Saya pembawa kabar baik! (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Kita ingin memiliki gairah dan semangat untuk menuntaskan Amanat Agung agar dalam dekade ini semua orang mengalami perjumpaan yang otentik dengan Tuhan Yesus melalui kehadiran dan kuasa Roh Kudus.

Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!

Roma 10:15

Pendahuluan

Mungkin saja ada di antara kita yang kurang menyadari, dekade penuntasan Amanat Agung 2023-2033 yang dicanangkan bersama sudah berjalan selama 8 bulan (pada saat materi ini ditulis, kita sudah berada di bulan Agustus 2023). Tentunya kita tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan membiarkan waktu berjalan begitu saja. Kita ingin memiliki gairah dan semangat untuk menuntaskan Amanat Agung agar dalam dekade ini semua orang mengalami perjumpaan yang otentik dengan Tuhan Yesus melalui kehadiran dan kuasa Roh Kudus. Itu sebabnya kita perlu memberitakan Injil.

Isi

Ayat bacaan kita pada kesempatan ini memberikan 4 (empat) hal penting yang harus kita renungkan dan aplikasikan dalam pelayanan kita, yakni:

  1. Betapa berharganya kehadiran seorang pemberita Injil
  2. Roma 10:15b,
    "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!

    Pembawa kabar baik bukan hanya penting tetapi memiliki nilai yang berharga. Sebab kehadiran mereka bagi orang yang belum mendengar Injil membuka pintu kesempatan bagi mereka untuk mendengarkan Injil keselamatan dari Kristus Yesus.

    Apakah mereka yang mendengarkan Injil pasti langsung bertobat dan terima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Belum tentu. Satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa bagian kita adalah memberitakan Injil, bagian Roh Kudus yang membuat orang bertobat dan percaya kepada Tuhan. Pemberitaan Injil tidak akan pernah sia-sia.

    demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Ku kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. (Yesaya 55:11)

    Sekalipun mungkin tidak langsung bertobat, tetapi perlahan namun pasti orang yang telah mendengar Injil akan mengalami jamahan dan perjumpaan yang otentik dengan Tuhan Yesus karena kuasa dan kehadiran Roh Kudus.

  3. Betapa berharganya kuasa Roh Kudus saat kita membritakan Injil
  4. Kisah Para Rasul 4:29-31,
    Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
    Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.
    Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

    Dari peristiwa di atas, sangatlah penting kuasa Roh Kudus membakar roh kita sehingga kita punya keberanian memberitakan Injil.

Kesaksian

Sudahkah kita mendoakan jiwa-jiwa yang akan kita injili, bagaimana hasilnya?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Saat kita mulai bergerak memberitakan Injil, pasti Roh Kudus akan memberikan hikmat untuk kita berbicara kepada jiwa-jiwa.

Jadwal

  • 01 Sep: Materi COOL
  • 08 Sep: Materi COOL
  • 15 Sep: Materi COOL
  • 22 Sep: Doa Keliling
  • 29 Sep: Evaluasi bahan sharing minggu pertama hingga ketiga