Menara Doa: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (upd)
Baris 1: Baris 1:
{{ambox | text=Lihat pula: [[Ibadah online (live streaming)/Menara Doa|'''Arsip Menara Doa Online''']] }}
{{ambox | text=Lihat pula: [[PropheticEvent:Calendar/Today|'''Jadwal Menara Doa''']] }}





Revisi per 13 Juli 2021 15.11


Menara Doa adalah pusat penjagaan untuk suatu kota dan biasanya didirikan di tempat yang tinggi dan strategis untuk bisa mengamati keadaan kota atau daerah sekelilingnya.

Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.

Habakuk 2:1

Menara Doa secara fisik untuk GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya terletak di Gedung Lautan lantai 2, Bogor.

Latar belakang

Gembala Pembina, Pdt Dr Ir Niko Njotorhardjo, menerima sebuah tuntunan Tuhan bahwa tanpa menara doa tidak ada penuaian.

Sebuah menara adalah pusat penjagaan atas kota. Sebelum sebuah kota dibangun, maka terlebih dahulu dibangun tembok yang mengelilingi kota tersebut. Menara adalah bagian dari tembok yang berfungsi sebagai tempat pengintaian dan penjagaan (Nehemia 1:3, 2:17). Dengan demikian menara doa dapat disebut juga:

  1. Tempat yang tinggi/kehidupan rohani yang tinggi atau intim (Habakuk 2:1-2)
  2. Berjaga-jaga dalam doa 24 jam (Yesaya 62:6-8)
  3. Kesatuan hati atau unity (Yohanes 15:1-8)

Tujuan

Tujuan mendirikan menara doa adalah:

  1. Tempat pengaduan dan ratapan kepada Tuhan (Habakuk 2:4)
  2. Tempat penyimpanan senjata (doa dan firman) (Kidung 4:4)
  3. Tempat penjagaan kebun anggur (berkat) (Yesaya 5:1-2)
  4. Tempat di mana pemerintahan dilakukan (Mikha 4:8)
  5. Tempat menyatakan keberhasilan/kesejahteraan kota (Mazmur 48:13)

Doa-doa di menara doa

Berikut adalah macam-macam doa yang dipanjatkan di menara doa:

  1. Doa syafaat (1 Timotius 2:1-2; Efesus 6:18)
  2. Doa ratapan (Zakaria 12:10; Nehemia 1:4)
  3. Doa peperangan (Mazmur 2:6; Yosua 5:15; Yoel 2:1)
  4. Doa dalam tuntunan Roh Kudus (Yehezkiel 37:1-14)
  5. Doa ucapan syukur (Filipi 4:6)
  6. Masuk perhentian/penantian (Mazmur 37:7a)

Pola penyembahan di Menara

Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.

Yesaya 62:6-7

Penyembahan di menara doa memiliki pola sebagai berikut:

  1. Tidak akan berdiam diri (aktif) - keep flow'
    Menaikkan nyanyian syukur, pujian, bermazmur, berdoa, menyembah dalam roh.
  2. Mengingatkan Tuhan kepada Sion
    Mengucapkan janji-janji Allah.
  3. "Jangan biarkan Tuhan tinggal tenang"
    Menaikkan doa yang tak jemu-jemu dengan kasih dan kerendahan hati.

Sumber

  • Pdm Adiputra Hasani, STh (Divisi Profetik GBI Jalan Gatot Subroto Jakarta) (23 Januari 2010). Makalah "Bentuk-bentuk kegiatan doa (1)". Diklat Profetik, GBI Danau Bogor Raya, Gedung Lautan, Bogor.