Stabil

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Materi COOL Remaja
Revisi sejak 4 Oktober 2011 18.06 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Stabil
Logo Junior Community.png
Materi COOL Remaja
PeriodeOktober 2011
MingguIV (2011-42)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Unduh PDF

      Apa arti stabil menurut kamu?

      Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. (1 Petrus 2:5)

      Bangunan gereja harus memiliki pondasi, dan karena salah satu ciri daripada pondasi adalah stabilitas, maka stabilitas harus merupakan salah satu ciri dari bangunan itu.

      Stabilitas merupakan sifat yang harus ada dalam setiap murid Kristus karena kita merupakan "batu yang hidup".

      Ciri-ciri tidak stabil:

      1. Suasana hatinya tergantung pada keadaan sekelilingnya sehingga mudah berubah.
      2. Dikendalikan oleh emosinya.
      3. Selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
      4. Tingkah lakunya tidak dapat ditebak.
      5. Berbicara dan bertindak cepat menurut kata hatinya sehingga belum tentu dorongan tersebut dari Tuhan.
      6. Terlalu sentimentil.
      7. Kadang-kadang berada pada puncak kegembiraan yang tinggi sekali, dan kadang-kadang ke lembah kesedihan yang bukan main dalamnya.
      8. Tidak berpendirian/penuh kebimbangan/sering berubah pikiran.
      9. Sikap angin-anginan.
      10. Terlalu ambisius.

      Akibat tidak stabil:

      1. Tidak dapat dipercaya/diandalkan
      2. Tidak terjadi pertumbuhan kerohanian (sering timbul-tenggelam)
      3. Tidak dapat bertahan terhadap tekanan-tekanan yang ada
      4. Mengalami kehancuran

      Cara untuk menjadi stabil: Kita harus dapat mengalahkan perasaan-perasaan dan emosi kita dengan:

      1. Prinsip "batu karang" (Matius 7:24-27), yaitu:
        • Mendengar Firman Tuhan
        • Melakukan Firman Tuhan
      2. Prinsip "Doa di Padang Gurun" (Matius 4:1-11), yaitu dengan Doa Puasa
      3. Prinsip "Pikul Salib dan Sangkal Diri" (Matius 16:24), yaitu penderitaan adalah bagian yang harus diajarkan kepada orang Kristen
      4. Berpegang teguh pada pengajaran (Efesus 4:14)

      Proyek ketaatan

      Hapalkan 1 Korintus 15:58.