Kuasa darah Yesus (Jumat Agung 2011) (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 Juli 2013 13.01 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
Lompat ke: navigasi, cari

Dia sudah bangkit! Sia-sia bila Yesus mati, tetapi Ia tidak bangkit. Namun kita bersyukur bahwa kita memiliki Allah yang hidup. Dahulu ketika imam Harun memasuki bait Allah, dia harus memercikkan darah lembu jantan maupun domba jantan sebanyak tujuh kali percikan. Pemercikan darah melambangkan penyucian dosa bagi umat Israel. Hal ini merupakan gambaran dari apa yang dialami oleh Yesus melalui tujuh titik luka yang dialami-Nya. Ia melakukan-Nya untuk menebus dosa dan memberi hidup kekal bagi setiap orang-orang percaya, yaitu bagi Saudara dan saya.

Dia sudah bangkit! Sia-sia bila Yesus mati, tetapi Ia tidak bangkit. Namun kita bersyukur bahwa kita memiliki Allah yang hidup. Dahulu ketika imam Harun memasuki bait Allah, dia harus memercikkan darah lembu jantan maupun domba jantan sebanyak tujuh kali percikan. Pemercikan darah melambangkan penyucian dosa bagi umat Israel.

Hal ini merupakan gambaran dari apa yang dialami oleh Yesus melalui tujuh titik luka yang dialami-Nya. Ia melakukan-Nya untuk menebus dosa dan memberi hidup kekal bagi setiap orang-orang percaya, yaitu bagi Saudara dan saya.

#1 Hidup kita ada dalam tangan Tuhan

Ketika Tuhan berdoa di taman Getsemani, Ia berdoa dalam kondisi sangat tertekan dan mengalami ketakutan yang luar biasa. Hal ini ditandai dengan keluarnya tetesan-tetesan keringat.

Injil Lukas menjelaskan kepada kita mengenai apa yang Yesus alami pada saat itu. Rupanya bukan hanya sekedar tetesan keringat saja yang keluar dari tubuh Yesus. Karena adanya suatu tekanan luar biasa yang dialami oleh Yesus, pembuluh darah halus dalam tubuh-Nya menjadi pecah. Akhirnya darah mengalir keluar dari tubuh-Nya bersama-sama dengan keringat.

Dalam kondisi seperti itu, Yesus berdoa kepada Bapa di surga: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Lukas 22:42)

Yesus mengerti bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya semua ada dalam rencana Allah Bapa. Jadi Tuhan mengingatkan kepada kita melalui titik luka yang pertama bahwa hidup Anda dan saya ada di dalam tangan Tuhan.

Ketika kita lahir baru, Tuhan memisahkan hidup kita sama seperti waktu bangsa Israel ditempatkan oleh Tuhan di tanah Gosyen. Mereka dipisahkan dari tempat orang-orang Mesir. Ketika sepuluh tulah terjadi atas bangsa Mesir, tulah tersebut tidak menimpa bangsa Israel.

Ketika merenungkan kisah ini, saya mulai membayangkan orang-orang Israel pada waktu itu ditempatkan oleh Tuhan dalam suatu wadah kaca yang besar dan tebal. Dari dalam wadah tersebut mereka bisa lihat dengan jelas apa yang terjadi atas bangsa Mesir. Namun semua yang mereka lihat itu tidak menimpa mereka karena Allah menyertai hidup bangsa Israel (Mazmur 91:7-13).

Perlindungan dan penyertaan Tuhan sungguh luar biasa bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Siapakah orang yang disertai oleh Tuhan? Mereka adalah orang-orang yang hidup sesuai dengan firman Tuhan dalam Mazmur 91:14 yaitu “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

#2 Oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh

Yesus dicambuk oleh para tentara Romawi dengan menggunakan cambuk bercabang. Setiap cambuk ujungnya memiliki bola-bola besi yang berduri tajam. Setiap kali cambuk itu dihujamkan dan di tarik kembali, maka ada potongan-potongan daging yang tercabik dari tubuh Tuhan Yesus.

Yesus dicambuk sebanyak 42 kali, bukan sejumlah 39 kali seperti biasanya orang-orang hukuman pada saat itu. Cambuk dihujamkan sebanyak 21 kali di punggung dan 21 kali di dada. Ada 726 titik luka yang dialami Yesus akibat cambukan tentara Romawi.

Angka 726 berbicara mengenai satu angka yang luar biasa banyaknya. Makna titik luka yang kedua ialah oleh bilur-bilur-Nya, Anda dan saya telah disembuhkan dari sedemikian banyaknya jenis penyakit yang ada di dunia ini. Melalui 1 Petrus 2:24 Ia meneguhkan janji-Nya “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”

#3 Memulihkan hati yang terluka

Selain dicambuk, Yesus juga ditinju oleh para prajurit Romawi sehingga tubuhnya juga dipenuhi oleh luka memar. Luka memar berwarna lebam dan terjadi pendarahan di dalam tubuh. Titik luka yang ketiga berbicara mengenai luka dalam. Yesus mengingatkan kepada kita agar jangan ada sakit hati dalam setiap pribadi orang percaya.

Kejadian 4:5-7, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”

Waktu saya membaca kembali mengenai kisah Kain dan Habel, saya mulai merenungkan bagaimana ciri-ciri dari orang yang sakit hati. Tuhan memberikan pengertian kepada saya bahwa ada tiga ciri orang yang sakit hati:

  • Ciri yang pertama ialah orang yang sakit hati hidupnya mudah tersinggung.
  • Kemudian ciri yang kedua, orang yang sakit hati mukanya muram.
  • Ciri yang terakhir, dia mudah jatuh dalam dosa.

Ketika Kain memendam sakit hati kepada adiknya, dosa sudah mengintip dan menggodanya. Akhirnya Kain tergoda oleh dosa dan kemudian ia memukul Habel hingga tewas. Melalui kisah ini kita belajar bahwa tidak ada gunanya memendam sakit hati dalam hidup kita. Secara medis terbukti bahwa sakit hati hanya akan menimbulkan sakit penyakit lain dalam hidup kita.

Bebaskan hidup Anda dari perasaan sakit hati. Ampunilah semua orang yang telah menyakiti hati Anda sehingga hidup Anda diberkati oleh Tuhan. Kemudian jagalah baik-baik hati Anda karena firman Tuhan mengatakan bahwa dari hatilah terpancar seluruh kehidupan (Amsal 4:23).

#4 Miliki pikiran Kristus

Yesus mengenakan mahkota duri yang dipukulkan ke atas kepala-Nya. Duri-duri tajam dari mahkota tersebut mengakibatkan keluarnya darah segar dari kepala Tuhan. Kepala berbicara mengenai pikiran. Makna titik luka yang keempat ialah kita harus mengenakan pikiran Kristus.

Tempat peperangan yang paling besar ada di dalam pikiran kita. Tidak heran bila firman Tuhan (Filipi 4:8) mengajarkan kepada kita untuk masukkan hal-hal yang positif, yaitu firman Tuhan ke dalam pikiran kita.

Ada suatu penelitian ilmiah mengenai air. Bila kita memperkatakan hal negatif terhadap air, maka molekul air tersebut akan rusak. Namun jika kita memperkatakan hal yang positif, maka molekul air itu akan menjadi sangat indah bentuknya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pikiran memiliki efek yang sama seperti perkataan.

Bukankah Tuhan mengingatkan bahwa 70% bagian dari tubuh kita ialah air. Jadi mulailah isi setiap perkataan kita dengan hal-hal yang positif. Perkataan positif berasal dari pikiran yang dipenuhi oleh firman Tuhan. Dengan memperkatakan dan merenungkan firman Tuhan senantiasa maka hidup kita pasti diberkati oleh Tuhan.

#5 Tangan yang menjadi berkat

Ketika disalib, kedua tangan Yesus dipaku. Tangan Yesus dipaku supaya tangan kita menjadi berkat bagi orang lain.

Markus 16:18, “.... mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Inilah salah satu makna tangan yang menjadi berkat. Saat kita menumpangkan tangan atas orang sakit, maka Tuhan akan menggunakan tangan kita untuk menyembuhkan orang itu. Tangan kita akan menjadi berkat bagi kemuliaan Tuhan. Caranya adalah dengan meminta pengurapan Tuhan dalam hidup kita sehingga hal itu boleh terjadi dalam hidup kita. Biarlah melalui tangan kita, kemuliaan Tuhan dinyatakan di dunia ini.

#6 Kaki yang menjadi berkat

Selain tangan, kaki Yesus juga dipaku ketika Ia disalibkan. Kaki-Nya dilukai agar kaki kita menjadi berkat.

Kasut adalah salah satu perlengkapan senjata Allah. Firman Tuhan (Efesus 6:15) berkata bahwa kaki kita harus berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil. Mari setiap kita, pribadi lepas pribadi, kita memenangkan jiwa-jiwa yang sudah Tuhan berikan untuk kita. Jiwa-jiwa yang terhilang di dalam keluarga kita.

Langkah pertama untuk memberitakan Injil adalah dengan berdoa. Mulailah dengan berdoa untuk keselamatan setiap anggota keluarga Anda yang belum percaya kepada Kristus.

Tuhan pasti berkenan atas setiap doa kita karena jiwa-jiwa merupakan harta yang paling berharga bagi Tuhan. Bertekunlah senantiasa dan percayalah, suatu hari kelak mereka akan bertekuk lutut dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka.

#7 Ciptaan baru

Pada waktu Tuhan tergantung di kayu salib, tentara Romawi harus memastikan bahwa Yesus sudah mati. Salah seorang prajurit mengambil tombak dan menusuk lambung Yesus. Kemudian, darah dan air keluar dari lambung Yesus. Hal itu menandakan bahwa Ia sudah mati. Inilah titik darah yang ketujuh.

Allah membuat Adam tidur, lalu mengambil salah satu rusuknya untuk menciptakan Hawa. Namun Adam telah gagal. Ia jatuh ke dalam dosa.

Namun ketika Tuhan Yesus mati, keluarlah air dan darah dari lambungnya. Yesus adalah Adam yang kedua tetapi Ia tidak pernah gagal. Lewat kematian-Nya Ia telah melahirkan gereja Tuhan, yaitu Anda dan saya. Melalui luka di lambung-Nya kira menjadi ciptaan baru.

2 Korintus 5:17, Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Penutup

Jangan pernah tinggalkan Tuhan Yesus! Dia sudah membayar harga yang begitu mahal untuk menebus hidup Anda dan saya. Jadi kita harus menjaga hidup kita menjadi ciptaan yang baru sampai Dia datang menjemput kita. Percayalah bahwa Ia akan segera datang.

Ketujuh pesan ini menjadi sesuatu bekal untuk kita bahwa melalui penebusan Tuhan Yesus, kita sudah menjadi ciptaan baru. Kita sudah ditebus. Harganya dibayar lunas oleh Tuhan Yesus Kristus dan berkat Tuhan berlimpah untuk setiap kita pribadi.