Bersiap-siap menjadi mempelai Kristus (Pdt Inta Handoyo, MA)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 Juli 2013 14.51 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
Lompat ke: navigasi, cari

Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (Matius 24:3-14) Dalam ayat firman di atas, para murid sedang bertanya tanda-tanda akhir zaman itu dan Yesus memberikan kepada mereka apa yang akan dihadapi manusia menjelang akhir zaman, dan ini adalah masa-masa permulaan penderitaan. Apa yang sebenarnya sedang kita hadapi, supaya kita tahu apa yang nanti harus kita lakukan. Jadi kalau kita sudah tahu, kita mengerti tindakan iman seperti apa yang harus kita lakukan, supaya mampu menghadapi keadaan buruk apa pun, sesuai kebenaran firman Tuhan.

Yesus kekasih jiwa kami, kami mengasihi-Mu, kami mencintai-Mu, kami sadar sekali kalau kami ada adalah untuk menyenangkan hati-Mu, pemulihan bagi Engkau, sebab sudah terlalu banyak yang Kau berikan bagi kami, tak pernah sedetik pun kau tinggalkan kami, Engkau pelihara kami, cukupi kebutuhan kami, bahkan Kau berkati kami berlimpah-limpah.

Terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih Bapa, kalau kami saat ini boleh ada dalam bait-Mu kami rindu bukan cuma memuji menyembah-Mu, tapi juga diberkati oleh kebenaran firman-Mu, menjadi kekuatan, guidance, tuntunan dalam hidup kami, supaya kami berjalan seturut kehendak-Mu. Jangan biarkan kami keluar dari kehendak-Mu, kami serahkan diri kami dalam tangan kasih-Mu, urapi kami supaya mengerti firman-Mu, menjadi orang-orang yang militan dan tak tergoyahkan apa pun sebab kami terima keselamatan dari Yesus Kristus dan kami akan kembali kepada Engkau, kami hidup dan mati untuk Kristus.

Dalam nama-Mu kami berdoa dan mengucap syukur.

Amin.

Matius 24:3-14, Permulaan penderitaan,

Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Jemaat yang datang dalam Ibadah pertama, biasanya adalah jemaat yang dewasa. Saya percaya Saudara adalah orang-orang yang siap bayar harga demi iman kepada Yesus Kristus. Amin!

Dalam ayat firman di atas, para murid sedang bertanya tanda-tanda akhir zaman itu dan Yesus memberikan kepada mereka apa yang akan dihadapi manusia menjelang akhir zaman, dan ini adalah masa-masa permulaan penderitaan. Apa yang sebenarnya sedang kita hadapi, supaya kita tahu apa yang nanti harus kita lakukan. Jadi kalau kita sudah tahu, kita mengerti tindakan iman seperti apa yang harus kita lakukan, supaya mampu menghadapi keadaan buruk apa pun, sesuai kebenaran firman Tuhan.

Keadaan hari-hari terakhir

Tuhan menceritakan bahwa menjelang hari-hari terakhir akan banyak muncul keadaan buruk atau penderitaan.

Penyesatan besar-besaran

Pertama, penyesatan secara besar-besaran. Kita mungkin tidak sadar, hati-hati, sekarang tidak zamannya lagi Saudara jalan-jalan dari satu gereja ke gereja lain. Ini adalah waktunya Saudara benar-benar harus tertanam, untuk mendapatkan makanan dan pembinaan rohani yang baik sesuai kebenaran firman Tuhan. Berbahaya sekali kalau masih jalan-jalan dari satu gereja ke gereja lain.

Saya mendengar ada hamba Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa, nama benar, jemaat yang banyak, dan mengajarkan tidak perlu kuatir menghadapi masa yang akan datang masuk ke masa kegelapan. Yang penting sekarang bekerja untuk mendapat uang yang banyak, beli properti, tanah, di daerah orang Kristen, di mana banyak mayoritas tidak mengusik kekristenan, yaitu di Kalimantan. Kemudian berbondong-bondong berusaha supaya setiap pribadi belajar melakukan bercocok tanam, sebab masanya akan datang ketika tidak bisa membeli dan menjual kalau tanda 666 tidak ada pada tangan atau dahi. Dikatakan bahwa kalau sudah bercocok tanam sendiri maka engkau tidak perlu kuatir sekalipun tidak ada tanda pada tangan/dahimu.

Ini adalah penyesatan! Sekarang justru jemaat harus disadarkan tidak ada lagi main-main, setengah-setengah Kristen, harus sungguh-sungguh mencari Tuhan, bayar harga, bukan mempersiapkan akhir zaman dengan tanah, ladang, dan bercocok tanam. Tapi sekarang adalah sangat penting untuk introspeksi imanmu! Sekarang hamba Tuhan harus mendorong agar jemaat sungguh-sungguh. Hamba Tuhan harus menyuarakan kebenaran. Tuhan katakan akan banyak nabi palsu muncul. Nabi harusnya memberikan isi hati Allah, mengajar untuk hidup setia, hidup sesuai firman Tuhan, bukan untuk dengan logika kepentingan kekuatan sendiri melakukan mencari solusi. Nabi harusnya mendorong umat lebih melekat pada Tuhan, kehidupan doa, lebih intim, menjadi mempelai Kristus dan kita akan diangkat bersama-sama ke awan-awan berjumpa muka dengan muka dengan Yesus, berada bersama-sama selamanya dengan Dia.

Jangan jalan-jalan dari gereja ke gereja lain. Jangan sampai engkau mendapatkan masukan hal-hal yang lain. Ini saatnya engkau mulai serius lagi.

Bukan hanya penyesatan yang akan terjadi. Akan ada peperangan dan bencana alam yang terus menerus.

Kerajaan melawan kerajaan

Berbicara kerajaan di sini bukan hanya mengenai bangsa-bangsa tapi juga kerajaan-kerajaan dalam dunia usaha, dalam gereja, bahkan gereja saling menyerang. Saat Roh Kudus kembali ke sorga dan Tritunggal akan kembali menyatu, Roh Kudus tidak akan berperan lagi di dunia, maka kebenaran akan sulit untuk dicari. Setiap jiwa adalah milik Tuhan, tidak pernah ada gereja yang tidak punya jemaat. Tuhan adalah Tuhan yang adil, Dia akan menaruh engkau di tempat di mana gereja yang cocok dengan engkau. Kalau ada yang mau buka gereja berdekatan, persilakan. Ada waktunya kita tidak bisa menabur, tapi kalau ada kesempatan, maka taburlah sebanyak-banyaknya sebab upahmu besar di sorga.

Bangsa akan melawan bangsa, suku melawan suku. Di Jakarta beberapa waktu lalu ada pertempuran antarsuku hanya gara-gara tersenggol . Tak lama kemudian di Rempoa ada lagi. Kita lihat, inilah yang dikatakan firman Tuhan, jangan terkejut kalau hal-hal tersebut terjadi. Bahkan dikatakan akan terjadi bencana kelaparan, gempa bumi. Jepang dan Cina digoncang dengan badai, hancur berantakan semua, tapi itu belum selesai, terus digoncang terus dengan gempa bumi, bukan hanya Saudara yang bisa ikut tur, tapi gempa dan tsunami juga lagi ikut tur keliling dunia, berjalan-jalan di seluruh dunia!

Alkitab katakan itu semua akan makin menjadi, sampai kesudahannya. Tapi saya ingin katakan, kita orang percaya tidak perlu takut, orang di luar pasti takut, tapi ada kepastian bahwa Tuhan adalah penolong kita.

Penindasan orang percaya

Juga dikatakan akan terjadi penindasan kepada orang percaya atau gereja Tuhan, dan sudah kita lihat marak sekali terjadi.

Tiga bulan lalu, gereja kami diresolusi, padahal kami sudah buka setahun sebelumnya beribadah, tenang-tenang saja, ok-ok saja, tidak ada masalah. Tiba-tiba waktu saya ada di Cabang lain, saya ditelepon, kalau gereja kami didatangi beberapa orang, dipaksa untuk tutup. Saya katakan, “No! Ibadah tetap berjalan!” Mereka akhirnya mempersilakan ibadah tetap berjalan, tapi hari Seninnya gembala harus menghadap.

Waktu pertemuan pada hari Seninnya, kami mengutus dua orang untuk berunding dan ternyata kami diminta untuk tanda tangan di atas meterai untuk menyetujui agar ibadah ditutup. Ketika mereka sedang dalam musyawarah, ada orang-orang yang mengepung di luar. Sementara tim kami sedang rapat itu, kami juga terus mendukung berdoa di gereja. Saya katakan, “Tenang, yang menyertai kalian, jauh lebih banyak dari yang mengepung kalian!” Kami saat itu dipaksa. Tapi kami katakan kepada mereka, “Kami harus pilih mana? Kami tanda tangan karena takut kepada Bapak, atau tidak tanda tangan karena kami takut pada Tuhan? Tapi kami tidak akan pernah menutup gereja.” Akhirnya rapat itu pun buyar sendiri, kedua utusan kami kembali, dan sekalipun kami mendapat tekanan, ujung-ujungnya dapat selesai dengan baik. Kami tidak mau mengeluarkan uang untuk menyuap atau apa pun. Justru kami akhirnya bergandengan dengan mereka, dan gereja tetap buka tanpa halangan sama sekali.

Allah kita luar biasa, kita tidak akan pernah dipermalukan, Dia tidak akan mengecewakan kepada orang-orang yang menaruh harapan kepada Dia!

Saya mulai tanya Tuhan, apa yang harus kami lakukan sebagai gereja? Tuhan memberikan jawaban-jawaban, tapi bukan hanya untuk saya, tapi untuk semua orang yang percaya kepada Yesus.

Baru saja gereja kami selesai, di mana-mana mulai ada gerakan yang sama. Tapi tidak usah kuatir, kalau kita tetap berpegang pada Yesus Kristus, maka kita akan melihat kemuliaan Allah dinyatakan.

Mari mulai melihat, apa yang dikatakan Yesus, bahwa nanti ada waktunya justru orang-orang yang membunuh kamu, mereka berpikir berbuat bakti pada Allah.

Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. (Yohanes 16:2)

Yesus katakan, kasih kebanyakan orang akan mulai luntur. Kasih kepada diri sendiri mulai luntur, sekarang manusia banyak mengalami masalah-masalah, kesulitan sedikit maka kita lari ke minuman keras, narkotika, mereka berpikir Baygon adalah penuntas, banyak orang bunuh diri! Kasih kepada pasangan mulai luntur, banyak yang hidup dalam perselingkuhan, sekarang tren, bahkan di gereja sekalipun banyak hamba-hamba Tuhan yang jatuh! Ini adalah fakta yang tidak bisa kita pungkiri.

Cinta anak pada orang tua dan sebaliknya, juga sudah mulai pudar. Anak-anak sekarang begitu brutal, pemberontak kepada orang tua. Orang tua salah sedikit, mereka dengan mudah berkata, aku benci dengan Papi/Mami. Apa itu tidak menyobek-nyobek hati? Orang-orang tidak taat kepada firman Tuhan. Waktu zaman saya kecil, kalau kami duduk makan bersama, ibu saya mengambilkan nasi untuk ayah saya dan ibu saya. Baru diberikan kepada kami anak-anak untuk mengambil. Kami tidak berani untuk menciduk sendiri nasi sebelum mereka. Anak sekarang, orang tuanya belum makan, lauknya malah sudah dihabiskan sendiri. Orang tua sekarang karena alasan ilmu pengetahuan, tidak berani memukul anaknya, padahal Alkitab katakan orang tua harus gunakan tongkat untuk mengajar anaknya. Inilah pemberontakan, kasih anak kepada orang tua sudah luntur. Kalau orang tuanya kaya, maka biar cepat mati, biar dapat warisan.

Kasih orang tua ke anak semakin luntur. Menggantikan cinta kepada anak dengan babysitter, handphone, PlayStation!

Kalau ada kasus perkosaan, bukan saja memperkosa, dirampok, dan akhirnya dimutilasi. Bahkan kasih antar manusia sudah luntur.

Bersiap-siap menjadi mempelai Kristus

Apa yang harus kita lakukan sekarang? Sebagai orang percaya, supaya kita tidak terkontaminasi, mantapkan imanmu, dan supaya kita siap menjadi mempelai Kristus diangkat masuk dalam kemuliaan, maka kita harus:

  • Berjaga-jaga dan berdoa
  • Melakukan firman Tuhan
  • Taat pada Tuhan

Berjaga-jaga dan berdoa

Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:40b-41)

Bercocok tanam itu akan sia-sia karena pada masanya, kesulitan besar akan terjadi.

Tahun 1989 saya bertobat dan langsung melayani Tuhan, saya melayani dengan full heart sambil meneruskan karier saya sampai waktunya Tuhan suruh saya jadi full timer. Saya benar-benar jatuh cinta kepada Tuhan, karena dia memulihkan saya dari dosa, saya berhutang budi kepada Tuhan, tidak sanggup untuk membayar. Saya tidak melayani dengan motivasi uang atau nama, tidak pernah!

Tuhan gosok saya, orang banyak salah mengerti, selalu salah menyebut saya dengan nama Intan, padahal nama saya Inta. Saya digosok Tuhan kencang sekali, jadi saya bukan Intan yang susah didekati!

Saya bisa berdoa di mana pun, bahkan di toilet pun bisa berdoa, tapi saya tidak ngeh akan satu rahasia ini. Saya pikir, kalau melayani Tuhan bersungguh hati, kalau saya mengutamakan Dia, maka Dia akan mengutamakan keluargaku.

Saya banyak melayani suami-istri, saya layani, dan kembali hidup berdamai. Saya dipercayakan Tuhan retret-retret untuk keluarga. Saya bersyukur kepada Tuhan. Tapi waktu saya melakukan retret untuk pemulihan suami-istri, saya tidak mendapat restu dari gereja tempat saya bernaung. Gereja tidak menghendaki saya membagi berkat kepada jemaat gereja lain, bahkan saya dibiarkan untuk berjalan sendiri, tidak didanai gereja. Pendoa syafaat juga tidak ada untuk saya.

Saya tidak malu untuk mengakuinya. Saya harus berdoa sendiri kalau menghadapi retret-retret demikian, tiap nama-nama yang diberikan kepada saya, saya doakan berminggu-minggu untuk nama-nama itu. Saya tahu saya masuk dalam dimensi peperangan rohani.

Semua ini berjalan bertahun-tahun dan saya tetap berprinsip, “Waktu saya mengutamakan Tuhan, Tuhan pasti mengutamakan keluarga saya.”

Saya menyelamatkan keluarga orang lain, Iblis tidak bisa membuat hidup kami porak-poranda, tapi yang diserang adalah mereka yang tidak pernah saya pikir. Justru iblis menyerang keluarga dari anak-anak saya, saya kaget dan berseru, menangis di kaki Tuhan, saya kecewa dan saya nyatakan why Lord? Tapi itu bukan salah Tuhan, tapi sayalah yang tidak peka.

Tuhan katakan, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Yesus waktu itu masuk dalam keadaan yang sangat menakutkan, semua mulut sedang menganga untuk melahap Dia.

Sebagai hamba Tuhan, saya lengah, tidak berjaga-jaga untuk memasang benteng untuk anak-anak saya. Tuhan katakan, bukan Dia tidak proteksi, tapi benteng yang harusnya kita bangun, ternyata tidak ada. Keluarga kita harus dibentengi dengan benteng doa kita. Berjaga-jaga artinya, melek, sadar, meronda! Meronda itu tengah malam ketika semua terlelap, terlena. Tapi ketika kala ada yang meronda, maka kita peka. Saya tidak peka, saya tidur pulas, Saudara yang terkasih. Padahal kalau saya berjaga-jaga satu jam saja, saya sudah bisa melihat apa yang tidak beres. Saya sibuk dengan jiwa-jiwa lain, saya lupa dengan benteng pertahanan keluarga saya.

Kita sedang masuk masa yang menakutkan. Saya sudah ceritakan bahwa narkotika bukan hanya untuk mereka yang broken home, tapi sudah masuk di semua segmen usia. Jangan pikir selingkuh hanya dilakukan orang luar, tapi orang di dalam gereja juga bisa melakukannya. Jangan pernah berpikir bahwa engkau kuat. Yang merasa kuat, hati-hati, kata firman Tuhan, waspadalah, apakah benar engkau kuat, atau kalau kau pikir kuat, maka engkau anggap gampang semuanya, pada waktunya engkau akan jatuh.

Mari, satu jam, Tuhan tidak minta 4 jam. Kalau persepuluhan harusnya 2,4 jam, tapi Tuhan hanya minta satu jam. Engkau, propertimu, gerejamu, akan dilindungi Tuhan. Jemaat yang berani bayar harga, saya tantang sekarang, berikan 1 jam.

Kalau kau mengasihi keluargamu, jangan tiru keteledoran saya. Saya langsung bangkit, saya harus ambil rebut kembali, saya harus membuat perbentengan yang kuat bagi keluargaku. Setiap hari saya bangun jam 3 pagi, berdoa memuji, saya membangunkan fajar.

Saya percaya, setiap tetes air mata kita, jerih lelah kita, tidak akan pernah sia-sia.

Melakukan firman Tuhan

Bukan hanya berdoa dan berjaga-jaga, kita juga perlu firman Tuhan itu. Firman Tuhan adalah pedang Roh!

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (Ibrani 4:12)

Kalau Saudara dulu pecinta cerita silat, ada tokoh namanya Thio Bu Ki atau Yoko, sampai jadi pendekar yang hebat sekali, ternyata mereka menemukan buku kitab yang luar biasa. Pernahkah Saudara bayangkan, kalau seandainya mereka ketika menemukan buku, kemudian dia ambil buku itu dan berjalan-jalan saja melanglang buana, maka dia tidak akan pernah jadi pendekar top. Tapi mereka mulai mempelajari kitab itu, dan ketika keluar dari tempat meditasinya, dari pelajarannya, mereka menjadi jago yang hebat.

Kalau dunia sekuler saja tahu demikian, kita punya kitab di atas segala kitab, pedang yang lebih tajam dari apa pun di dunia ini, tapi kalau kita tidak pernah melatih diri kita, tidak tahu mempergunakannya, semua itu percuma sehebat apa pun pedang itu. Kalau kita tidak pernah tahu jurus-jurusnya, semua itu sia-sia. Kita harus mengambil waktu bukan saja mengerti firman, bagaimana kita mau pegang janji Tuhan, peka, kalau kita tidak tahu kalau kita tidak duduk di kaki Guru kita agar mengajarkan jurus-jurus-Nya?

Firman ini adalah kata-kata yang hidup, pedang yang luar biasa tajamnya. Mari kita mulai belajar firman Tuhan, hapalkan dan perkatakan firman Tuhan.

Katakan, Yesus datang untuk membawa kelimpahan, maka itu akan terjadi.

Mungkin mukamu bopeng, katakan, kemuliaan Tuhan turun atasku, kemuliaan ini luar biasa, maka orang akan melihat sinar kemuliaan pada diri Anda.

Kalau kerjamu gagal, katakan bukan kuat dan gagahku, tapi karena Roh Allah ada dalam diriku, maka aku dapat melakukan segala perkara, tidak ada yang gagal.

Jadi ketika engkau melakukan firman Tuhan dan melakukan jurus-jurus yang ada maka engkau akan menjadi pendekar Tuhan yang hebat.

Taat pada Tuhan

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7)

Jangan kompromi, jangan buka celah, jangan bergaul dengan orang-orang fasik, pergaulan yang buruk akan membawa kita ke dalam kehancuran. Cari teman-teman yang beriman, menempel. Aktif dalam setiap program yang diadakan gereja.

Kalau ada HMC, ayo ikut HMC! Jangan malu jangan jaim, jaga image. Saya yakin semua program di sini memberkati. Jangan jaim, kalau kita masih merasa sok suci, “aku baik, aku kuat,” firman Tuhan katakan, hati-hati orang-orang yang merasa kuat, maka dia akan jatuh.

Tapi kalau kau katakan kau tidak kuat, maka engkau akan mencari pegangan yang kuat. Tuhan adalah pegangan yang kuat itu!

Penutup

Jangan ikut pengalaman saya yang buruk. Mari, berjaga-jaga dan berdoa. Baca firman, sebelum matahari terbit, maka engkau akan mendapatkan pencerahan yang luar biasa, firman akan berbicara kepada engkau, Tuhan sendiri akan menjelaskan. Waktu terbaik adalah sebelum matahari menyingsing. Dia akan membuat telinga kita tajam. Jangan kompromi dengan dosa, kefasikan, tapi tetap berjalan dan hidup dalam kebenaran Tuhan.

Terima kasih Bapa, kami kembali diingatkan dalam situasi seperti apa kami hidup. Engkau tidak menginginkan kami hancur, terjeblos dalam faham-faham pengajaran yang menjauhkan kami dari Engkau, yang justru membuat kami tidak berpegang kepada Engkau, tapi kepada manusia. Kami akan tetap berpegang pada Engkau, kau Juruselamat kami yang sebenarnya, firman-Mu selalu ya dan amin, kami akan hidup dalam kebenaran firman-Mu. Kami tahu ada harga yang harus dibayar, untuk membela properti kami, pekerjaan kami.

Kami bukan hanya berdoa tapi juga berjaga-jaga supaya kami bisa melihat tanda-tanda. Terima kasih untuk kebenaran firman-mu Sebab manusia bukan hidup dari roti saja tapi setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Kami tidak duduk bersama orang fasik, tapi kami menolak setiap yang jahat. Kami mencari hadirat Tuhan.

Dalam nama Tuhan Yesus, Engkau telah menjawab doa kami semuanya. Amin.