dan menghampiri-Nya, Tuhan memberikan kasih karunia, kemurahan, dan pertolongan-Nya di dalam kehidupan kita.

  3. Tuhan berdiam bersama dengan orang yang rendah hati
  4. Sebab beginilah Firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk. (Yesaya 57:15)

    Hanya bagi orang-orang yang rendah hati dan bertobat, Tuhan datang dengan janji yang indah: Ia yang tinggal "di tempat tinggi dan di tempat kudus" akan diam dengan orang "yang remuk dan rendah hati". "Remuk" berbicara tentang setiap orang yang tertindas oleh beban dosa dan ingin mendapatkan kebebasan dari penindasan tersebut. "Rendah hati" berbicara tentang orang yang hatinya hancur akibat malapetaka dan kesengsaraan kehidupan ini (Mazmur 34:19-20). Tuhan datang untuk tinggal dengan orang-orang yang remuk dan rendah hati untuk menghidupkan semangat mereka, memberikan hidup baru dan memberikan penghiburan dengan kehadiran-Nya.

  5. Tuhan memakai orang yang rendah hati.
  6. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. ({{sabdaweb2v|Efesus 4:2)

    Orang-orang yang rendah hati sebagaimana diteladani oleh Kristus pasti menyatakan kasih yang nyata lewat tindakan membantu orang lain. Orang-orang yang sombong tidak mungkin turun tangan dengan sukarela dan sukacita memberikan pertolongan yang tanpa pamrih kepada orang lain. Itulah sebabnya kita sangat percaya bahwa Tuhan pasti memakai mereka yang rendah hati.

Kesaksian

Bagaimana cara membuang kesombongan dalam diri kita?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Ingatlah selalu bahwa Kesombongan mendahului kehancuran.

Jadwal

  • 03 Nov: Materi COOL
  • 10 Nov: Materi COOL
  • 17 Nov: Doa Keliling
  • 24 Nov: Evaluasi sharing