Article: 20240506/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (upd)
Baris 2: Baris 2:
| namespace= Article
| namespace= Article
| pagename= 20240506/DV
| pagename= 20240506/DV
| title= Pewahyuan darah Yesus & revival
| title= Pewahyuan darah Yesus dan ''revival''
| date= 2024-05-06
| date= 2024-05-06
| name= HW
| name= HW

Revisi per 8 Mei 2024 16.20

Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.

2 Samuel 6:12-13

Kisah di atas menceritakan bagaimana Raja Daud membawa tabut Tuhan yang adalah lambang kehadiran Tuhan, dari rumah Obed Edom masuk ke kota Yerusalem.

Satu hal yg menarik dari kisah ini adalah: setelah setiap enam langkah maka Daud mempersembahkan korban sembelihan kepada Tuhan.

Saya percaya hal ini mengandung suatu pesan profetik yang luar biasa sekali.

Angka enam dalam numerik Ibrani adalah angka manusia (melambangkan manusia). Setiap enam langkah maka Daud mempersembahkan korban sembelihan yang tentunya adalah lambang dari pengorbanan Kristus (lihat keterangan lebih dalam mengenai korban dalam tulisan Devotional berjudul Double Your Sacrifice).

Secara profetik, tindakan Daud ini menggambarkan bahwa langkah kehidupan manusia itu harus ditebus oleh darah Yesus.

Dari kisah ini kita melihat di mana saat kemanusiaan kita mengalami "kematian", dan setiap kali darah Yesus diwahyukan, kita sesungguhnya sedang bergerak dari satu kemuliaan kepada satu kemuliaan yang lebih tinggi lagi (kemanusiaan kita semakin habis, dan sebaliknya Tuhan semakin dimuliakan dalam hidup kita). Jadi akan ada kemuliaan, ada revival, ada kelepasan, ada penuaian jiwa-jiwa saat "kemanusiaan kita" ditundukkan (melalui proses pemurnian), dan saat pewahyuan akan darah Yesus diberitakan.

Kisah 2 Samuel 6 ini mengonfirmasi apa yang didapat oleh Bapa Rohani/Gembala kita:

Tahun 1987 dalam keadaan yang tidak baik (keadaan sakit), beliau harus merekam album pertama beliau yang berjudul: Kuasa Darah Yesus. Kualitas suara dalam rekaman tersebut tidak bagus. Tapi dalam kelemahan manusia, kuasa Tuhan sempurna. Hasilnya justru dalam waktu 3 bulan, album ini laku keras di pasaran, dan banyak sekali orang yang disembuhkan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Revival dimulai. Penuaian jiwa-jiwa melalui Restorasi Pondok Daud terjadi secara masif, meluas di mana-mana.
Pertengahan Maret 2024 yang lalu, kembali Pak Niko harus melakukan rekaman khotbah untuk Jumat Agung, hari untuk memperingati kematian dari Tuhan Yesus. Saat itu Pak Niko sedang dalam keadaan flu berat. Dan dengan susah payah, dengan suara yang hampir hilang, hampir sama persis dengan kejadian di tahun 1987, beliau harus menyanyikan lagu darah Yesus untuk rekaman kotbah tersebut.
Di situ beliau mendapatkan pewahyuan, bahwa kalau pada tahun 1987, 3 bulan setelah rekaman "Kuasa Darah Yesus", kebangunan rohani yang dahsyat pada saat itu terjadi, maka beliau percaya, dalam waktu 3 bulan ke depan pada acara EveryONEAsia2024, tanggal 3-5 Juli 2024, kebangunan rohani dan penuaian jiwa-jiwa yang terbesar itu dimulai (kick-off).

Saya percaya, apa yang didapat oleh Bapak Gembala ini ada hubungannya dengan pewahyuan yang didapat dari kisah 2 Samuel 6 tadi. Di mana saat ada kematian "kemanusiaan" kita dan darah Yesus diagungkan, di situlah revival itu di kick-off. Dan kita akan terus melihat kemuliaan Tuhan yang semakin besar, from glory to glory, sampai Ia datang dan membawa kita masuk Yerusalem abadi. God bless you. HW

Raja Daud membawa tabut TUHAN yang adalah lambang kehadiran TUHAN.