Panca indra yang terlatih - Telinga

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Materi COOL Remaja
Revisi sejak 4 Februari 2011 12.47 oleh Leo (bicara | kontrib) (memindahkan Materi COOL Remaja Pemuda/2011-03 ke Materi COOL Remaja/2011-03: Materi Remaja dan Pemuda dipisahkan sejak Februari 2011)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Panca indra yang terlatih - Telinga
Logo Junior Community.png
Materi COOL Remaja
PeriodeJanuari 2011
MingguIV (2011-03)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Unduh PDF

      Bahan diskusi

      • Menurut kamu apakah hanya orang tuli yang tidak bisa mendengar?
      • Apakah yang dimaksud dengan telinga yang mendengar?

      Penjelasan materi

      Ternyata sekedar mendengarkan atau mendengar dengan sungguh-sungguh adalah 2 hal yang berbeda.

      Contoh: Kita mendengar ada lagu yang bagus. Sepintas lagu itu memang enak di dengar, tetapi kalau kita mendengar dengan sungguh-sungguh, maka kita akan mengetahui ada begitu banyak alat musik yang dipakai untuk bisa menghasilkan lagu yang bagus tersebut.

      Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa ternyata ada banyak orang yang sehat telinganya tetapi tidak bisa mendengar.

      Yesaya 28:23,

      (TB) Pasanglah telinga dan dengarkanlah suaraku; perhatikanlah dan dengarkanlah perkataanku!

      Yesaya 42:20,

      (TB) Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.

      Ada banyak orang yang datang ke gereja, mendengar khotbah, tetapi begitu pulang orang itu segera lupa apa yang tadi dikhotbahkan. Atau juga ada banyak orang yang seringkali ketika ditegur dan dinasehati kepalanya mengangguk-angguk, tetapi kelakuannya tidak berubah sama sekali! Inilah yang dikatakan oleh Firman Tuhan sebagai telinga yang bebal.

      Amsal 23:9 berkata,

      (AMP) Speak not in the ears of a [self-confident] fool, for he will despise the [godly] Wisdom of your words. [Isa. 32:6]
      (BIS) Janganlah menasihati orang bodoh; ia tidak akan menghargai nasihatmu itu.
      (TB) Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.
      Telinga yang mendengar adalah telinga yang menghargai nasehat dan teguran, telinga yang menaruh perhatian dengan sungguh-sungguh kepada setiap kebenaran dan didikan Firman Tuhan.

      Proyek ketaatan

      Mulai dari sekarang untuk melatih pendengaran kita, cobalah dalam setiap mendengar khotbah, catatlah setiap hal yang bisa kamu tangkap dari khotbah itu, dan coba bandingkan dengan catatan temanmu. Apakah catatanmu lebih lengkap dan detail?